GANGGUAN EMOSI

Di Indonesia, gangguan emosional dan perilaku (Emotional And Behavioral Disorder) sering dikenal dengan istilah Tunalaras. Gangguan emosional dan perilaku yaitu suatu keadaan dimana kondisi perilaku dan emosional seorang individu di sekolah/di luar sekolah sangat berbeda dari anak lainnya yang umumnya sesuai dengan anak seusianya, etnis, atau budaya. Gangguan emosi dan perilaku juga merupakan suatu individu yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia, masyarakat, maupun keluarga sehingga dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, oleh karena itu memerlukan pelayanan pendidikan khusus dalam menangani dirinya maupun lingkungannya Gangguan emosi dan perilaku dibagi menjadi dua jenis, yaitu externalizing behavior (Gangguan dari luar) dan internalizing behavior (Gangguan dari dalam). Externalizing behavior memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap orang lain, contohnya perilaku agresif, membangkang, tidak patuh, berbohong, mencuri, dan kurangnya kendali diri. Internalizing behavior mempengaruhi anak dengan berbagai macam gangguan seperti kecemasan, depresi, penyendiri, mengalami gangguan makan, dan kecenderungan untuk bunuh diri. 

A.Hal yang Dapat Memicu Gangguan Emosi

1.Tekanan Emosional yang Berasal dari Rumah

Bukan hanya di tempat kerja, gangguan emosional nyatanya juga bisa datang dari lingkungan di sekitar rumah, seperti: Mengalami masalah hubungan dengan pasangan, anggota keluarga lain atau tetangga, tinggal di lingkungan yang menghadapi ketidakadilan dan kekurangan sumber daya, mengalami diskriminasi, merasa kesepian atau terisolasi, memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok atau jarang olahraga.

2.Tekanan Emosional yang Berasal dari Tempat Kerja

Tempat kerja bisa menjadi lingkungan yang penuh tekanan. Pada akhirnya, stres dan tekanan di tempat kerja mampu membuat seseorang kewalahan. Beberapa faktor lain yang mampu meningkatkan tekanan emosional di tempat kerja, misalnya: Khawatir tentang keamanan kerja dan kinerja, bekerja berjam-jam,mendapat bayaran rendah, masalah hubungan dengan rekan kerja atau manajer.

B.Macam – Macam Gangguan Emosi

1.Apatis 

Apatis berasal dari kata apatheia, yaitu dari a yang berarti tanpa dan pathos atau pathe berarti perasaan, jadi apatis adalah tanpa perasaan, acuh tak acuh. Secara umum apati atau sering disebut apatis merupakan kurangnya emosi, motivasi atau entusiesme, apatis juga merupakan keadaan ketidakpedulian, dimana seseorang individu tidak menanggapi rangsangan kehidupan emosional, social atau fisik

2.Kecemasan /  Anxietas

kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dirasa sejalan dengan pengertian kecemasan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu: Savitri Ramaiah memberikan definisi tentang kecemasan. Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.

3.Takut

Rasa takut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perasaan tidak tentram, khawatir, dan gelisah. Ketakutan merupakan ganguan psikologi yang berisafat wajar dan dapat timbul kapan dan dimanapun. Setiap orang pasti pernah menggalami ketakutan dengan tingkat yang berbeda-beda. Rasa takut biasa muncul dikarenakan terdapat suatu keadaan yang harus dihadapi atau diselesaikan

4.Marah

Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang muncul dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain. Seperti rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons melawan atau lari pada tubuh.

C.Cara Mengatasi Gangguan Emosi yang Tidak Stabil

1.Tidur yang cukup selama kurang lebih 7–8 jam setiap malam. Jika kesulitan tidur saat malam hari, cobalah untuk mematikan lampu kamar dan membuat suhu ruangan menjadi lebih sejuk.

2.Mengelola stres sebaik mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bermeditasi, bercerita dengan kerabat, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

3.Rutin melakukan olahraga untuk mengendalikan stres.

4.Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.https://www.siloamhospitals.com/en/radiologi/cari-paket?utm_source=Insid...

2.https://repository.uinib.ac.id/26598/2/Abdul%20Zikri_1712020039_BAB%20II...

3.https://www.halodoc.com/artikel/kenali-jenis-emosi-dan-kaitannya-dengan-...

Penulis: 
Arini Tresyabatini, AMK
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

27/11/2025 | Ns.Melfa Gultom,AMK.S.Kep
27/11/2025 | Eran Doharma Siringo ringo, S.Farm.,Apt.
27/11/2025 | Nopiyana, AM. Kep
25/11/2025 | Siti Fitriyani,S.Kep.,Ns.
25/11/2025 | FELIA,AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori