POLA KOMUNIKASI PADA LANSIA

Proses penuaan merupakan suatu keadaan yang pasti bakal  terjadi  dan dirasakan oleh  semua kehidupan manusia. Proses menjadi tua merupakan proses yang pasti terjadi dan orang telah melewati proses dalam  kehidupannya. Setiap manusia yang akan  mengalami proses  menua yang berbeda – beda  berdasarkan waktu dan riwayat masa hidupnya. Lansia adalah seseorang yang umurnya sudah memasuki  60 tahun ke atas. Proses menjadi tua  bukanlah sesuatu hal yang ditakuti , melainkan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan, proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan.

Pada prinsipnya proses menua ini akan mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia, salah satunya bentuk komunikasi, dimana  pola komunikasi  ini merupakan suatu bentuk upaya yang terjalinya sebuah  kebersamaan baik perorangan maupun lebih dari satu orang. Komunikasi merupakan hal yang paling  efektif untuk memengaruhi tingkah laku manusia. Dimana komunikasi ini sendiri bertujuan untuk memudahkan, melancarkan, aktivitas sehari – hari dengan tujuan secara optimal hubungan antar manusia. Dengan demikian, komunikasi adalah suatu  proses penyampaian sebuah  informasi dari seseorang ke orang lain dalam rangka memberitahu, mengubah sikap, berpendapat, atau perilaku keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi interpersonal yang baik membutuhkan rasa kebersamaan dan saling menjalin rasa kepercayaan satu sama lain, karena kunci utama kita bisa menjalin sebuah komunikasi terjalinya sebuah kepercayaan . Memahami komunikasi dalam hubungan interpersonal merupakan tantangan. Setiap individu mendasarkan persepsi mereka tentang informasi yang diterima melalui 5 sistem panca indra yang dimiliki oleh setiap manusia diantaranya adalah indera penglihatan, indera penciuman, indera perasa, indera pendengar dan indera peraba .

Orang lanjut usia tetap memerlukan kebutuhan yang mendasar  atau penyertaan dalam hidupnya. Kebutuhan lansia untuk menjalin komunikasi juga merupakan bentuk adaptasi diri terhadap perubahan yang terjadi pada kehidupanya, dari mulai fase  dewasa  hingga menjadi tua Bentuk adaptasi tersebut dapat terjadi karena banyak hal.  Pola komunikasi yang terjadi pada lansia cenderung berada pada tingkat yang rendah untuk berbicara. Dimana  lansia yang enggan atau cenderung kurang berminat berbicara kepada teman sebaya mereka yang sama- sama seorang lansia. Karena apabila lansia melakukan sebuah komunikasi dengan teman seumuranya makan akan mendapatkan timbal balik atau respon yang kurang  baik.

A. Perubahan yang Terjadi  Pada Lansia

1. Perubahan bentuk fisik

Perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaituperubahan sistem indera, integumen, muskuloskeletal, kardiovaskuler, respirasi, pencernaan, perkemihan, dan saraf.

2. Perubahan Kognitif

Proses menua atau menjadi tua mengakibatka adanya perubahan kognitif dalam berbagai hal, biasanya yang paling serinbg terjadi yaitu oenurunan daya ingat dan sulit untuk fokus pada hal utama yang sedang dihadapi

3. Perubahan mental

Perubahan mental adalah perubahan fisik, mulai adanya perubahan struktur kekuatan daya tahan tubuh dan kekuatan tubuh dan biasanya pada klien lansia ini akan mengalami gemetar.

4. Perubahan spiritual

Dibertambhanya umur dan mulai menua maka perubahan dalam bidang

5. Perubahan Psikososial

Perubahan psikososial diantaranya ialah kesepian, duka cita (Bereavement), depresi, gangguan cemas, dan sindroma diogenes yang merupakan suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku sangat mengganggu

B. Model Komunikasi

  1. Model komunikasi satu arah adalah suatu jenis model komunikasi dalam proses pengiriman informasi beraal dari satu sumber.
  2. Model komunikasi interaktif adalah suatu proses pertukaran pesan untuk mempertemukan dan menyatukan persepsi berdasarkan latar belakang masing-masing individu yang terlibat komunikasi.
  3. Model komunikasi transaksional adalah merupaka suatu  proses pertukaran informasi menggunakan media tertentu untuk mempertemukan dan menyatukan pikiran, perasaan, dan perilaku dengan mempertahatikan latar belakang lawan si pembicara.

C. Bentuk – Bentuk Komunikasi

1. Komunikasi verbal

Jenis komunikasi ini menggunakan caraapa yangditulis dan diucapkan oleh si lawan pembicara.

2. Komunikasi nonverbal

Komunikasi ini mencakup seluruh pqanca indera dan semua hal yang tidak melibatkan kata tertulis ataupun ucapan yaitu dengan bahasa tubuh.

3. Komunikasi Simbolik

Sebuah komunikasi yang baik membutuhkan kesadaran tentang komunikasi simbolik, yaitu simbol lisan dan nonverbal yang digunakan pihak lain untuk menyampaikan arti.

4. Metakomunikasi
Metakomunikasi merupakan jenis komunikasi yang dapat merujuk kepada seluruh factor dalam  berkomunikasi.

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada,07 juni 2022.

https://www.kompasiana.com/meilarizqya4733/629f369eaa3ccd69437db8c2/pola-komunikasi-pada-orang-lanjut-usia

Braithwaite, D. O., Suter, E. A., & Floyd, K. (2003). Engaging Theories in Family Communication Multiple Perspective (Second Edi). NewYork: Routledge.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (Edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika

 

Penulis: 
Ns.Eed,AMK.,S.Kep.
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori