TERAPI TERTAWA BISA MENGURANGI STRES PADA LANSIA

Dengan adanya proses penuaan ini merupakan sebuah  proses alami yang pasti bakal terjadi bagi semua orang, di mana lansia mengalami perubahan baik fisik, kognitif, psikologis, maupun spiritual. Dengan adanya perubahan psikis pada lansia termasuk gangguan mood atau depresi, salah satu bentuk perawatan untuk setres adalah memberikan jenis terapi tawa. Terapi tawa adalah merupakan sebuah metode terapi menggunakan tawa yang dapat dilakukan dalam bentuk kelompok untuk membantu individu mengurangi masalah baik dalam bentuk gangguan fisik maupun mental.

Upaya penanganan dan terapi tertawa ini berguna untuk memperbaiki kondisi lansia tersebut sangat diperlukan. Pada umumnya, terapi yang pada umunya diberikan pada lansia yang mengalami setres yaitu berupa terapi farmakologi seperti: obat dapat membantu secara sitomatis, akan tetapi menyebabkan efek yang merugikan bagi lansia jika digunakan dalam kurun waktu yang lama. Dengan melihat efek yang dapat ditmbulkan dengan cara farmakolgi yang kurang baik buat lansia, oleh karena itu perlu dikembangkan terapi non farmakologis yang dapat menurunkan tingkat setres pada lansia untuk tetap awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga. Salah satunya terapi non farmakologis yang dapat mencegah dan mengatasi setres pada lansia adalah psikodinamik, psikoterapi interpersonal, terapi kognitif beck, terapi perilaku, terapi humanistik eksistensial dan terapi tertawa. Terapi tertawa adalah tertawa yang dimulai dengan tahap demi tahap. Penggunaan terapi tawa itu meningkatkan endorfin atau hormon kebahagiaan, yang memberi perasaan lega dan emosi positif pada individu.

 

A. Manfaat Terapi Tertawa

  1. Menurunkan tekanan dalam diri individu
  2. Meningkatkan energi dalam merespon stress
  3. Memberi perasaan rileks
  4. Mempertahankan kesehatan mental, dan emosi lebih positif
  5. Menurunkan tekanan darah tinggi.
  6. Tertawa itu meringankan rasa khawatir atau gelisah.
  7. Mengurangi rasa malu dan takut
  8. Membuat perasaan segar

B. Jenis – jenis Terapi Tertawa

1. Humour Therapy

Terapi humor terdiri dari penggunaan bahan-bahan yang menarik seperti buku, pertunjukan, film, atau cerita untuk mendorong diskusi spontan dan pasien yang memiliki pengalaman lucunya sendiri. Terapi jenis ini dapat diberikan secara individu maupun dalam kelompok.

2. Laughter Therapy

Terapi tertawa jenis ini merupakan jenis terapi yang memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan jenis terapi yang lain dimana pasien diperlakukan secara lebih individual. Dalam terapi ini, dokter atau professional akan melakukan pengkajian secara spesifik terlebih dulu guna pemicu tawa pada klien yang dapat membuat klien itu sendiri tertawa.

3. Laughter Meditation

Jenis terapi meditasi tawa memiliki kesamaan dengan meditasi tradisional. tetapi, pada terapi ini tertawa ini memfokuskan seseorang untuk lebih berkonsentrasi saat terapi dilakukan. Pada meditasi tawa ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu peregangan, tertawa sengaja dan periode meditasi diam. Terapi ini dapat dilakukan secara berkelompok.

4. Laughter Yoga

Yoga tawa dikatakan hampir mirip dengan yoga traditional. Namun ini adalah merupakan bentuk terapi yang menggabungkan latihan pernapasan, yoga dengan teknik peregangan bersama dengan tawa. Yoga tawa memiliki format terstruktur yang meliputi beberapa latihan tertawa untuk jangka waktu 30 sampai dengan 45 menit yang difasilitasi oleh instruktur yang sudah terlatih. Terapi ini dapat digunakan sebagai terapi komplementer atau terapi pencegahan.

B. Langkah-langkah Terapi Tertawa

1. Langkah pertama

Pemanasan dengan cara semua responden bertepuk tangan secara serentak. Tepuk tangan ini bermanfaat untuk merangsang saraf tangan sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam tubuh.

2. Langkah kedua

Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang dilakukan disemua cabang olahraga pada awal latihan yaitu: melakukan pernafasan dengan mengambil nafas melalui hidung lalu nafas dikeluarkan melalui mulut.

3. Langkah ketiga

Tawa bersemangat,dalam tawa ini tangan diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongkak ke belakang.

4. Langkah keempat

Tawa sapaan, dalam melalukan tawa ini responden diharapkan saling memandang satu sama lain, dan responden dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan.

5. Langkah kelima

Tawa singa yaitu merupakan Langkah tawa yang sangat bermanfaat untuk otot wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan. Dalam melakukan tawa ini mulut dibuka lebar dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, pada saat itulah responden tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kembali gerakan menarik nafas secara dalam dan pelan.

 

 

Daftar Pustaka

DiaksesPada10Desember2022http://repository.unusa.ac.id/2276/1/PENGARUH%20TERAPI%20TERTAWA%20TERHA...

Diakses Pada 10 Desember 2022 https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5932/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Diakses Pada 10 Desember 2022 http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2405/3/BAB%20II_1.pdf

Penulis: 
A.Rahman.AMK
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

30/04/2024 | Ns. Pamela Kusuma Dewi, S.Kep
24/04/2024 | Efa Zulli Nursekha, AMK
23/04/2024 | Rosmala Dewi,AMK
23/04/2024 | Rosmala Dewi,AMK
19/04/2024 | RISKI MELINDA, AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori