Kepatuhan dalam mengkonsumsi obat adalah perilaku untuk mentaati saran-saran atau prosedur dari dokter tentang penggunaan obat, yang sebelumnya didahului oleh proses konsultasi antara pasien dengan dokter sebagai penyedia jasa kesehatan. Kepatuhan minum obat menjadi penentu utama keberhasilan pengobatan. Ketidakpatuhan minum obat merupakan masalah serius yang tidak hanya mempengaruhi pasien tapi juga sistem layanan kesehatan.
Penderita penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, dan kolesterol tinggi dianjurkan untuk meminum obat secara teratur. Obat penurun gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol biasanya diminum dalam jangka panjang untuk mempertahankan efek terapi dan mencegah komplikasi serta perburukan penyakit. Selain penyakit kronis, beberapa penyakit akut lain pun mengharuskan pasien untuk menggunakan obat dengan aturan atau jadwal tertentu (contoh: antibiotik harus diminum selama periode waktu tertentu).
Tak jarang, satu pasien membutuhkan lebih dari satu obat untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Apalagi jika menderita 2-3 penyakit sekaligus, tentu semakin banyak obat yang harus diminum. Hal ini banyak dijumpai pada pasien usia lanjut, yang sebagian mulai mengalami penurunan fungsi kognitif yang salah satunya ditandai dengan mudah lupa.
Ketidakpatuhan minum obat dapat dilihat terkait dengan dosis, cara minum obat, waktu minum obat dan periode minum obat yang tidak sesuai dengan aturan. Jenis-jenis ketidakpatuhan meliputi ketidakpatuhan yang disengaja dan ketidakpatuhan yang tidak disengaja. Ketidakpatuhan yang disengaja disebabkan karena keterbatasan biaya pengobatan, sikap apatis pasien, dan ketidakpercayaan pasien akan efektivitas obat. Ketidakpatuhan yang tidak disengaja karena pasien lupa minum obat, ketidaktahuan akan petunjuk pengobatan, kesalahan dalam hal pembacaan etiket. Ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat dapat menyebabkan perburukan penyakit, kematian dan peningkatan biaya yang dikeluarkan.
Ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat bisa menyebabkan kekambuhan dan atau kegagalan pengobatan. Dampak tersebut bisa memunculkan resistensi kuman dan penularan penyakit dari orang ke orang secara terus menerus. Konsekuensi ketidakpatuhan minum obat dalam jangka waktu panjang secara rutin (setiap hari) dapat memburuknya kondisi kesehatan karena adanya efek samping obat dan membengkaknya biaya pengobatan dan rumah sakit
Ketidakpatuhan minum obat dapat menyebabkan efektivitas terapi menjadi berkurang sehingga berpotensi memperburuk kondisi pasien, meningkatkan risiko kekambuhan dan komplikasi penyakit, penurunan kualitas hidup, serta peningkatan biaya perawatan. Pada beberapa kasus, ketidakpatuhan minum obat bahkan dapat berdampak fatal, hingga menyebabkan kematian. Menurut National Community Pharmacists Association (NCPA) di Amerika Serikat, ketidakpatuhan minum obat akan mengancam kesehatan pasien dan menambah beban biayakesehatan. Di Amerika Serikat, ketidakpatuhan terhadap pengobatan menyebabkan 125.000 kematian setiap tahunnya dan meningkatkan biaya perawatan di rumah sakit sebesar 10-25%.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan minum obat:
- Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
- Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan demi keberhasilan pengobatan melalui telepon atau alat komunikasi lain.
- Menunjukan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya atau dengan cara menunjukan obat aslinya.
- Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam penyembuhan.
- Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
- Memberikan layanan kefarmasian dengan observasi langsung, mengunjungi rumah pasien dan memberikan konsultasi kesehatan
- Menggunakan alat bantu kepatuhan seperti multikompartemen atau sejenisnya.
- Adanya dukungan dari pihak keluarga teman dan orang – orang disekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien, agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.
- Apabila obat yang digunakan hanya dikonsumsi sehari satu kali, kemudian pemberian obat yang digunakan lebih dari satu kali dalam sehari mengakibatkan pasien sering lupa, akibatnya menyebabkan tidak teratur minum obat.
Referensi
Jimmy, B., Jose, J. 2011. Patient Medication Adherence: Measures in Daily Practice. Oman Med Journal. 2011 May; 26(3): 155–159. doi: 10.5001/omj.2011.38
Lailatushifah, S.N.F. 2012. Kepatuhan Pasien Yang Menderita Penyakit Kronis Dalam Mengkonsumsi Obat Harian. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 1-9.
https://www.ogbdexa.com/post/bahaya-ketidakpatuhan-minum-obat-dan-cara-m...