PERAWAT JUGA RENTAN STRES

Seringkali karena kesibukan kita sebagai perawat, Kita mengabaikan Kesehatan Kita sendiri. Terlebih tentang Kesehatan mental. Semua yang kita rasakan, Kita anggap sebagai faktor kelelahan karena bekerja, dengan sedikit istirahat semuanya akan baik-baik saja. Namun, pada kenyataannya tidak hanya tubuh yang butuh isitirahat tetapi juga pikiran Kita.

Untuk itu penting bagi kita yang berprofesi sebagai perawat untuk bisa memahami dan menerapkan manajemen stress di kehiduapn sehari-hari.

Faktanya, stres merupakan masalah yang signifikan bagi staf perawat di seluruh sistem layanan kesehatan di Inggris. Menurut The King's Fund , sebuah lembaga pemikir independen di bidang layanan kesehatan:

40% perawat merasa lelah karena pekerjaan mereka.

52% merasa tidak sehat akibat stres terkait pekerjaan.

34% sering berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya.

Dan penelitian menunjukkan bahwa tren ini makin memburuk. Menurut survei tahun 2023 oleh Nursing Times , dua dari lima staf perawat mengatakan kesehatan mental mereka lebih buruk sekarang dibandingkan saat puncak pandemi virus corona:

“Sebanyak 61% responden mengatakan kesehatan mental mereka memburuk sejak merebaknya pandemi Covid-19,” kata Nursing Times dalam sebuah artikel tentang hasil kuesionernya. “Yang mungkin lebih mengkhawatirkan lagi, 40% mengatakan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka 'lebih buruk' atau 'jauh lebih buruk' sekarang dibandingkan dengan puncak pandemi pada tahun 2020 dan 2021. Lebih jauh, 62% responden menggambarkan moral rekan kerja mereka sebagai 'buruk' atau 'sangat buruk'.”

Untuk mengurangi dampak stres pada staf perawat, penting bai Kita mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres dan kemudian menerapkan intervensi yang efektif. Melakukan hal tersebut akan menguntungkan perawat dan profesi perawatan kesehatan yang lebih luas – dan mengatasi stres perawat sangat penting untuk mempertahankan standar perawatan kesehatan yang tinggi bagi semua orang.

Memahami Sumber Stres dalam Keperawatan

Profesi keperawatan menghadirkan beberapa sumber stres. Masalah umum yang mungkin Kita hadapi adalah beban kerja yang berlebihan. Sering kali, perawat dibutuhkan sepanjang waktu di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan shift yang panjang dan menuntut fisik serta kekurangan personel. Rasio pasien-perawat yang tinggi dapat memberi tekanan tambahan, terkadang menciptakan situasi di mana Kita harus terburu-buru dari satu pasien ke pasien lain dengan sedikit waktu untuk memulihkan diri.

Menangani Hubungan Pasien yang Kompleks

Selain beban kerja yang berlebihan, hubungan pasien yang rumit merupakan sumber stres potensial lainnya.  Kita dihadapkan  dengan orang-orang di saat-saat mereka paling rentan. Kebutuhan untuk menyampaikan berita yang sulit, mengatasi rasa sakit, dan mendukung keluarga dapat membebani emosi. Ketegangan dapat meningkat saat menangani individu yang tidak kooperatif atau suka berkonfrontasi, terutama saat Kita berada dalam batasan waktu yang ketat.

Masalah Kesehatan dan Keselamatan

Selain beban kerja yang berlebihan dan hubungan yang rumit, Kita juga harus mempertimbangkan masalah kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Paparan terhadap penyakit menular, penanganan bahan berbahaya, dan tuntutan fisik dalam perawatan pasien dapat menyebabkan cedera atau penyakit fisik. Salah satu contohnya adalah kesulitan menangani pasien selama tugas mengangkat dan mengubah posisi secara manual. Efek jangka panjang dari risiko ini dapat menambah stres secara keseluruhan dalam profesi keperawatan.

Lebih jauh lagi, perawat sering menghadapi risiko kekerasan dari pasien atau keluarga mereka. Kejadian ini dapat berkisar dari pelecehan verbal hingga kekerasan fisik dan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat.

Mitigasi dan Manajemen Stres

Meskipun pemicu stres ini mungkin tampak menakutkan, penting untuk diingat bahwa pemicu stres ini dapat dikelola dengan alat dan strategi yang tepat. Melakukan perawatan diri secara teratur, berpartisipasi dalam kelompok dukungan sebaya, dan mencari bantuan profesional bila diperlukan adalah metode yang mungkin.

Tingkat stres yang mungkin Kita alami dalam proses keperawatan dapat sangat berbeda, tergantung pada lingkungan kerja, keterampilan manajemen stres, dan dukungan yang Kita terima dari rekan kerja dan manajemen. Penting untuk mencari cara mengurangi stresor ini, menjaga kesejahteraan, dan terus memberikan perawatan berkualitas kepada pasien.

Mekanisme Koping yang Efektif bagi Perawat

Ada berbagai strategi yang dapat diterapkan perawat untuk mengelola stres, seperti praktik perawatan diri, pengawasan dan dukungan rekan sejawat, serta layanan kesehatan mental, dan masih banyak lagi.

Praktik Perawatan Diri

Salah satu cara mendasar untuk mengelola stres sebagai perawat adalah melalui praktik perawatan diri yang konsisten. Hal ini dapat mencakup melakukan latihan fisik secara teratur, memastikan pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, dan menghabiskan waktu untuk hobi atau aktivitas yang disukai. Praktik kesadaran harian seperti yoga, meditasi , atau pernapasan dalam dapat membantu menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.

Pengawasan dan Dukungan Rekan Sejawat

Karena rekan sejawat berbagi pengalaman dan pemicu stres yang sama, dukungan rekan sejawat menjadi strategi penting dalam mengelola stres. Pertemuan yang dijadwalkan secara rutin dengan sesama perawat untuk membahas masalah dan kekhawatiran dapat memberikan perspektif dan strategi penanganan yang berharga.

Selain itu, mencari dukungan aktif dari atasan dan manajer di lingkungan kerja merupakan strategi penting lainnya. Ini tidak berarti hanya dukungan dari manajemen yang lebih tinggi; mencari bimbingan dari rekan kerja yang berpengalaman dan atasan yang dekat dapat membantu secara signifikan dalam mengelola stres yang berhubungan dengan pekerjaan.

Layanan Kesehatan Mental

Mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan. Profesional kesehatan mental dilatih untuk membimbing Kita mengatasi stres, dan menggunakan layanan mereka dapat menjadi bagian dari rencana pengelolaan stres yang komprehensif. Mereka dapat membantu Kita dalam memahami dan mengarahkan perasaan, mengembangkan mekanisme penanganan yang efektif, dan memberikan strategi untuk mengelola stres yang unik dalam profesi Kita.

Menanamkan Budaya Perawatan Diri

Pada akhirnya, profesi keperawatan harus menumbuhkan budaya yang mendukung perawatan diri dan secara terbuka mengatasi stres. Hal ini dapat mencakup penjadwalan yang fleksibel, manajemen beban kerja, kegiatan membangun tim, dan forum edukasi yang mendukung manajemen stres dan strategi perawatan diri dari praktisi perawat yang berpengalaman. Dukungan di tingkat organisasi ini dapat secara signifikan mendukung mekanisme penanganan individu dan mengurangi stres.

Secara keseluruhan, tujuannya bukanlah untuk menghilangkan stres sepenuhnya, tetapi untuk mengelolanya secara efektif . Sebagai seorang perawat, pekerjaan akan melibatkan sejumlah tingkat stres; yang penting adalah bagaimana Kita menanganinya. Gunakan strategi ini untuk memastikan bahwa stres tidak menjadi beban saat Kita terus memberikan perawatan terbaik kepada pasien tanpa mengorbankan kesejahteraan.

Ketahanan dalam Keperawatan: Pentingnya dan Strategi

Ketahanan dalam keperawatan dapat dilihat sebagai kemampuan perawat untuk mengelola tingkat stres yang tinggi secara efektif sambil tetap sehat, beradaptasi dengan perubahan, dan terus memberikan perawatan pasien dengan empati dan profesionalisme. Konsep ini sangat penting karena perawat sering menghadapi berbagai tantangan, termasuk kelelahan, kelelahan karena belas kasih, dan masalah keseimbangan kehidupan dan pekerjaan.

Mengembangkan Ketahanan Pribadi

Salah satu strategi utama untuk membangun ketahanan adalah mempraktikkan perawatan diri yang baik, seperti yang disebutkan sebelumnya. Penting untuk diingat bahwa kesejahteraan adalah yang terpenting untuk memberikan perawatan pasien sebaik mungkin. Pendekatan ini dapat membantu menumbuhkan ketahanan psikologis yang memungkinkan Kita menghadapi tekanan profesi dengan pikiran yang jernih dan fokus.

Membangun Ketahanan Profesional

Pada tingkat profesional, membina hubungan yang kuat dengan rekan kerja dan membangun lingkungan kerja yang mendukung berperan penting dalam memelihara ketahanan. Dorong komunikasi terbuka, saling mendukung, dan kerja sama tim yang kohesif dalam unit. Rasa kebersamaan ini dapat memberi Kita dukungan emosional untuk menghadapi tantangan sehari-hari dalam keperawatan.

Selain strategi ini, pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional juga dapat membantu membangun ketahanan. Mengikuti pendidikan lanjutan atau pelatihan khusus tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran Kita, tetapi juga dapat memberikan rasa pencapaian dan kepercayaan diri, yang berkontribusi pada ketahanan Kita secara keseluruhan.

 

 

https://online.qmu.ac.uk/blogs/what-are-the-effects-of-stress-on-nurses/

https://journals.lww.com/ijcn/fulltext/2019/20020/job_stress_among_nurses.3.aspx

https://www-nursingworld-org.translate.goog/content-hub/resources/workplace/what-is-nurse-burnout-how-to-prevent-it/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq#:~:text=Ask%20for%20help%3A%20Emotional%20support,burnout%20becomes%20hard%20to%20manage.

 

Penulis: 
Efa Zulli Nursekha, AMK
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

31/12/2024 | Yuliandi, A.md. Kep
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori