CEDERA SISTEM SARAF

Cedera saraf adalah kerusakan pada struktur atau fungsi saraf yang disebabkan oleh trauma, kecelakaan, atau kondisi medis, yang dapat mengganggu sinyal dari otak ke tubuh sehingga menyebabkan gejala seperti mati rasa, nyeri, dan kelemahan. Penanganannya bervariasi tergantung tingkat keparahannya, mulai dari perubahan gaya hidup hingga intervensi bedah, dan proses penyembuhannya bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Cedera saraf merupakan trauma serius pada saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang sehingga menyebabkan menurunnya atau menghilangnya fungsi sensorik, motorik, dan otonom. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh trauma mekanik ataupun penyebab non-traumatik lainnya.1 Penyebab trauma mekanik berupa fraktur, kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, kekerasan fisik, maupun akibat cedera olahraga

A.Jenis – Jenis Cedera Saraf

1.Cedera Spinal

Cedera pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sumsum tulang belakang. Hal ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengirimkan sinyal antara otak dan bagian tubuh lainnya, menyebabkan kehilangan sensasi, kelemahan, atau bahkan kelumpuhan.

2.Cedera Kepala

Cedera yang mempengaruhi otak dan struktur di sekitarnya. Cedera kepala dapat terjadi akibat benturan langsung, jatuh, atau trauma kepala lainnya. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga parah, termasuk pusing, kehilangan kesadaran, gangguan kognitif, atau perubahan perilaku.

B.Gejala Cedera saraf

1.Kesemutan atau mati rasa

2.Kesulitan bergerak atau berjalan

3.Kehilangan kontrol otot

4.Nyeri neuropatik (nyeri saraf)

5.Gangguan fungsi organ yang terhubung dengan saraf terkena

6.Mata kabur atau penglihatan ganda

7.Sulit berbicara atau memahami pembicaraan

8.Sulit mengontrol fungsi buang air kecil atau buang air besar

9.Disfungsi seksual, misalnya kesulitan untuk ereksi

10.Pusing dan sakit kepala, terutama yang makin parah dan sering kambuh

11.Nyeri punggung yang menjalar ke kaki atau bagian tubuh lainnya

12.Kelemahan anggota gerak tubuh atau bahkan kelumpuhan

13.Tubuh gemetaran atau tremor

14.Atrofi otot atau berkurangnya jaringan otot

C.Penanganan Cedera Saraf

1.Pengobatan cedera saraf dapat melibatkan terapi fisik, obat penghilang rasa sakit, operasi, dan perawatan rehabilitasi.

2.Memberikan obat-obatan, misalnya suplemen vitamin untuk memperbaiki jaringan saraf, antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri pada otak atau meningitis, dan obat antidiabetes untuk mengontrol kadar gula darah guna mengatasi kerusakan saraf akibat penyakit diabetes

3.Memperbaiki pola hidup pasien, misalnya dengan menyarankan pasien untuk rutin olahraga, memperbaiki pola makan, berhenti merokok, serta membatasi konsumsi minuman beralkohol

4.Melakukan fisioterapi dan terapi okupasi sebagai bagian dari terapi saraf kejepit agar pasien dengan  kerusakan sistem saraf bisa beraktivitas dengan lebih nyaman  

5.Melakukan tindakan operasi, misalnya pada kasus cedera otak atau cedera saraf tulang belakang, tumor atau kanker otak, dan perdarahan otak

 

 

 

Daftar Pustaka

1.https://www.alodokter.com/mewaspadai-sistem-saraf-tubuh-yang-rusak#:~:te....

2.https://rsbsh.com/apa-cedera-saraf/

3.https://www.alodokter.com/mewaspadai-sistem-saraf-tubuh-yang-rusak

 

Penulis: 
Ns.Melfa Gultom,AMK.S.Kep
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

27/11/2025 | Ns.Melfa Gultom,AMK.S.Kep
27/11/2025 | Eran Doharma Siringo ringo, S.Farm.,Apt.
27/11/2025 | Nopiyana, AM. Kep
25/11/2025 | Siti Fitriyani,S.Kep.,Ns.
25/11/2025 | FELIA,AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori