Self harm merupakan sebuah perilaku di mana seseorang melakukan perbuatan yang menyakiti atau melukai diri sendiri, Perilaku yang ditemukan adalah cutting, burning atau minum obat-obatan atau bisa juga perilaku yang dapat menyebabkan cedera dan perilaku berisiko tinggi lainnya. Self harm ini biasanya dimulai sebagai cara untuk melepaskan tekanan dari pikiran yang berat. Bentuk perilaku ini dapat memberikan rasa yang nyaman namun hanya sementara waktu saja, karena masalah utama yang menyebabkan perilaku ini masih belum dapat teratasi dengan baik. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang melakukan perbuatan ini, contohnya melukai tubuh menggunakan benda tajam, tumpul, atau benda lainnya yang berbahaya.
A. Faktor Yang Bisa Menjadi Penyebab Self Harm
1. Klien memiliki riwayat trauma
Klien yang memiliki riwayat trauma psikologis lebih rentan melakukan percobaan untuk menyakiti diri sendiri. Kondisi tersebut muncul saat kehilangan orang yang paling disayangi atau pernah menjadi korban kekerasan fisik, emosional, hingga seksual.Hal ini bisa membuat klien akan merasa hampa dan rendah diri, sehingga mencari pelampiasan dengan melukai tubuh.sendiri.
2. Self harm bisa terjadi karena adanya masalah sosial
Penyebab lain dari self harm yaitu adalah adanya sebuah masalah sosial yang terjadi pada klien tersebut. Sering kali, perilaku negatif ini lebih rentan menyerang korban bullying, atau orang-orang yang sedang berada dalam kesulitan tertentu. Sudah tidak diasingkan lagi apabila perilaku ini lebih sering terjadi pada anak dan remaja.
3. Gangguan Mental
Pada beberapa kasus, penyebab self harm diantaranya adalah masalah kesehatan mental. Contohnya adalah depresi, gangguan mood, hingga gangguan kepribadian ambang. Selain itu, nyatanya faktor-faktor lain juga bisa menjadi penyebab seseorang melakukan perilaku ini.Satu hal yang perlu klien ketahui, kebiasaan menyakiti diri sendiri perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Pengidap gangguan ini perlu mendapatkan perhatian khusus serta pemahaman bahwa dirinya berharga dan tidak seharusnya untuk melukai tubuh.
Macam-Macam Self Harm
1. Major Self Mutilation
Jenis self harm yang pertama adalah major self mutilation dimana tingkatan self harm paling parah dan dilakukan dengan melukai dirinya yang bahkan bisa mengancam nyawa. Contoh melukai diri sendiri yaitu seperti memotong jari, mencungkil bola mata, dan lain sebagainya.Tindakan ini biasanya dilakukan oleh penderita gangguan mental psikosis.
2. Stereotypic Self Injury
Stereotypic self injury merupakan tindakan self harm yang dilakukan secara berulang-ulang namun tingkat keparahannya tidak separah dengan major self mutilation. Umumnya, bagi klien yang mengalami adanya kelainan mental autisme akan melakukan self harm jenis ini.Contoh seperti stereotypic self injury adalah memukul anggota tubuh atau membenturkan kepalanya ke tembok secara berulang kali.
3. Superficial Self Mutilation
Pada jenis yang ke 3 ini , superficial self mutilation dimana tingkat keparahan lebih ringan dibandingkan jenis self harm lainnya. Walau begitu, superficial self mutilation yang cenderung ringan ini tetap ada dan jangan diabaikan.Tindakan superficial self mutilation biasanya berupa menyayat kulit menggunakan benda tajam, menarik rambut sekuat tenaga, dan lain sebagainya.
B. Tanda – Tanda Klien Sering Menyakiti Diri Sendiri
- Terdapat adanya luka sayatan di anggota tubuh tertentu, biasanya pada lengan.
- Bersikap menutup diri di sekitar lingkungan sosial.
- Kehilangan motivasi dan percaya diri, menjadi pertanda bahwa orang tersebut sedang tidak baik-baik saja.
- Selalu muncul luka baru, goresan, memar, atau bekas gigitan.
- Terdapat bekas luka bakar.
- Sering membawa atau menyimpan benda tajam.
- Sering merasa tidak berharga dan mengunggah posting-an keputusasaan.
- Sering cemas, depresi, dan menunjukkan ketidakstabilan emosional.
- Menyukai quotes atau kutipan yang bertemakan depresi.
C, Bagaimana Cara Mengatasi Perilaku Self-Harm
1. Konsultasi ke Psikolog atau Psikiater
Orang yang memiliki perilaku self-harm sebaiknya segera menemui tenaga profesional, bisa psikolog atau psikiater. Dengan menemui tenaga profesional, akar permasalahan dapat dicari tahu (pemicu awal). Umumnya, pemicunya berupa trauma.Jika tidak ditangani dengan tepat melalui terapi-terapi tertentu, trauma yang mendalam bisa berujung pada tindakan-tindakan negatif di kemudian hari, termasuk self-harm ini, oleh sebab ituh untuk segera ditangani engan tepat dan tepat sesuai prosedur yang ada.
2. Melampiaskan Emosi ke Aktivitas yang Positif
Andai kata belum dapat menemui psikolog atau psikiater, orang dengan perilaku menyakiti diri sendiri harus punya pelampiasan emosi yang positif. Bentuk pelampiasan ini harus bisa mengeluarkan banyak emosi dan tenaga, misalnya olahraga. Bentuk olahraga pelepas emosi yang bisa dipilih adalah dengan boxing (tinju).
3. Kenali dan Pahami Pencetusnya
Meski memang penyebab dari perilaku self-harm adalah trauma masa lalu, tentu ada hal yang membuat hal ini timbul dan “kambuh”.Ada baiknya bagi klien yang mengalami hal ini perlu pahami dan kenali pemicunya. Kira-kira emosi apa yang kamu rasakan hingga ingin melakukan perilaku itu dan dari mana datangnya emosi tersebut. Dengan begitu, kamu bisa menghindari pemicunya sedikit demi sedikit.
C. Tips Mengatasi Self Harm
Apa yang dapat dilakukan dalam menghadapi self harm? Langkah pertama yang sangat penting dilakukan adalah berani untuk membicarakan hal ini. Untuk membicarakan perilaku ini membutuhkan kekuatan dan keberanian, dan hal ini dapat meringankan beban. Jangan ragu untuk meminta bantuan, membicarakan perasaan yang ada bukanlah pertanda kelemahan, namun dapat menunjukkan bahwa kita mampu merawat diri dan melakukan hal yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental.
Daftar Pustaka
Diakses Pada Tanggal 03 April 2024 Pukul 14.30.https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/ayo-cari-bantuan-ini-tanda-tanda-self-harm-yang-harus-diketahui
Diakses Pada Tanggal 05 April 2024 Pukul 10.00 https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/self-harm
Diakses Pada Tanggal 05 April 2024 Pukul 10.30. https://www.emc.id/id/care-plus/self-harm-definisi-penyebab-dan-cara-mengatasinya