TERAPI PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK ANAK DIATAS 2 TAHUN

Anak-anak merupakan kelompok usia yang paling berisiko mengalami cacingan. Apalagi jika anak cenderung aktif, suka main di tanah, dan luar rumah dimana cacing banyak ditemukan. Maklum saja, anak-anak mungkin juga belum memiliki kesadaran yang baik untuk menjaga kebersihan diri.

Ada beberapa jenis cacing yang umum menginfeksi usus manusia, antara lain cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang. Anak-anak bisa terinfeksi salah satu dari cacing tersebut ketika ia tidak sengaja menelan telur cacing yang menempel di tangan atau dalam kuku. Penularan dapat terjadi ketika Si Kecil memasukkan benda kotor yang mengandung larva atau telur cacing ke dalam mulut saat bermain, atau tidak mencuci tangan hingga bersih setelah beraktivitas di luar rumah dan sebelum makan. Setelah tertelan, telur cacing masuk ke dalam usus kecil anak. Kemudian telur bisa menetas dan cacing bertelur lebih banyak di sekitar anus. Hal itu akan membuat bokong anak terasa sangat gatal.

Pada anak perempuan cacing kadang bisa masuk ke dalam vagina dan membuat area tersebut juga gatal. Jika anak menggaruk bokongnya, kemudian menyentuh mulut, maka telur dapat tertelan. Hal tersebut menyebabkan siklus cacingan terjadi secara berulang. Anak juga bisa menularkan telur cacing ke orang lain di rumah jika ia menyentuh barang-barang di sekitar rumah tanpa mencuci tangan.

Itulah bagaimana seorang anak bisa terinfeksi cacing kremis. Pastikan agar orang tua selalu mencermati perilaku anak. Jika anak menunjukkan gejala cacingan, sebaiknya segera berikan obat cacing. Ibu bisa cek kebutuhan medis atau obat cacing di toko kesehatan

Gejala dan Efek Buruk Cacingan

Infeksi cacing pada anak biasanya ditandai dengan beberapa gejala berikut ini:

  • Gangguan pencernaan, misanya mual, muntah, dan sakit perut
  • Penurunan berat badan
  • Nafsu makan menurun
  • Muncul ruam, gatal, dan nyeri di sekitar anus
  • Sulit tidur
  • Demam
  • Batuk

Namun, jika infeksinya sudah cukup parah, anak yang cacingan bisa mengalami muntah, diare, perdarahan usus, dan BAB berdarah. Terkadang, cacing juga bisa ikut keluar saat anak BAB.

Apabila tidak segera diobati, infeksi cacing dapat menyebabkan masalah pencernaan dan terganggunya penyerapan nutrisi.

Kondisi ini dapat menimbulkan beragam komplikasi, seperti kekurangan gizi, berat badan rendah, daya tahan tubuh lemah, dan anemia.

Tidak hanya itu, infeksi cacing juga dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memengaruhi kemampuan belajar dan fungsi kognitifnya.

Beragam Obat Cacing untuk Anak

Cacingan bisa diobati dengan cara meminum obat cacing. Pemberian obat cacing untuk anak bisa dimulai sejak anak berusia 1,5–2 tahun. Berikut ini adalah beberapa jenis obat cacing untuk anak yang aman dikonsumsi Si Kecil:

1. Albendazole

Obat cacing ini digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita. Albendazole sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang memiliki alergi terhadap obat jenis ini. Ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini.

2. Levamisole

Obat cacing levamisole efektif untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing cambuk. Meski demikian, obat cacing ini kurang efektif untuk mengobati infeksi cacing tambang.

3. Pirantel

Pirantel digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi dan cacing gelang.  Pirantel tidak boleh diberikan kepada anak yang memiliki gangguan hati atau alergi terhadap obat ini. Pirantel juga tidak dianjurkan bagi ibu menyusui dan anak berusia di bawah usia dua tahun, kecuali atas instruksi dokter.

4. Mebendazole

Mebendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Mebendazole tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia di bawah dua tahun.

5. Ivermectin

Ivermectin adalah jenis obat cacing yang dapat membasmi cacing di saluran cerna anak, seperti cacing gelang. Selain untuk mengobati cacingan, obat ini juga dapat digunakan untuk membasmi kutu dan mengobati kurap.

Sewaktu memberikan obat cacing kepada anak, pastikan Bunda telah membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat tersebut.

Sama seperti obat lain, obat cacing untuk anak juga memiliki efek samping. Efek samping obat cacing bisa berupa mual, nyeri perut, hingga reaksi alergi obat. Oleh karena itu, konsultasikan pada dokter anak jika Si Kecil menunjukkan gejala efek samping atau alergi setelah pemberian obat cacing.

Selain dengan mengonsumsi obat cacing, infeksi cacing juga dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar anak, termasuk mainan anak, seprai, dan toilet. Jangan biarkan Si Kecil beraktivitas di lingkungan yang kotor, misalnya bermain di genangan air atau tanah, tanpa mengenakan alas kaki.

Jangan lupa untuk membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan. Potonglah kuku anak secara teratur, karena celah kuku bisa menjadi tempat bagi telur dan larva cacing untuk berkembang.

Selain itu, konsumsilah air minum kemasan atau air yang sudah direbus. Bunda juga harus masak daging hingga benar-benar matang, serta cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dikonsumsi, guna mencegah penularan cacing.

 

 

Daftar Pustaka:

https://www.alodokter.com/ini-daftar-obat-cacing-untuk-anak-yang-aman-di...

https://www.alodokter.com/health

Kids Health. Diakses pada 2022. Pinworms0

Parenting Firstcry. Diakses pada 2022. How to Deworm Your Child.

Raising Children. Diakses pada 2022. Worms.

World Health Organization. Diakses pada 2022. Deworming in children.

Penulis: 
FITHRI KHAIRANI, AMF
Sumber: 
Apoteker RSJD Prov Babel

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori