APA ITU DOOMSCROLLING?

Semakin berjalannya waktu, perkembangan era digital semakin berkembang dengan pesat. Salah satu perkembangan era digital yang sering digunakan yaitu media sosial. Saat ini media sosial bukan hanya sebatas sebagai alat komunikasi saja. Salah satu fungsi media sosial yaitu digunakan sebagai alat mendapatkan informasi. 

Media sosial sebagai alat mendapatkan informasi tentu saja mempermudah pengguna untuk menerima berita-berita terkini. Pengguna media sosial biasanya secara tak sadar menghabiskan waktunya dengan terus-menerus menelusuri berita-berita yang disajikan, walaupun berita yang disuguhkan dalam bentuk negatif, sehingga membuat pengguna merasa sedih, takut, bahkan tertekan. Kebiasaan negatif dari pengguna media sosial ini disebut dengan Doomscrolling. Istilah Doomscrolling atau bala gulir mulai muncul pada saat pandemi COVID-19, dimana setiap orang dalam kondisi terjebak di rumah dan tak bisa melakukan aktivitas-aktivitas seperti biasanya. 

Selama situasi darurat seperti pandemi, berbagai macam sumber berita menulis dan mendistribusikan informasi mengenai topik pandemi, seringkali informasi yang diberikan merupakan informasi yang bersuasana negatif (Sell, Boddie, McGinty, et al., 2017). Informasi negatif yang diberikan pada masa pandemi COVID-19 yaitu, angka mortilitas, angka penularan, serta informasi varian COVID-19. Pada masa pandemi COVID-19, dimana pada saat pemerintah memberlakukan pembatasan sosial skala besar, masyarakat tentunya akan mengandalkan media online/media sosial sebagai pusat informasi. Hal tersebut menyebabkan media online/media sosial menjadi sesuatu yang memiliki peran penting bagi masyarakat.

Efek Domscrolling Terhadap Kesehatan Mental

Doomscrolling dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Beberapa efek dari terus melakukan kebiasaan ini, diantaranya:

1. Menguatkan pikiran dan perasaan negatif

Ketika kamu merasa tertekan atau cemas, ada kecenderungan untuk mencari berita dan informasi untuk mengonfirmasi perasaan tersebut. Ini adalah siklus berbahaya yang membuat kamu merasa rendah diri.

2. Memperparah masalah Kesehatan mental

Domscrolling juga membuat kondisi kesehatan mental yang telah ada menjadi lebih buruk. Jika kamu mengalami depresi atau gangguan kecemasan, atau rentan terhadap kondisi ini, kebiasaan tersebut dapat memicu episode atau memperburuk gejala.

3. Meningkatkan kecemasan dan kepanikan

Menggulir berita negatif mengarah pada perenungan, kebiasaan buruk yang memperburuk depresi. kebiasaan ini juga bisa membuat kamu merasa panik dan bahkan bisa memicu serangan panik

4. Mengganggu tidur

Banyak orang cenderung menelusuri akun media sosial mereka sebelum tidur, yang justru dapat meningkatkan kecemasan dan membuat tidur menjadi tidak berkualitas. Dampaknya tentu meningkatkan stres dan masalah kesehatan mental lainnya

 

5. Unggahan yang bertentangan bisa memicu gelisah

Situs media sosial umumnya mengizinkan semua jenis unggahan, entah benar atau tidak. Sayangnya, membaca unggahan yang mungkin bertentangan dengan diri kamu justru bisa meningkatkan rasa gelisah.

6. Memicu peningkatan hormon stress

Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial, terlebih melakukan domscrolling akan meningkatkan kadar hormon stres kortisol dan adrenalin. Semakin sering domscrolling semakin banyak kortisol dan adrenalin yang dilepaskan di otak dan tubuh. Hal ini menyebabkan lebih banyak stres dan kelelahan baik secara mental maupun fisik.

Cara Mengatasi Doomscrolling\

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan doomscrolling, yaitu:

1. Batasi waktu layar

Gunakan aplikasi yang membantu mengelola waktu layar atau atur pengingat untuk berhenti menggunakan perangkat setelah periode tertentu.

2. Kurasi konten media sosial

Berhenti mengikuti akun atau sumber berita yang cenderung menyebarkan hal-hal negatif secara berlebihan. Fokuslah pada konten yang menginspirasi atau mendidik.

3. Tetapkan jadwal untuk mengonsumsi berita

Alih-alih memantau berita sepanjang hari, alokasikan waktu khusus untuk mengakses informasi. Ini mengurangi risiko merasa kewalahan.

4. Temukan alternatif untuk mengisi waktu anda

Ganti kebiasaan menggulir dengan aktivitas yang menenangkan seperti membaca buku, bermeditasi, atau berjalan-jalan di alam.

5. Berhenti sejenak dan renungkan

Saat merasa cemas atau stres karena berita, luangkan waktu untuk berhenti sejenak dan renungkan apa yang benar-benar dibutuhkan pikiran dan tubuh Anda.

 

Daftar Pustaka

Buletin KPIN. Diakses pada 2023. Doomscrolling: Dampak Berita Negatif dan Media Sosial pada Kesehatan Mental.

Constellation Behavioral Health. Diakses pada 2024. What Is Doomscrolling? Why It Happens and How It Affects Your Mental Health.

Undiknas. Diakses pada 2024. The Phenomenon of Doom Scrolling and Its Impact on Mental Health.

 

Penulis: Shinta Hilda Clara, A.Md.Kep

Sumber: Perawat RSJD dr. Samsi Jacobalis

Penulis: 
Shinta Hilda Clara, A.Md.Kep
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

27/11/2025 | Ns.Melfa Gultom,AMK.S.Kep
27/11/2025 | Eran Doharma Siringo ringo, S.Farm.,Apt.
27/11/2025 | Nopiyana, AM. Kep
25/11/2025 | Siti Fitriyani,S.Kep.,Ns.
25/11/2025 | FELIA,AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori