Apa yang muncul di pikiran Kalian setelah terdengar kata narkoba? Untuk kita yang normal dan sehat, kata narkoba itu pasti mempunyai arti yang negatif. Iya Memang seperti itu yang terjadi di Negeri kita tercintaIndonesia. Anak muda sampai kalangan tua banyak yang terjerumus dengan barang haram ini, sampai- sampai menjadi penyebab terhambatnya perkembangan potensi diri dan menjadi pengaruh yang sangat besar untuk kemajuan negara. Dapat kita bayangkan Apa yang terjadi jika Negara ini hanya berfokus pada pengobatan seseorang dari kecanduan terhadap zat-zat terlarang? Pastilah negara ini akan terhambat dalam hal perkembangan, bahkan bisa jadi menjadi negara yang tertinggal.
Narkoba merupakan akronim dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Berdasarkan UU Narkotika pasal 1 ayat 1 Nomor 35 tahun 2009 menyebutkan bahwa narkotika merupakan zat atau obat baik yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, yang bersifat alamiah, sintetis atau semisintetis sehingga menimbulkan penurunan kesadaran, halusinasi, dan rasa rangsang. Obat-obat ini bisa menyebabkankan ketergantungan bila dipakai secara berlebihan.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda semakin meningkat di Indonesia, penyimpangan perilaku ini dapat membahayakan generasi muda bangsa ini karena individu yang kecanduan terhadap narkoba akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh. Data dari kominfo 2021 menyebutkan bahwa penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.
Masa remaja adalah keadaan dimana peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Di fase ini, banyak anak-anak muda terpengaruh untuk mengikuti apa yang teman-teman mereka lakukan dan mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi untuk coba-coba dengan mengikuti trend/gaya hidup. Hal ini berpeluang besar dapat merusak otak dengan permanen sehingga tidak bisa dikembalikan ke keadaan yang normal dan berpengaruh pada seseorang dalam mengambil keputusan, sehingga mudah bagi mereka untuk terjerumus dalam hal-hal yang beresiko seperti penyalahgunaan narkoba. Sesuai dengan data yang menunjukkan jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja/muda.
Keluarga adalah tempat dimana seseorang mempunyai kesempatan untuk belajar mengambil keputusan mana yang benar dan mana yang salah. Terutama disaat seseorang itu mulai mengalami perubahan menjadi remaja dan mempunyai kehidupan lain di luar keluarga itu sendiri, keluarga mempunyai peran yang sangat penting salah satunya sebagai pelindung anak-anak dari pengaruh lingkungan yang negatif.
Sudah kita ketahui bersama kalau “penyalahgunaan narkoba” adalah suatu penyakit keluarga sehingga kita membutuhkan suatu program intervensi yang melibatkan berbagai elemen pencegahan yang menyeluruh, antara lain dengan melibatkan keluarga/orangtua.
Intervensi keluarga adalah hal yang sanagat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu :
1. Pendidikan agama dan akhlak, sedini mungkin kita perkenalkan pendidikan Agama kepada anak-anak sehingga menjadi modal bagi anak-anak dalam kehidupan sehari-hari
2. Kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian, berikan kasih sayang, perhatian dan rasa aman yang sama kepada anak-anak, agar mereka merasa tenang di dalam keluarga
3. Selalu ada ketika dibutuhkan, Kita harus selalu siap sedia terhadap keluh kesah anak-anak dirumah
4. Mengetahui kebutuhan anak-anak, yang mana kebutuhan yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda
5. Memberikan kebebasan dengan pengawasan aktif dan bijaksana,
6. Dorongan semangat untuk mencapai prestasi, selalu memberi semangat kepada anak-anak dalam mencapai cita-cita atau tujuan yang bersifat positif
Peran Orang Tua dalam Pencegahan:
1. Mengasuh anak dengan baik, sangat penting untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
2. Luangkanlah waktu untuk berkomunikasi dengan anak, Jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak agar mereka merasa nyaman berbicara tentang masalah atau kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatan mereka sehari-hari
3. Jadikanlah contoh teladan ( role model ) yang baik, Orang tua adalah teladan pertama bagi anak dalam hal beribadah, bersikap, dan belajar tauhid. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya, sehingga penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik.
4. Jadilah pendidik pencegahan penyalahgunaan narkoba, Keluarga perlu memberikan pendidikan agama yang sesuai dengan nilai-nilai fitrah dan ajaran Islam. Ini termasuk memberikan bimbingan dalam beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat.
5. Jadilah pengawas untuk mengindarkan anak dari bahaya narkoba
6. Mengajarkan bagaimana cara anak menolak narkoba,
Memberitahu anak jika ada orang lain yang memaksa atau membujuk untuk
menggunakan narkoba, anak berhak menolak
Mengarahkan anak untuk memilih teman yang baik
Memberi informasi kepada anak tentang bahaya narkoba
7. Orang tua sebagai mitra masyarakat dan pemerintah dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba
DAFTAR PUSTAKA
https://bnn.go.id/kajian-model-intervensi/
https://bnn.go.id/narkoba-jangan-sentuh/
https://bnn.go.id/hindari-narkotika-cerdaskan-generasi-muda-bangsa/
https://media.neliti.com/media/publications/170489-ID-pencegahan-narkoba...
https://pekalongankota.go.id/berita/peran-keluarga-ditingkatkan-dalam-me...
