BAHAGIAKAN DIRIMU DENGAN SELF-REWARD

untuk mendapatkan pengakuan atas pencapaian prestasi adalah hal yang kerap menjadi masalah ketika tidak didapatkan. Sulitnya mengontrol orang lain atau pihak yang diharapkan memberikan apresiasi menjadi tekanan baru sehingga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Perlu mulai mengkondisikan pemberian penghargaan kepada diri sendiri sehingga tidak mengandalkan orang lain untuk mengapresiasi hasil kerja yang telah dicapai.  Menurut Rahayu Self reward atau penghargaan diri adalah Upaya yang dilakukan untuk mengapresiasi prestasi yang telah dicapai (Nurbaiti & Uyun, 2023). Self-reward dapat mulai dilatih sejak dini, dimana anak-anak belajar menghargai setiap prestasi yang dicapainya. 

Apa saja manfaat yang akan kita peroleh dari pemberian self-reward tersebut sehingga menjadi motivasi baru untuk menghargai diri sendiri. Pertama yaitu memunculkan perasaan bahagia, ketika kita memberikan apresiasi atas kerja keras yang kita lakukan maka otak akan melepaskan hormon dopamine sehingga muncul rasa bahagia  sehingga membantu individu berpikir lebih positif.  Manfaat yang kedua yaitu self-reward juga memberikan dorongan kekuatan untuk bekerja lebih keras, ketika kita sudah mendapatkan hadiah atas pencapaian atau kerja keras yang dilakukan maka ia akan berusaha bekerja lebih keras untuk bisa merasakan kembali atau mendapatkan apresiasi yang lebih besar dari sebelumnya. Manfaat ketiga yaitu dapat mengurasi rasa lelah dan stress, pemberian apresiasi diri memberikan ruang jeda bagi invidu untuk sekedar menghargai upaya yang telah dilakukan dan mendapatkan pengakuan bahwa dirinya layak untuk mendapatkan hadiah. 

Sebelum menentukan jenis self-reward perlu juga diberikan batasan dalam pemberian self-reward, diantaranya yaitu perlu menetapkan target yang jelas atau kriteria sehingga dapat diberikan self-reward. Selain itu perlu juga secara disiplin mengatur budget yang akan dialokasi sehingga sesuai dengan kas pribadi yang dimiliki. 

Beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam self-reward sehingga apresiasi yang diberikan memiliki kesan mendalam. Yang pertama, memilih jenis pemberian yang tepat. Perlu menimbang secara jelas jenis pemberian yang dikehendaki sehingga dapat meningkatkan motivasi dan menguatkan untuk mencapai prestasi lebih optimal. Adapun ragam apresiasi dapat berupa barang atau makanan yang disukai, pergi ke tempat favorit, atau sekedar melakukan aktivitas menyenangkan seperti menonton film atau berbelanja. Sebagai awalan kita dapat membuat daftar kegiatan, makanan atau barang yang ingin didapatkan sebagai bentuk apresiasi sehingga dapat memunculkan rasa bahagia ketika mendapakan. Kedua yaitu penyajian yang tepat, untuk memberikan kesan mendalam diperlukan penyajian yang disesuaikan dengan selera masing-masing individu dan dikuatkan dengan menyampaikan bahwa self-reward yang kita berikan merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian yang telah diraih. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kesukaan pada bubur ayam maka ia dapat menjadikan bubur ayam tersebut sebagai self-reward dengan menambahkan toping yang ia sukai seperti telur setangah matang dan lada bubuk dengan takaran yang ia anggap tepat. Kemudian ia menyampaikan pada dirinya bahwa bubur ayam tersebut adalah bentuk apresiasi karena sudah menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah ia tunda beberapa waktu.  

Adapun aspek ketiga yang perlu diperhatikan dalam pemberian yaitu pengaturan waktu, self-reward sebaiknya diberikan segera setelah terselesaikan tugas atau tercapainya prestasi. Penelitian yang dilakukan oleh Woolley dan Fishbach di tahun 2018 menemukan bahwa ketersediaan hadiah secara lagsung dapat meningkatkan minat dan perasaan nyaman dalam bekerja dibandingkan dengan hadiah yang tertunda (dr. Hanna Rose https://nesslabs.com/reward-system).  Yang terakhir yaitu membuat perencanaan pemberian self-reward secara konsisten, untuk bisa rutin memberikan penghargaan pada diri maka perlu mencari alasan yang kuat sehingga pemberian self-reward tidak dipandang sebagai beban melainkan kebutuhan. 

Setiap individu berhak merasakan kebahagiaan, hanya saja kita perlu mengatur kembali pemenuhan kebahagiaan tersebut berfokus pada diri kita sehingga mengurangi harapan atas pengakuan keberhasilan dari orang lain. Self-reward melatih kita untuk mengasihi diri sendiri sehingga kita bisa memberikan kasih sayang kepada orang lain. Self-reward juga melatih kita untuk menghargai diri sendiri sehingga tidak menjadi sulit untuk menghargai orang lain.  Mulailah mengidentifikasi hal-hal yang kita sukai dan akan dijadikan self-reward ketika mencapai suatu keberhasilan dan yakinlah bahwa kita berhak bahagia atas pencapaian yang telah kita upayakan secara optimal.  

 

 

 

 

Sumber Pustaka: 

Nurbaiti, Uyun. 2023. Jurnal. Dampak Pemahaman Self-reward dan strategi copping stress pada keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Palembang. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi. Volume 11 No.4 Desember 2023. 

https://voi.id/en/lifestyle/168587/#:~:text=When%20you%20get%20a%20rewar....

dr. Hanna Rose https://nesslabs.com/reward-system

Dr. Rizal Fadhli. 2023. https://www.halodoc.com/artikel/ini-pentingnya-melakukan-self-reward-unt...

Penulis: 
Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
Sumber: 
Psikolog Klinis Ahli Muda di UPTD RSJD dr. Samsi Jacobalis.

Artikel

31/12/2024 | Yuliandi, A.md. Kep
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori