Stroke merupakan sindrom klinis yang berkembang secara cepat akibat dari gangguan otak lokal maupun global yang disebabkan adanya gangguan aliran darah dalam otak yang timbul secara mendadak dalam hitungan detik atau secara cepat dalam hitungan jam, sehingga dapat menyebabkan sumbatan atau pecahnya pembuluh darah diotak. Stroke ini akan terjadi apabila pembuluh darah di otak mengalami adanya penyumbatan atau pecah yang dapat mengakibatkan sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen sehingga dapat mengalami kematian sel/ jaringan pada pasien tersebut.
Pasien dengan stroke akan mengalami banyak gangguan-gangguan yang bersifat fungsional. Gejala yang paling khas dialami oleh pasien stroke dapat bersifat fisik, psikologis, dan atau perilaku. Gejala fisik paling khas pasien stroke adalah hemiparalisis, kelemahan, hilangnya sensasi pada wajah, lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh, sehingga akan mengalami kesulitan dalam berbicara
A. Jenis – Jenis Stroke
1. Stroke iskemik
Stroke Iskemik merupakan sebuah jenis stroke yang paling umum terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat. Ketika serangan stroke iskemik ini terjadi maka akan menyebabkan aliran darah sangat berkurang dab juga pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit ini disebabkan karenan adanya timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau oleh bekuan darah yang mengalir melalui aliran darah, paling sering dari jantung, kemudian bersarang di pembuluh darah di otak.
2. Stroke Hemoragik
Pada jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah pecah yang menyebabkan terjadinya perdarahan di otak. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya tekanan darah yang tinggi cukup yang tidak terkontrol , aneurisma, atau cedera pada pembuluh darah.
B. Tanda dan Gejala Stroke
1. Pada bagian face atau wajah mungkin akan mengalami perubahan tidak dapat tersenyum, bahkan mulut atau matanya mungkin terkulai.
2. Pada bagian lengan orang yang mengalami gejala stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya, hal ini diakibatkan karena stroke sudah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan tersebut.
3. Speech atau cara bicara, ucapan terdengar tidak jelas atau kacau pada pasien yang mengalami stroke.
4. Mati rasa yang terjadi secara tiba-tiba
5. Kebingungan, kesulitan dalam berbicara dan kesulitan dalam memahami pembicaraan.
6. Kesulitan melihat di satu atau kedua mata secara tiba-tiba.
7. Kesulitan berjalan
8. Kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.
9. Pusing dan sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
C. Faktor Risiko Dapat Meningkatkan Kemungkinan Seseorang Mengalami Stroke
1. Hipertensi
Mengalami gejala tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah pada otak.
2. Merokok
Kandungan zat yanga ada dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan pembekuan darah.
3. Diabetes
Memiliki kadar gula darah yangh tinggi dapat merusak pembuluh darah.
4. Obesitas
Dengan memilki kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke.
5. Riwayat keluarga atau gen
Jika didalam anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, risiko tersebut dapat ditularkan dari anggota keluarga yang pernah terkena serangan stroke.
D. Pencegahan Stroke
Mencegah serangan stroke penting dilakukan agar tidak menyesal di kemudian hari. Beberapa faktor risiko terjadinya stroke yaitu dapat dimodifikasi dengan cara menjalankan pola hidup yang sehat seperti mengatur pola makan, melakukan olahraga secara rutin, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Selain itu untuk rutin secara berkala melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah dan mengenali faktor risiko serangan stroke tersebut.
Daftar Pustaka
https://rsudhaulussymaluku.com/artikel/YHzk5qyQ7vDNa6rii1jGpR0MKm3so2
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/penyakit-stroke
https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke?srsltid=AfmBOorj0E4vLHNwkvlC54x...

