Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, sosial, dan spiritual sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi pada komunitasnya. Kondisi yang tidak sesuai pada individu disebut dengan gangguan jiwa.
Gangguan jiwa yakni kondisi terhambat peranan emosi, mental, kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal, yang sebagai gejala klinis yang diiringi oleh penderita dan menimbulkan ganggunya peranan humanistic orang. Gangguan jiwa di karakteristikkan sebagian respon maladaptif diri terhapat wilayah yang ditunjukkan dengan beberapa benak, perasaan, tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma setempat dan kultural sehingga mengusik peranan sosial, kerja & badan orang yang biasa disebutkan dengan skizofrenia
Ada beberapa masalah keperawatan yang sering muncul yang di alami pada pasien gangguan jiwa salah satunya adalah isolasi sosial . Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien isolasi sosial sering mengalami gangguan dalam berinteraksi dan mengalami perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya, ia lebih menyukai berdiam diri dan mengurung diri serata menghindar dari orang lain.
Gangguan ini terjadi akibat adanya faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Kegagalan pada gangguan ini akan menumbulkan ketidakpercayaan pada individu, menimbulkan rasa pesimis, ragu, takut salah, tidak percaya pada orang lain dan merasa tertekan. Masalah yang seperti ini akan menimbulkan dampak seseorang tidak ingin untuk berkomunikasi dengan orang lain, suka menyendiri dan lebih suka berdiam diri serta tidak mementingkan kegiatan sehari-hari.
Tanda dan gejala yang sering ditimbulkan dari isolasi sosial adalah antara lain kurang spontan, acuh tak acuh terhadap lingkungan, ekspresi wajah kurang berseri , afek tumpul, Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri, tidak ada atau kurang terhadap komunikasi verbal, Menolak berhubungan dengan orang lain, mengisolasi diri, kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya, asupan makan dan minuman terganggu, serta rendah diri.
Dalam proses keperawatan pasien dengan isolasi sosial, peran perawat sangat penting dalam peroses pemulihan pasien. Peran perawat dalam menangani masalah pasien isolasi sosial yaitu dengan memberikan pelatihan dan mengarahkan pasien pada respon perilaku dan interaksi sosial melalui terapi – terapi seperti Terapi Aktivitas Kelompok yang mengajarkan pasien untuk berdiskusi kepada pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan juga mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang hingga pasien terbiasa interaksi dengan orang lain dengan baik
Salah satu Terapi Aktivitas Kelompok yang sering perawat gunakan dalam membantu menyelesaikan masalah keperawatan pada pasien isolasi sosial adalah terapi aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS). Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi merupakan upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi pada klien yang mengalami masalah hubungan sosial. Manfaat terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi dilaksanakan agar klien dapat melakukan dan berlatih sosialisasi dengan individu sekitar secara bertahap. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sangat penting dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi klien isolasi sosial untuk mampu bersosialisasi secara bertahap untuk melatih kemampuan sosialisasi klien. Terapi aktivitas kelompok sosial memiliki tujuh sesi. Tujuh sesi tersebut diarahkan pada tujuan khusus terapi aktivitas kelompok sosialisasi, yaitu : kemampuan memperkenalkan diri, kemampuan berkenalan, kemampuan bercakap-cakap, kemampuan menyampaikan dan membicarakan topik tertentu, kemampuan menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi, kemampuan bekerja sama, kemampuan menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan terapi aktivitas kelompok sosialisasi n yang telah dilakukan. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi yaitu tahap persiapan, orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi dengan menggunakan metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta bermain peran atau stimulasi.
Terapi aktivtas kelompok sosial dapat dilakukan setiap hari kepada pasien yang mengalami masalah isolasi sosial, terutama kepada pasien yang kooperatif dan telah dirawat di ruang tenang. Dengan dilakukan terapi aktivitas kelompok sosial maka masalah sisolasi sosial yang dialami pasien dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/34432/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.umm.ac.id/42885/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/6175/2/BAB%201.pdf
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/download/435/433