Perilaku mengganggu lingkungan yang banyak dikeluhkan oleh keluarga yang merawat pasien dengan gangguan jiwa salah satunya adalah tentang perilaku seksual kompulsif pasien. Ada pasien yang mengganggu lingkungan dengan melakukan pelecehan seksual kepada orang sekitar, dan ada yang mengeluh istri pasien sampai “kelelahan” karena terlalu sering dimintai hubungan seksual. Ada pasien yang mengintip orang mandi, dan ada yang masturbasi sampai berkali-kali dalam sehari. Apakah hal tersebut tidak dapat diubah?
Perilaku seksual kompulsif yang tidak sehat seperti di atas merupakan hal yang perlu diperhatikan. Di sisi lain, hal tersebut mengganggu aktifitas dan produktifitas dari Orang Dengan Gangguan Jiwa. Perilaku seksual tersebut dapat dikategorikan sebagai hiperseksual atau dapat masuk ke kategori libido tinggi. Hiperseksual adalah kondisi gejala kecanduan dalam konteks ini adalah hal yang berkaitan dengan aktifitas seksual, dan mengalami gejala penarikan diri saat aktifitas tersebut dihentikan. Seseorang dengan hiperseksualitas melakukan aktivitas seksual lebih diutamakan daripada segala hal lain dalam hidup. Orang dengan hiperseksual, menunjukkan gejala dan perilaku seperti:
1. Ketidakmampuan untuk mengontrol atau mengurangi perilaku seksual
Hal tersebut membuat konsentrasinya hanya berpusat pada aktifitas seksual dengan mengabaikan aktifitas lainnya. Misalnya, masturbasi berkali-kali dalam sehari tanpa melakukan aktifitas lainnya.
2. Terlibat dalam perilaku seksual meskipun ada konsekuensi yang merugikan
Terlibat dalam pelecehan seksual kepada sekitar merupakan salah satu contohnya, tanpa memperdulikan dampak psikologis maupun fisik pada korban. melakukan one night stand dengan siapapun tanpa menghiraukan penyakit kelamin yang akan didapatkannya.
3. Mengalami peningkatan ketegangan atau gairah ekstrim yang mengarah ke aktivitas seksual, diikuti dengan kelegaan atau hilangnya ketegangan setelah melakukannya. Kecanduan pornografi, cyber sex, atau melakukan eksibisionisme, memamerkan alat vital, dan voyeurisme, yaitu suka mengintip.
Perilaku hiperseksual apakah merupakan gejala yang biasa pada pasien dengan gangguan jiwa? Menurut jurnal Compulsive Sexual Behavior Online and Non-online in Adult Male Patients and Healthy Controls: Comparison in Sociodemographic, Clinical, and Personality Variables, tidak ada korelasi yang significant pada kedua hal tersebut. Disebutkan bahwa hiperseksual merupakan salah satu bentuk kecanduan seperti halnya kecanduan mencuri barang-barang (kleptomania) atau kecanduan judi. Hiperseksual erat kaitannya dengan penderita bipolar yang mengalami fase manik, sehingga tidak mampu mengontrol perilaku seksual kompulsif.
Kondisi ODGJ yang juga mengalami hiperseksual, perlu penanganan yang sesuai dengan kondisinya. Untuk itu, baik ODGJ itu sendiri maupun caregiver perlu mencari bantuan professional jika merasa kehilangan kendali atas perilaku seksual, terutama jika perilaku seksual menyebabkan masalah. Perilaku seksual kompulsif cenderung meningkat dari waktu ke waktu, untuk itu semakin cepat ditangani akan semakin baik. Perlu diketahui terapi medikasi yang diberikan oleh dokter untuk ODGJ, seperti risperidon dan clozapine mampu secara efektif menekan perilaku seksual kompulsif secara efektif.
Perilaku seksual kompulsif pada ODGJ merupakan gejala yang tidak spesifik dan perlu penanganan dan terapi secara khusus. Tidak semua ODGJ memiliki perilaku seksual yang kompulsif dan tidak semua orang yang memiliki perilaku seksual kompulsif merupakan ODGJ. Pada ODGJ yang juga memiliki perilaku hiperseksual tersebut perlu penanganan yang khusus agar ODGJ dapat kembali bersosialisasi dan produktif dalam kehidupannya melalui terapi medikasi dan terapi supportif lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Marrit K. de Boer dkk. 2015. The Facts About Sexual (Dys)function in Schizophrenia: An Overview of Clinically Relevant Findings. National Library of Medicine.Diakses pada 16 November 2022 di https://www.ncbi.nlm.nih.
Stewart Adeleson dkk. 2013. Is Increased Sexual Behavior a Symptom of Bipolar Disorder in Children and Adolescents? Psychodynamic Psychiatry 41(3):419-35. PubMed. Diakses pada 16 November 2022 di https://www.researchgate.net
Vega González-Bueso, dkk.2022.Aspects of Sexual Self-Perception in Schizophrenic Patients .Front. Psychiatry, 03 May 2022 Sec. Computational Psychiatry. Diakses pada 16 November 2022 di https://doi.org/10.3389/fpsyt.2022.839788