Yang menjadi permasalahan serius dan terus mengkhawatirkan masyarakat yaitu gangguan jiwa . Setiap tahunnya grafik kasus gangguan jiwa mengalami peningkatan .
Yang menjadi bagian terdekat dengan orang dengan gangguan jiwa dan menjadi penyedia perawatan utama bagi penderita adalah keluarga. Keluarga sangat berperan besar dalam penentuan cara atau perawatan apa saja yang diperlukan penderita di rumah. Ketika satu anggota keluarga mengalami gangguan jiwa, maka seluruh anggota keluarga turut merasakan dampak negatif. Adanya tambahan peran keluarga dalam merawat anggota keluarga dapat memberikan kesembuhan sebesar 80 %, dengan gangguan jiwa menyebabkan munculnya tekanan atau beban dalam keluarga yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi.
Sebagai media perantara guna membantu keluarga mengatasi berbagai permasalahan maka konseling untuk keluarga dibutuhkan. Konseling bagi keluarga dapat menjawab berbagai pertanyaan yang menganggu pikiran serta tingkah lakunya.
Hubungan keluarga ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental, perilaku, dan kesehatan fisik seseorang? hubungan sosial, khususnya hubungan keluarga, dapat memiliki efek jangka panjang dan jangka pendek pada kesehatan mental seseorang ditunjukkan dalam sejumlah penelitian
Hubungan keluarga yang baik membuat seseorang merasa aman dan dicintai, dan memberikan rasa memiliki. Kamu juga dapat belajar keterampilan untuk mengelola kesulitan hidup dari keluarga. Sementara hubungan keluarga yang tidak sehat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam beberapa masalah kesehatan mental, bahkan membuat pemulihan menjadi makin sulit.
Sebagian besar perawatan yang sering diandalkan oleh penderita kesehatan mental adalah dari keluarga, jadi ketika anggota keluarga menolak dukungan ini, proses pemulihan dapat terpengaruh berdampak secara negatif.
Ada beberapa jenis masalah kesehatan mental yang bisa terjadi akibat hubungan keluarga yang tidak baik, yaitu:Baik kekerasan mental dan fisik bisa menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan mental. Ketika seorang anak mendapat tindak kekerasan, masalah kesehatan mental dapat terjadi dan ia akan membutuhkan manajemen seumur hidup. Semua bergantung pada keseriusan kekerasan atau pelecehan, jumlah waktu yang telah terjadi, dan kesehatan mental orang tersebut. Gejala-gejala gangguan mental bisa sangat mendalam dan memerlukan perawatan jangka panjang selama bertahun-tahun.
Gangguan jiwa berat yang banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia adalah depresi dan schizophrenia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi depresi pada penduduk usia lebih dari 15 tahun menurut provinsi di Indonesia. Data Riskesdas juga menunjukkan ada kenaikan prevalensi rumah tangga dengan gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis hampir dua kali lipat sejak 2013 hingga 2018. Gangguan jiwa biasanya disertai dengan gangguan pada sistem syaraf, sehingga membutuhkan terapi psikofarmakologi, yaitu terapi obat khusus untuk penderita gangguan jiwa dan mental.
Pada pasien yang mengalami gangguan jiwa, terutama yang diperbolehkan dirawat di rumah ataupun yang diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa,
Peran keluarga adalah yang paling penting karena pasien mampu memperoleh kesembuhan yang lebih cepat serta mampu mempertahankan pemulihan gangguan jiwa atau mencegah kekambuhan yang dialami apabila keluarga mampu memberikan dukungan yang optimal. Sehingga pasien tidak harus selamanya ketergantungan terhadap obat – obatan yang justru akan berdampak pada tubuh pasien
Banyak kita lihat pasien dengan gangguan jiwa ditelantarkan dijalan – jalan tanpa adanya kepedulian dan kesadaran keluarga dalam perawatan pasien. Sehingga akan berdampak pada kesehatan dan jiwa pasien.
Keluarga adalah tempat pertama kali pasien tinggal dan berinteraksi, baik buruknya keluarga dapat mempengaruhi perkembangan anggota keluarga. Pasien yang mengalami gangguan jiwa merupakan bagian dari keluarga yang mendapatkan penanganan dan perawatan dari keluarga atau orang tuanya. Kondisi keluarga menentukan kualitas penangan dan perawatan yang diberikan kepada pasien
Rizki Dandihatina Hajar, M.Psi., Psikolog
Psikolog Klinis RSUD Taman Husada Bontang
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan Republi Indonesia. Jakarta
Chang & Johnson. (2008). Chronic illness & disability: Principles for nursing practice.Australia: Elsevier Australia