Psikopat merupakan istilah yang dari dulu digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani. Atau hal ini biasa disebut di istilah medis sebuah gangguan kepribadian antisosial. Bagi klien yang mengalami gangguan psikopat memiliki sikap yang bertentangan dengan norma-norma sosial, kurangnya bertanggung jawab, sulit membedakan perilaku yang baik dan buruk, serta kurang memiliki rasa empati. Selain itu, klien yang mengalami gangguan psikopat juga bisa bersifat manipulatif, gegabah, dan berperilaku kasar terhadap orang lain.
Dalam kondisi psikopat, dimana klien dapat menunjukkan sikap manipulatif demi memperoleh kepercayaan dari orang lain. Mereka akan berusaha meniru emosi yang sejatinya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal. Bahkan, mereka seringkali menunjukkan kepribadian yang menjadikan pusat perhatian bagi orang lain. Tak jarang bagi klien yang mengalami gangguan tersebut merupakan kalangan berpendidikan tinggi serta memiliki pekerjaan yang stabil. Bahkan, terkadang mereka memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorang pun tahu sifat sejati mereka.
A. Faktor Penyebab Psikopat
- Mempunyai riwayat gangguan kepribadian saat kanak-kanak
- Mengalami trauma masa kecil seperti kekerasan, pelecehan, atau penelantaran saat kanak-kanak
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan kepribadian antisosial atau gangguan mental lain
- kelainan pada struktur otak yang mengatur emosi
B. Gejala Psikopat
- Mudah marah atau tersinggung yang disertai dengan tindakan menyerang atau berkelahi dengan orang lain
- Bersikap arogan, sangat percaya diri, dan keras kepala
- Bersikap agresif dan suka melakukan tindak kekerasan
- Memiliki perilaku yang bertentangan dengan norma sosial
- Sulit membedakan antara benar dan salah
- Tidak menunjukkan rasa penyesalan dan empati
- Memanipulasi orang lain untuk mendapatkan keinginannya
- Kurangnya rasa tanggung jawab sehingga sering melalaikan tugas-tugas atau kewajiban yang harus dilakukan
- Tidak memiliki empati
- Suka melanggar peraturan
- Narsitik
- Sering berbohong, memanipulasi, atau menyakiti orang lain, untuk memenuhi keperluan pribadi
- Tidak berhati-hati sehingga membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain
C. Pengobatan Psikopat
1. Psikoterapi
Ada beberapa jenis bentuk psikoterapi yang dapat diberikan bagi penderita psikopat, diantarnya :
- Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy). Pada bentuk terapi jenis ini memliki tujuan untuk mengendalikan gejala dengan mengubah cara pikir dan perilaku pengidap.
- Terapi berbasis mentalitas (mentalization-based therapy). Bentuk terapi jenis kedua ini bertujuan untuk membantu memahami gangguan yang memengaruhi perilaku.
- Terapi psikodinamika. Pada jenis terapi ini dimana tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pengidap terhadap pikiran dan perilaku negatifnya.
2. Konseling Kelompok
Pada jenis terapi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan emosional pengidap. Caranya, memecahkan sebuah masalah secara bersama-sama dengan orang lain yang memiliki gangguan mental yang serupa
3. Obat – Obatan
Jenis terapi ketiga ini bertujuan untuk mengatasi gangguan mental lain yang muncul bersamaan dengan psikopat. Di antaranya gangguan kecemasan, depresi atau sifat agresif yang ditandai dengan mudah marah.
Daftar Pustaka
Diakses Pada 03 Mei 2023. https://www.alodokter.com/psikopat
Diakses Pada 03 Mei 2023. https://www.halodoc.com/kesehatan/psikopat
Diakses Pada 03 Mei 2023. https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/61deaaf5bfa5b/pengertian-psikopat-gejala-dan-penyebabnya