Perlu kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, dimana kesehatan jiwa tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik seseorang. Menurut Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun 2014, kesehatan jiwa merupakan kondisi di mana seseorang dapat berkembang secara optimal baik fisik, mental, spiritual maupun sosial sehingga dapat menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif. Kondisi kesehatan jiwa seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar diri, seperti genetik, kematangan psikologis, kepribadian, kondisi fisik, kondisi keluarga, lingkungan tempat tinggal, pola asuh keluarga, spiritual maupun ekonomi. Kondisi jiwa yang tidak sehat dapat memberikan dampak kepada seseorang menjadi rentan terlibat dalam sebuah masalah/konflik dan kesulitan untuk mencari akar permasalahan. Seseorang dengan kondisi fisik yang lemah akan rentan akan mengalami masalah kesehatan jiwa.
A. Komponen Kesehatan Jiwa
1. Perasaan
Dilihat dari aspek perasaan, sehat atau tidak sehatnya jiwa seseorang dapat dilihat dari muncul atau tidaknya kondisi-kondisi gangguan perasaan seperti: adanya rasa cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah serta ragu atau bimbang.
2. Pikiran atau Kecerdasan
Ditinjau dari aspek pikiran atau kecerdasan, sehat atau tidak sehatnya jiwa seseorang dapat dilihat dari muncul atau tidaknya kondisi-kondisi gangguan pikiran seperti: sering lupa, sulit berkonsentrasi dan kemampuan berfikir menurun.
3. Kelakuan
Pada aspek kelakuan inisehat atau tidak sehatnya jiwa seseorang dapat dilihat dari muncul atau tidaknya kondisi-kondisi gangguan kelakuan seperti: mengganngu ketenangan menyakiti dan memfitnah orang lain.
B. Factor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa
1. Faktor Internal
Faktor internal meruapakn sebuah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti: kepribadian, kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, kondisi psikologis, keberagamaan, sikap menghadapi problema hidup, kebermaknaan hidup, dan keseimbangan dalam proses berfikir.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sebuah faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang seperti: keadaan ekonomi, budaya, dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pendidikan.
C. Cara Menjaga Kesehatan Jiwa
1. Menerima dan menghargai diri sendiri
Menyadari bahwa setiap individu unik dan berbeda. Penting untuk mengenali kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, serta bersikap realistis terhadap hal-hal yang masih dapat diubah.
2. Terbuka dengan menyampaikan pikiran atau perasaan
Mengungkapkan pikiran atau perasaan dapat membantu seseorang merasa lebih ringan dan berdamai dengan masalah yang sedang dihadapi. Sikap terbuka dapat. dilakukan dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, seperti keluarga atau teman dekat.
3. Mengatur pola hidup.
Pola hidup yang sehat, seperti olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi dapat meningkatkan keseimbangan tubuh, kualitas tidur, dan daya konsentrasi. Hal ini mendorong tubuh yang lebih tenang, rileks, dan lebih positif. Hindari pola makan tidak sehat, obat-obatan terlarang minuman beralkohol, merokok untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan.
4. Membangun pikiran positif
Dengan membangun sebuah pikiran yang positif membuat seseorang merasa lebih tenang dan nyaman saat menghadapi masalah karena dapat melihat masalah dari sudut pandang yang lain, fokus pada hal penting dari masalah yang dihadapi, dan tidak berlarut dalam tekanan atau perasaan tidak menyenangkan, yang trjadi pada seseorang tersebut.
Daftar Pustaka
Diakses Pada Tanggal 04 September 2024 Pukul 08.30.https://bkpp.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/10/artikel-kesehatan-jiwa.pdf
Diakses Pada Tanggal 06 September 2024 Pukul 09.00.https://repository.uin-suska.ac.id/20103/7/7.%20BAB%20II.pdf
Diakses Pada Tanggal 07 September 2024 Pukul 10.00.https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental?srsltid=AfmBOooYJggkXX7vUKa84J2fsb2Cq2ETCzBxvtO3T4gJaUOntxWCqWmP