Pernah dengar tentang istilah yang satu ini? Ya, Battered Woman Syndrome merupakan istilah asing yang jarang kita dengar padahal pada kenyataannya Battered Woman Syndrome ada di sekitar kita atau bahkan justru kita sendiri adalah salah satu penderitanya.
Battered Woman Syndrome adalah istilah untuk menggambarkan kondisi psikologis seseorang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, namun memilih tetap untuk bersama pasangannya. Kondisi ini perlu penangan segera karena dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional.
KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga yang sering terjadi pada wanita merupakan masalah yang sangat riskan karena mencakup pelanggaran hak asasi manusia (Wanita). Kekerasan yang dialami secara berulang akan menimbulakn dampak gangguan psikologis yang dinamakan Battered Woman Syndrome (BWS) atau dalam Bahasa sederhana kita bisa menyebut Sindrome Wanita Babak Belur.
Ketika sindrom tersebut dialami oleh seorang wanita, ia akan merasa bahwa dirinya pantas diperlakukan demikian. Bahkan kesalahan-kesalahan kecil pun akan dianggap hal yang wajar dan menjadi tanggungjawabnya sehingga dia pantas untuk mendapatkan kekerasan. Pada sebagian besar kasus, kondisi seperti ini membuat korban cenderung diam dan enggan melaporkan pasangannya kepada orang terdekat atau ke pihak berwajib.
Tahapan Battered Woman Syndrome
Battered Woman Syndrome ini tidak muncul begitu saja, tetapi merupakan imbas dari kekerasan fisik, seksual, dan psikologis yang terjadi terus-menerus.
Siklus yang terjadi pada KDRT berupa munculnya rasa marah pasangan yang intensitasnya semakin meningkat, kemudian berubah menjadi kekerasan, yang diakhiri dengan permintaan maaf dan janji untuk tidak mengulanginya lagi. Siklus seperti ini terjadi terus-menerus dengan intensitas yang semakin meningkat.
Wanita-wanita korban KDRT biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami Battered Woman Syndrome. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang berada dalam hubungan yang toksik dan abusive, yang jika dibiarkan secara terus menerus akan membayakan diri mereka, tidak hanya bahaya bagi kesehatan mental tapi juga pada kesehatan fisik yang bisa berakhir pada kematian
Bahkan tidak hanya Battered Woman Syndrome, korban juga berpotensi mengalami Stockholm Syndrome, yakni kondisi ketika korban memilih untuk bertahan karena merasa simpati dan memahami alasan pasangan melakukan kekerasan terhadapnya.
Ada beberapa tahapan yang bisa terjadi saat seseorang mengalami Battered Woman Syndrome, diantaranya yaitu;
• Denial, yaitu fase dimana seseorang tidak mau menerima kenyataan bahwa dirinya sedang dianiaya oleh pasangan. Tak jarang korban menganggap bahwa tindakan-tindakan abusive yang dilakukan pasangan adalah bentuk cinta yang lain.
• Guilt, yaitu fase dimana korban percaya bahwa dirinya lah penyebab kekerasan itu terjadi.
• Enlightenment, yaitu fase dimana korban menyadari bahwa dirinya tidak pantas menerima kekerasan tersebut dan mangakui bahwasanya pasanngannya memiliki kepribadian yang kasar.
• Responsibility, yaitu fase dimana koraban memahami bahwa pasangannya bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, dan pada beberapa kasus fase ini sebagai penentu untuk korban, akan tetap bertahan atau akan meninggalkan pasangannya.
Dampak Battered Woman Syndrome
Dampak yang mungkin terjadi akibat dari Battered Woman Syndrome baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Efek jangka pendeknya antara lain:
• Cemas
• Depresi
• Penurunan harga diri
• Merasa tidak berharga
• Merasa tidak memiliki kontrol atas dirinya
Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas Battered Woman Syndrome juga dapat mengakibatkan rusaknya hubungan pertemanan, atau pun keluarga. Hal tersebut terjadi karena sifat manipulative dari pasangan yang berusaha memisahkan korban dari orang-orang terdekatnya supaya korban lebih banyak bergantung pada pasangan dan lebih mudah untuk dikontrol.
Sedangkan untuk efek jangka panjang dari Battered Woman Syndrome lebih cenderung seperti gejala stres pasca trauma atau PTSD (Post-traumatic stress disorder). Selain itu juga bisa berdampak pada munculnya keluhan-keluhan fisik seperti tekanan darah meningkat, sakit kepala, kerusakan pada sendi, atau bahkan patah tulang akibat kekerasan fisik.
Cara Menyikapi Battered Woman Syndrome
Perlu dipahami bahwa Battered Woman Syndrome tidak muncul secara tiba-tiba. Pada umumnya sindrom ini muncul akibat dari kekerasan yang terjadi secara terus-menerus yang dilakukan oleh pasangan. Saat korban mengalami sindrom, korban akan merasa kehilangan kendali atas hidupnya.
Oleh karena itu, jika kita melihat orang terdekat kita berada dalam hubungan toksik atau terindikasi mengalami Battered Woman Syndrome, maka segeralah bantu dan dampingi korban untuk beradaptasi dengan melakukan beberapa cara ini:
• Siapkan waktu luang untuk mendengarkan ceritanya.
• Jangan menghakimi, tetapi cobalah posisikan diri untuk memahami situasinya.
• Beri tahu kekhawatiranmu atas apa yang dialaminya.
• Bersikap suportif dan tanyakan kepadanya apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu.
• Bantu ia membuat rencana untuk menyelamatkan diri.
• Tawarkan bantuan khusus, seperti membantu mengasuh anaknya atau memberikannya tempat untuk bersembunyi.
• Dorong agar ia mau buka mulut dan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada pihak yang berwajib.
• Jika memutuskan untuk tetap tinggal, berikan opini netral tentang apa yang harus ia hadapi ke depannya, dan tetap tawarkan bantuan jika ia membutuhkan.
Jika setelah melakukan cara-cara di atas tetapi Battered Woman Syndrome yang dialami oleh korban tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk, maka cobalah untuk berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatakn terapi yang lebih tepat.
Reverensi ;
Syah, N. H. (2021). Battered Woman Syndrome Sebagai Penyebab Terjadinya Suatu Tindak Pidana Oleh Wanita Dalam Lingkungannya. Jurnal Hukum Adigama, 4(2), pp. 1958–1978.
World Health Organization (2021). Violence Against Women.
Gotter, A. Healthline (2021). Battered Woman Syndrome.
Raypole, C. Healthline (2021). Understanding the Cycle of Abuse.
Psychology Today (2020). 8 Reasons Women Stay in Abusive Relationships.
Cohen, M. WebMD (2024). What Is Battered Woman Syndrome?
Women’s Health (2021). How To Help a Friend Who Is Being Abused.

