SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Skizofrenia hebefrenik merupakan sebuah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perilaku, pembicaraan, serta pikiran yang cenderung kacau dan tidak logis seperti orang umum disertai dengan halusinasi. Skizofrenia hebefrenik atau disebut juga hebefrenia ini bisa terjadi dan timbul pada masa remaja atau antara 15–25 tahun. Gejala yang paling kas terjadi adalah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan dan adanya depersonalisasi bahkan adanya gangguan psikomotor seperti berperilaku seperti kekanak-kanakan sering terjadi pada jenis ini.
Perilaku yang khas, aneh, tertawa sendiri, menangis tiba-tiba, menarik diri merupakan karakteristik skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia hebefrenik bisa juga disebut dengan skizofrenia disorganisasi. Tipe skizofrenia ini juga menunjukkan perubahan perilaku secara cepat menuju kekanak-kanakan. Pada jenis gangguan zkizofrenia hebefrenik ini ditandai dengan pikiran, pembicaraan, dan perilaku kacau serta tidak logis. Skizofrenia hebefrenik diyakini merupakan jenis gangguan zkizofrenia yang paling parah dari skizofrenia, karena klien yang mengalami jenis gangguan ini dimana kondisi ini merasa sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan dan mandi secara mandiri.
A. Penyebab Skizofrenia Hebefrenik
1. Keturunan: Keluarga yang menderita gangguan jiwa akan lebih rentan terjadi hal yang sama
2. Susunan saraf pusat: disebabkan pada kelainan susunan saraf pusat
3. Diathesis-stress model: Teori ini menggabungkan antara faktor biologis, psikososial, dan lingkungan yang secara khusus mempengaruhi diri seseorang sehingga dapat menyebabkan berkembangnya gejala skizofrenia.
B. Gejala Skizofrenia Hebefrenik
1. Delusi
2. Halusinasi
3. Disorganized Thinking
4. Gangguan kemampuan komunikasi, termasuk bicara.
5. Berjalan mondar-mandir atau berjalan melingkar
6. Mengulangi hal yang sama berulang-ulang
7. Berperilaku seperti anak kecil
8. Bermasalah dengan penggunaan dan pemilihan kata-kata.
C. Dampak / Resiko Pengidap Skizofrenia Hebefrenik
1. Menyakiti diri sendiri adalah kemungkinan yang selalu ada pada penderita psikotik. Akan tetapi, dalam jenis gangguan ini dimana klien yang mengalami skizofrenia hal ini akan sedikit meningkat karena ketidakmampuan klien tersebut dalam berpikir rasional dan logis.
2. Resiko melukai orang lain juga salah satu kemungkinan nyata yang dapat menyebabkan efek negatif pada kehidupan penderita dan lingkungannya.
3. Kemungkinan untuk menjalani hidup yang tidak bertujuan dan tidak bermakna bagi klien yang menderita skizofrenia hebefrenik.
D. Pengobatan Skizofrenia Hebefrenik
1. Antipsikotik
Dalam metode pengobatan jenis ini dapat membantu dan mengurangi beberapa gejala dengan memberikan terapi obat antipsikotik sesuai resep dokter yang diberikan.
2. Terapi electroconvulsive
Pada tahap jenis terapi ini bekerja dengan melibatkan arus listrik menuju otak agar membantu otak memulai kembali aktivitas secara normal.
3. Psikoterapi
Proses pada pengobatan psikoterapi ini akan membantu mengurangi terjadinya stres dan memperbaiki keadaannya dimasa yang akan datang, dimana pada pengobatan jenis ini. Klien akan mendapat interaksi yang baik dan akan diberikan anjuran bagaimana cara mengatasinya . bentuk psikoterapi baik secara suportif individual maupun kelompok sangat membantu mempersiapkan pasien kembali ke masyarakat, selain itu sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter.
4. Perawatan Alami
Ada beberapa bentuk perawatan alami untuk klien yang mengidap jenis gangguan skizofrenia ini yang dapat menekan gejala dengan efektif. Perlu kita ketahui bahwa bentuk terapi ini bukanlah penyembuhan. Akan tetapi sangat efektif jika dapat digunakan secara bersama dengan obat-obatan antipsikotik. Kebanyakan klien yang mengalami gangguan jenis hebefrenia berat atau resisten terhadap pengobatan bisa mempertimbangkan pilihan.
5. Latihan kemampuan
Klien mungkin saja mampu menghadiri suatu pelatihan kemampuan yang akan membantu mereka mempelajari bagaimana caranya melakukan fungsi sosial dasar seperti mengurus dirinya sendiri, melakukan aktivitas yang produktif, dan mempertahankan pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA
Diakses Pada 29 Oktober 2023 Pukul 18.30. https://siapdok.id/blog/skizofrenia-hebefrenik/
Diakses Pada 30 Oktober 2023 Pukul 20.00. https://www.halodoc.com/artikel/ini-bedanya-skizofrenia-paranoid-dan-ski...
Diakses Pada 30 Oktober 2023 pukul 08.00. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7741/3/BAB%20II%20Tinjauan%20...

Penulis: 
Yessica Manalu,S.Kep.,Ns.
Sumber: 
Perawat RSJD dr. Samsi Jacobalis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori