MENGENALI FAKTOR YANG MENYEBABKAN GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Anak remaja merupakan cikal bakal penerus orang tua, sehingga kualitas anak remaja sangat penting untuk diperhatikan. Selain masalah intelektual masalah kesehatan sangat perlu di perhatikan, diantaranya kesehatan jiwa. Pada saat ini terdapat banyak penyakit yang dialami oleh remaja yang muncul secara mendadak atau secara akut, yang semuanya sangat menghawatirkan bagi kelangsungan hidup remaja. Salah satu nya penyakit yang banyak diderita oleh anak remaja adalah gangguan kejiwaan. 

Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi remaja secara keseluruhan, termasuk prestasi akademik, hubungan dengan orang lain termasuk keluarga. Terdapat beberapa ciri gangguan mental mulai muncul pada remaja, diantaranya: gangguan pola tidur (susah tidur, terlalu banyak tidur, atau tidak bisa tidur sama sekali), Gangguan makan (tidak nafsu makan hingga berat badanya menurun atau justru makan berlebihan), sering mimpi buruk atau tidur sambil berjalan, bicara sendiri tidak jelas. 

Karena begitu menghawatirkan dampak yang ditimbulkan maka selaku orang tua perlu mengenali faktor apa yang dapat menyebabkan gangguan jiwa pada anak remaja, agar dapat mengantisipasi peningkatkan angka kejadian gangguan jiwa pada remaja atau setidaknya remaja kita terhindar dari gangguan jiwa. Gangguan kejiwaan yang terjadi pada anak remaja umumnya diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya:

Faktor Perkembangan

Pada masa ini remaja akan mengalami perubahan maupun pembentukan sebuah identidas, perasaan, dan hubungan sosial. Perubahan ini dapat mempengaruhi psikis remaja tersbut, sehingga tak jarang remaja akan mengalami gangguan jiwa. Kurang siapnya remaja mengalami perubahan pada dirinya merupakan salah satu Faktor penyebabnya.

Faktor Trauma 

Remaja dengan pengalaman traumatis akan rentan mengalami gangguan kejiwaan, hal ini dapat terjadi akibat terlalu besar tekanan yang di hadapi remaja. Kurangnya pengalaman dan ketidak mampuan remaja dalam mengelola dirinya menjadi salah satu penyebabnya. Pengalam yang terjadi biasanya membuat remaja mengalami tekanan hebat dan terjadi berulang sehingga remaja mengalami kesulitan menghadapinya. Pada titik tertentu remaja tidak sanggup menghadapinya dan menyebabkan perubahan prilaku remaja. Adapun beberapa pengalaman traumatis yang biasa dialami remaja diantaranya perlakuaan perundungan, kekerasan seksual, bencana alam atau kehilangan orang yang berarti dalam hidup remaja baik akibat kematian maupun perpisahan.

Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat tinggal akan senantiasa memberikan dampak pada penghuninya. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kebaikan dapat juga berupa keburukan, tergantung dari pola kehidupan dan kebiasaan masyarakat. Bila yang ditimbulkan dari lingkungan dampak baik maka tidak akan terjadi permasalahan, sebaliknya bila dampak buruk yang ditimbulkan maka akan mencetuskan sebuah masalah. Salah satu masalah yang ditakutkan terjadi pada remaja adalah gangguan kejiwaaan akibat lingkungan tempat tinggalnya. Terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan gangguan jiwa pada remaja yang diakibatkan lingkungan diantaranya adanya perbedaan atau diskriminasi gender, kehidupan keluarga yang tidak harmonis, hubungan buruk dengan teman sebayanya, atau kebiasaan penyalahgunaan NAPZA dilingkungan remaja. Pada saat ini kehidupan remaja sangat memprihatinkan, banyak anak remaja menyalahgunakan NAPZA yang berdampak buruk bagi kesehatanya. Salah satu nya penyakit yang banyak diderita oleh anak remaja akibat NAPZA adalah gangguan kejiwaan.

Faktor Media Sosial

Dengan adanya kemajuan zaman terdapat pula kemajuan pada gaya hidup atau kebiasaan remaja. Dimana hal ini diawali dengan adanya media sosial yang menghiasi kemajuan zaman pada saat ini. Media sosial menjelma menjadi guru nya para guru pada saat ini, bahkan sebagian remaja menjadikan media sosial sebagai tuhan. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab dan alasan, di media sosial apa yang di inginkan manusia seakan tersaji semuanya. Baik bertanya, mencari bahkan menjual bisa manusia lakukan, bahkan tanpa mengenal usia dan kedudukan. Termasuk didalamnya terkait dengan gaya hidup, yang mana sebagian remaja menjadikan media sosial menjadi tolak ukur kehidupan. Gaya hidup diukur dari traen yang sedang berkembang di media sosial, sehingga terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan remaja. Ekspektasi terlalu tinggi, perbandingan sosial, standar wajah atau penampilan, tingkat kesuksesan atau keberhasilan hidup, dan banyak hal lainya yang tidak realistis yang dapat mengganggu rasa percaya diri remaja. Bila hal ini dibiarkan maka dapat berdampak pada psikis remaja, diantaranya timbul rasa cemas dan depresi.

Pola Asuh Orang Tua

Orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anak nya, sehingga peranan orang tua memiliki andil besar terhadap perkembangan anak. Cara orang tua mendidik dan mengasuh anak nya, sedikit banyaknya memiliki pengaruh terhadapa kemajuan dan perkembangan mental anak. Pola asuh yang salah sangat mempengaruhi kejiwaan anak, bahkan bisa menyebabkan anak mengalami gangguan jiwa. Ego dan ambisi dari orang tua terkadang tanpa disadari sudah merusak mental anak nya. Orang tua melakukan tekanan yang berlebihan terhapada anaknya, dengan mengharuskan anak nya mengikuti apa yang menjadi tujuan dan harapan orang tuanya, tanpa memikirkan atau menanyakan kepada anak nya terlebi dahulu. Sikap protektif yang dilakukan orang tua terhadapa anak bisa menjadi boomerang bagi orang tua nya. Boomerang itu akan muncul saat anak nya mengalami gangguan mental akibat tekanan yang berlebihan yang dilakukan orang tua terhadap dirinya.

Faktor Genetik

Remaja dengan riwayat keluarga mengalami gangguan kejiwaan sangat rentan untuk mengalami kondisi serupa. Ibarat tanaman sudah ada bibit yang akan tumbuh, bila dirawat dengan baik maka tanaman itu akan tumbuh dan berkembang namun bila diabaikan akan mati atau tidak akan bertunas. Faktor ini merupakan faktor tersulit untuk dihindari, namu tidak ada yang tidak mungkin. Dengan berusaha menghindari pemicu gangguan jiwa diharapkan akan menyelamtkan remaja dari gangguan jiwa, salah satu pemicu yang paling kuat adalah penyalahgunaan NAPZA.

Sumber: Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa. Banjarmasin.

Lazarus, R. S., Pattern of Adjusment (Tokyo: McGraw-Hill, Kogakusta Ltd., 1976) 31 M. Nur Gufron & Rini Risnawita S. Teori-teori Psikologi.

Prabowo, Eko. 2017. Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: Universitas Diponegoro.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Tentang Narkotika. Jakarta.

Penulis: 
Silahudin, S. Kep, Ners
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

30/09/2025 | Veka Padila,S.Kep.,Ns
29/09/2025 | Riza pahlepi putrawansyah
29/09/2025 | Ns. Nurya, S.Kep.
29/09/2025 | Ns. Nurya, S.Kep
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori