Sebelum membahas terkait sikap apatis, apakah kalian pernah bertemu dengan orang yang mempunyai sikap apatis. Menghadapi orang yang apatis terkadang bikin heran. Sebab, seseorang yang memiliki sikap apatis bersikap acuh tak acuh atau tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Akan tetapi, tahukah kalian kalau sikap apatis ini juga bisa menjadi salah satu gejala masalah kesehatan. Seperti pada klien yang mengidap penyakit Parkinson dan Alzheimer misalnya, karena kondisi kesehatannya mereka menjadi bersikap apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Sikap apatis merupakan sebuah perasaan tidak peduli dengan orang lain yang ada pada lingkungan sekitar. Kondisi tersebut perlu segera mendapatkan penanganan sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar, termasuk pergaulan atau hubungan dalam lingkungan sosial.
Kendati demikian, tak sedikit orang yang bersikap apatis meski tidak mengidap penyakit apa pun. Jika terus dibiarkan, maka sikap apatis tersebut tentunya dapat memengaruhi hubungan, pekerjaan, dan kemampuan seseorang untuk menjalani hidup.
A. Tanda Sikap Apatis
- Cenderung bergantung pada orang lain dalam merencanakan atau mengerjakan sesuatu.
- Pengidap sikap apatis ini tidak mempunyai keinginan untuk mempelajari inovasi baru, bertemu orang baru, atau memiliki pengalaman baru.
- Berperilaku acuh tak acuh atau tidak akan peduli dengan masalah orang lain yang sedang dihadapi.
- Tidak adanya ketertarikan untuk mempertahankan hubungan atau menghabiskan waktu dengan orang lain.
- Kerap mengalami kelelahan dan perasaan seperti kehabisan energi.
- Kurangnya motivasi untuk mencapai tujuan dan membuat perubahan dalam hidup.
- Mudah lelah
- Anhedonia, yakni hilangnya gairah untuk melakukan segala hal yang membuat senang
- Kesulitan dalam menyelesaikan tanggung jawab seperti menyelesaikan tugas atau pekerjaan
- Tidak bisa mengekspresikan emosi apapun baik senang atau sedih
- Tidak ada minat untuk mengikuti acara kegiatan sosial yang mengundang banyak orang
- Kesulitan dalam memecahkan masalah.
B. Penyebab Munculnya Sikap Apatis
1. Obsesi Compulsive Disoder ( OCD )
Orang yang mengalami OCD juga memiliki kecenderungan untuk mempunyai sikap apatis Biasanya, pengidap OCD tidak tertarik dengan kegiatan yang disukai saat sedang kambuh.
2. Depresi
Apatis merupakan salah satu gejala depresi, yaitu orang yang mengalami kondisi tersebut mendadak tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan kegiatan apapun, termasuk aktivitas yang disukai oleh orang tersebut.
3. Demensia
Penyebab terjadinya sikap apatis pada orang dengan usia lanjut ini biasa terjadi dikarenakan factor usia dan adanya perubahan pola perilaku baik kognitif maupun gaya kehidupan sehari – hari .
4. Gangguan axiety
Apabila kita mempunyai gangguan kecemasan, maka orang yang mempunyai sikap apatis akan melupakan segala ketertarikan terhadap kegiatan atau aktivitas yang mereka sukai hingga interaksi dengan orang yang kita sayangi saat merasa cemas itu muncul atau kambuh.
C. Dampak Sikap Apatis
Sikap apatis dapat merugikan diri sendiri atau maupun orang lain yang berada disekitar kita. Ada bebrapa dampak yang bisa ditimbulkan dari sikap apatis diantaranya adalah:
- Pertama, dampak yang dihasilkan adalah kurangnya kontrol sosial yang disebabkan oleh sikap tidak perduli atau sama sekali tidak menaruh minat pada berbagai hal.
- Kedua, orang apatis dan orang yang berada di sekitarnya cenderung kesulitan berkembang, karena kurangnya kesadaran atau kepedulian kepada diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.
- Ketiga, adanya potensi individualisme dalam suatu kumpulan masyarakat sehingga memperkuat setiap orang tidak perduli dengan sesamanya. Keempat, sikap apatis dapat berpotensi menimbulkan masalah yang sangat besar, seperti perselisihan atau juga perpecahan antara masyarakat dan menjadi bahaya laten yang dapat menjadi ancaman rapuhnya persatuan
D. Cara Mengatasi Sikap Apatis
- Dorong diri sendiri untuk keluar dan menghabiskan waktu bersama teman-teman, meskipun kamu enggan pergi.
- Lakukan hobi atau hal-hal yang kamu sukai bersama teman atau keluarga dan kerabat disekitar rumah.
- Mengikuti program kelas terapi musik atau seni, yang dapat membantu mengatasi sikap apatis.
- Cobalah untuk berolahraga setiap hari.
- Berbagi tugas-tugas besar dengan rekan sejawat dilingkungan kerja untuk meringankan beban kerja kamu.
- Hadiahi diri sendiri setiap kali menyelesaikan suatu aktivitas.
- Dapatkan waktu tidur yang berkualitas.
- Bergabunglah dengan kelompok pendukung untuk orang-orang dengan sikap apatis.
E. Pengobatan Apatis
- Antidepresan untuk membantu menyeimbangkan kadar neurotransmitter dan memperbaiki suasana hati, seperti SSRI.
- Obat antipsikotik untuk mengobati apatis yang terjadi karena skizofrenia.
- Inhibitor kolinesterase untuk mengobati apatis yang muncul karena demensia atau penyakit Alzheimer. Kamu bisa membaca artikel Penyakit Alzheimer untuk mencari tahu lebih banyak tentang penyakit ini.
- Obat untuk meningkatkan aliran darah ke otak jika apatis terjadi karena stroke.
Daftar Pustaka
Diakses pada 10 Juni 2023 pukul 08.30.https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengatasi-sikap-apatis-yang-bisa-dicoba
Diakses pada 10 juni 2023 pukul 09.00.https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-ciri-ciri-sikap-apatis-dan-cara-ampuh-mengatasinya
Diakses pada 10 juni 2023 pukul 09.30.https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/apatis/