TEHNIK DE-ESKALASI VERBAL

Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien skizofrenia adalah perilaku kekerasan.  Perilaku kekerasan merupakan suatu gejala yang ditandai dengan pasien melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang disekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelampiasan rasa kesal dan marah yang tidak dapat disalurkan secara positif. Perilaku kekerasan merupakan reaksi individu terhadap setres yang dirasakannya dan diwujudkan melalui tindakan agresif baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal. Perilaku kekerasan ini ditandai dengan ekspresi wajah yang tegang, ekspresi tampak marah dan emosi. Penanganan pasien yang menunjukkan perilaku kekerasan melibatkan beberapa pendekatan, seperti manajemen lingkungan, pengikatan atau pengasingan, intervensi farmakologi, dan de-eskalasi

De-eskalasi merupakan intervensi psikososial yang bertujuan untuk mengelola individu dengan perilaku agresif dalam strategi manajemen sekunder, seperti intervensi fisik, dan pengasingan hanya dapat dipertimbangkan jika de-eskalasi dan metode lainnya gagal untuk menenangkan pasien. De-eskalasi adalah intervensi yang menggunakan regulasi emosi atau Teknik manajemen diri untuk mencegah perilaku agresif atau kekerasan. Teknik de-eskalasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan untuk mengatasi klien yang sedang marah atau gelisah, dengan tujuan mengurangi potensi kekerasan dan membantu klien merasa lebih

tenang serta mengembalikan kontrol diri mereka .

A.Manfaat de-eskalasi Verbal

1.Mencegah perilaku kekerasan 

2.Menghindari penggunaan pengembanagn fisik 

3.Mengurangi kemarahan dan frustasi pasien 

4.Menjaga keamanan staf dan pasien 

5.Meningkatkan koneksi staf-pasien 

6.Memungkinkan pasien untuk mengelola emosi mereka sendiri dan untuk mendapatkan kembali kendali pribadi 

7.Membantu pasien untuk mengembangkan perasaan harapan, keamanan dan penerimaan diri

B.Model de eskalasi dalam bentuk sederhana

1.Membatasi situasi: perawat harus memastikan keamanan mereka dan pasien yang menunjukan perilaku agresif.

2.Mengklarifikasi masalah pasien : perawat menyelidiki alasan di balik agresi pasien. 

3.Menyelesaikan masalah : perawat berusaha mencapai kesepakatan dengan pasien dan berusaha menyelesaikan keluhan demi kepuasan pasien.

C.Karakteristik de escalator

De eskalator adalah orang yang melakukan tindakan de eskalasi verbal. Karakteristik de eskalator yaitu :

1.Mampu mengontrol dirinya sendiri

Dalam hal ini harus mampu mengelola perasaan cemas atau frustasi dalam berkomunikasi dengan pasien. 

2.Memiliki ketrampilan terapeutik untuk mengelola agresi.

Mendengarkan secara aktif, jaga jarak personal, orientasikan pasien, hindari kritikan, setujui pasien jika mungkin, berikan dukungan berulang , batasi setting perawatan, bangun hubungan saling percaya. sikap empati dan penggunaan bahasa tubuh yang tepat 

3.Memiliki atau pernah mengikuti pelatihan gawat darurat psikiatri

D.Domain de eskalasi verbal

1.Hormati ruang pribadi klien 

a.Minimal jarak 2 lengan 

b.Bila klien memiliki gejala paranoid, jarak lebih di perlebar lagi 

c.Pertahankan kontak mata secukupny

d.Buat escape route baik untuk terapis maupin klien 

2.Jangan provokasi

a.Gunakan suara yang monoton bila mana mungkin

b.Wajah dan gesture tenang tidak menyilangkan kaki atau lengan, telapak tangan terbuka

3.Bentuk kontak verbal

a.Hanya satu orang klinisi yang bicara dengan klien (jangan berganti-ganti), sebaiknya yang pertama kontrak dengan klien 

b.Jangan salah mengucpkan nama klien 

c.Katakan dengan jelas mengenai diri pasien 

4.Gunakan kalimat singkat dan ulang sampai dimengerti 

5.Identifikasi harapan dan perasaan klien Pertama perhatikan apa yang klien lakukan kemudian beri respon empati dan tanyakan apa yang dapat kita lakukan 

6.Dengarkan apa yang klien katakan (mendengar aktif) 

7.Senantiasa megiyakan ataupun mengiyakan keberatan/keluhan klien 

8.Buat batasan dan aturan yang jelas 

a.Bila klien mengancam katakan dengan jelas bagaiana pemeriksa /staflain merasa terancam dengan perilaku klien 

b. Katakan bahwa perilakunya tidak diperkenakan dengan cara yang halus (terangkan konsekuensi perilakunya)

9. Terangkan pada klien langka apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah klien tenang, terangkan pula hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya dan mengapa perlu dilakukan

 

 

Daftar Pustaka

1.file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Teknik%20De-Eskalasi%20Verbal%20dalam%20Penanganan%20Perilaku%20Kekerasan%20(1).pdf

2.https://primaku.com/articles/langkah-awal-tatalaksana-gaduh-gelisah--dee...

Penulis: 
Siti Fitriyani,S.Kep.,Ns.
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

27/11/2025 | Ns.Melfa Gultom,AMK.S.Kep
27/11/2025 | Eran Doharma Siringo ringo, S.Farm.,Apt.
27/11/2025 | Nopiyana, AM. Kep
25/11/2025 | Siti Fitriyani,S.Kep.,Ns.
25/11/2025 | FELIA,AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori