Error message

Deprecated function: Array and string offset access syntax with curly braces is deprecated in include_once() (line 20 of /home/rsjbabe3provgo/public_html/includes/file.phar.inc).

TRIK DAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

Tindakan yang efektif, mempererat interaksi kedua pihak, yakni antara pasien dan perawat secara profesional Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi khusus yang dilaksanakan oleh penyelenggara jasa kesehatan dalam hal ini adalah perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien. Hubungan antara perawat dan pasien yang bersifat terapeutik karena komunikasi yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki emosi pasien. Perawat menjadikan dirinya secara terapeutik dengan berbagai tehnik komunikasi secara optimal dengan tujuan mengubah perilaku pasien ke arah yang positif.

Pelaksanaan komunikasi terapeutik bertujuan membantu pasien memperjelas penyakit yang dialami, juga mengurangi beban pikiran dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah ke dalam situasi yang lebih baik. Komunikasi terapeutik diharapkan dapat mengurangi keraguan serta membantu dilakukannya dan proporsional dalam rangka membantu penyelesaian masalah pasien.

Teknik komunikasi terapeutik sendiri mempunyai empat teknik utama dalam serangkaian teknik terapi penyembuhan, yang pertama ada teknik mendengarkan, teknik bertanya, teknik menyimpulkan dan teknik mengubah cara pandang. Berikut ini adalah teknik-teknik yang dipakai  dalam terapi penyembuhan teknik komunikasi terapeutik kepada pasien gangguan jiwa:

  1. Teknik mendengarkan

Teknik mendengarkan merupakan teknik awal dan dasar komunikasi terapeutik.  Mendengarkan adalah proses aktif dan penerimaan informasi serta penelaahan reaksi seseorang terhadap pesan yang diterima, dalam hal ini perawat harus menjadi pendengar yang aktif untuk bisa menjadi penelaah, menganalisis apa yang terjadi pada pasien. Selama mendengarkan, perawat harus mengikuti dengan mendengarkan apa yang dibicarakan pasien dengan penuh perhatian baik itu tentang perasaannya, pikirannya, atau persepsi pasien sendiri. Perawat memberikan tanggapan dengan tepat dan tidak memotong pembicaraan pasien, menunjukan perhatian yang penuh sehingga mempunyai waktu untuk mendengarkan.

   2. Teknik Bertanya

Bertanya merupakan salah satu teknik yang dapat mendorong dan memancing pasien untuk mengungkapkan perasaan dipikirannya. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan lengkap mengenai apa yang disampaikan pasien. Bertanya merupakan teknik dasar yang dilakukan oleh perawat dalam mencari informasi yang belum didapat apa yang telah disampaikan pasien.

 3. Menyimpulkan

Dapat disimpulkan dalam teknik ini, perawat mendapatkan poin utama atau kesimpulan yang menjadi acuan untuk mengatasi masalah pokok yang dialami pasien sehingga perawat dapat mencarikan solusi dengan membuat perencanaan dalam teknik selanjutnya. Hal penting dari menyimpulkan adalah peninjauan kembali komunikasi yang telah dilakukan antara perawat dan pasien. Apabila belum dapat disimpulkan poin utama yang dialami pada pasien maka perawat harus kembali dan mengulang terus teknik-teknik yang dilakukan sebelumnya sampai mendapatkan pokok masalah yang ada pada pasien halusinasi sendiri, sehingga dengan demikian dapat masuk ke teknik selanjutnya dan dapat melakukan perencanaan cara mengatasi dan solusi dari pemecahan masalah yang dialami pasien.

4.Mengubah cara pandang

Teknik yang paling utama dan paling akhir dalam teknik komunikasi terapeutik, teknik mengubah cara pandang merupakan inti semuanya dari teknik komunikasi terapeutik. Seorang perawat harus dapat memberikan cara pandang lain agar pasien tidak melihat sesuatu masalah dari aspek negatifnya saja, dalam teknik ini perawat harus mampu mengubah cara pandang dan melatih pasien agar dapat keluar dari masalah yang dialaminya. Dalam teknik ini perawat melakukan stategi perencanaan dalam mengatasi masalah yang dialami pasien halusinasi tersebut, setelah itu lalu diajarkan cara pelatihannya yang terus-menerus dilakukan misalnya dengan cara menghardik atau mengalihkan pikiran dan perasaan pasien kearah yang lebih positif, makanya teknik ini prosesnya memerlukan waktu yang lama supaya pasien paham terhadap masalah yang dialaminya dan tahu bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi dalam dirinya.

Komunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah dasar pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang benar, ide yang mereka lontarkan terkadang melompat, fokus terhadap topik bisa saja rendah, kemampuan menciptakan dan mengolah kata – kata bisa saja kacau balau.

Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :

  1. Pada pasien halusinasi

Perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi dengan klien lain maupun dengan perawat, pasien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik.

2.      Pada pasien harga diri rendah

Harus banyak diberikan reinforcement

3.      Pada pasien menarik diri

Libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang bersama – sama, ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.

4.      Pasien perilaku kekerasan.

Khusus pada pasien perilaku kekerasan maka harus direduksi atau ditenangkan dengan obat – obatan terlebih dahulu sebelum kita support dengan terapi – terapi lain

 

Daftar Pustaka:

Damaiayanti, Mukhripah 2010. Komunikasi Terapeutik Dalam praktik Keperawatan Bandung : PT Refika Aditama.

Indrawati. (2003). Komunikasi Untuk Perawat, Jakarta: EGC

Musliha & Fatimah, Siti 2010. Komunikasi Keperawatan Yogyakarta : Muha Medika

Machfoedz, Machmud. (2009). Komunikasi Keperawatan (Komunikasi Terapeutik). Yogjakarta: Ganbika.

http://elib.unikom.ac.id

 

Penulis: 
Rusmiaty Sitorus, S.Kep
Sumber: 
Humas RSJ Babel

Artikel

16/02/2023 | Astry Evana P.Y.H, S.Psi., M.Psi
07/02/2023 | Astry Evana P.Y.H S.Psi., M.Psi
07/02/2023 | Astry Evana
02/02/2023 | Enser Rovido, S. Kep, Ners
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori