Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi banyak pengaruh-pengaruh negatif dan positif yang keluar masuk di lingkungan sekitar kita, tanpa terkecuali hal tersebut akan berada di sekeliling kita. untuk itu bagaimana upaya kita memproteksi diri kita, saudara, tetangga, teman dan anak, cucu kita sebagai generasi penerus bangsa agar terhindar dari bahaya yang akan mengacam orang-orang yang ada di sekeliling lingkungan kita. Salah satu dampak yang harus kita hindari dari pengaruh negatif yang tanpa kita sadari yaitu penyalahgunaan narkoba yang tanpa mengenal batas usia utuk kita mencoba narkoba tersebut. akhir-akhir ini telah terjadi penyalahgunaan narkoba. Banyak narkoba beredar di pasaran, misalnya ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf. Narkoba menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran. Sehngga bagi yang menkonsumsi narkoba tersebut akan di buat kecannduan bagi pemakai narkoba jenis apapun. Bagi yang memakai narkoba secara berlebihan akan berdampak kematian. Sungguh di sayangkan jika yang mengalami hal tersebut orang- orang yang berada di sekiling kita yang kita sayangi.
Dari Pemakaian yang berlebihan narkoba secara umum dan juga psikotropika yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh. Secara kasat mata memang tidak dapat kita bayangkan begitu dasyatnya efek yang di timbulkan oleh narkoba tapi tanpa kita sadari daya tahan tubuh kita tidak bisa menahan terlalu lama sehingga akan menimbulkan kematian bagi penggunanya.
Berdasar efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
- Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
- Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Akibat penyalahgunaan Narkoba
Narkoba kalau dilihat dapat memberikan kenikmatan bagi pemakainya tanpa di sadari member efek yang sangat luar biasa bagi tubuh. apabila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan/kecanduan. Bagi pemakai yang melebihi batas akan membuat pemakai narkoba tersebut akan mengalami OVER DOSIS sehingga akan menimbulkan kematian bagi pemakai. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1) Penyalahgunaan narkoba terhadap fisik
- Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
- Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
- Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
- Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
- Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
- Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
- Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
- Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
2) Penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
- Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
- Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
• Pengobatan Narkoba:
- Pengobatan adiksi (detoks)
- Pengobatan infeksi
- Rehabilitasi
- Pelatihan mandiri
• Pencegahan Narkoba:
- Memperkuat keimanan
- Memilih lingkungan pergaulan yang sehat
- Komunikasi yang baik
- Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok
Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba. Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.
Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko atau "Harm Reduction":
- Menggunakan jarum suntik sekali pakai
- Mensuci hamakan (sterilisasi) jarum suntik
- Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet
- Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba
Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif.
Berikut ini beberapa alamat rumah sakit yang menerima pasien untuk detoksifikasi:
Cara-cara memulihkan atau menyembuhkan kondisi pemakai Narkoba - Berikut ini,ada beberapa cara untuk bisa memulihkan kondisi seorang pemakai narkoba, tentunya, yang pertama harus di miliki sebelum korban itu masuk ke dalam tahap pengobatan, adalah niat untuk sembuh biar gimana pun kerasnya usaha keluarga atau teman dekatnya untuk mengobati si korban itu, tanpa niat sembuh, percayalah semua itu gak bakalan berhasil.
Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:
Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.
Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.
Rehabilitasi;
Setelah menjalani Detoksifikasi hingga tuntas (test urine sudah negatif),tubuh secara fisik memang tidak "ketagihan" lagi.Namun,secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut.hal itu masih membuntutialam pikiran dan perasaan sang pecandu.Ia masih sangat rentan dan masih sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu,setelah di detoksifikasi perlu juga di proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu.misalnya dengan memasukan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Beberapa cara lainnya adalah melakukan terapi yang di sebut D.O.C.A sebelum melakukan terapi D.O.C.A tentu harus cek dulukondisi si pecandu tersebut,yang memerlukan terapi D.O.C.A itu adalah mereka (pasien)dengan tingkat keparahan putus opoid 2 dan 3 pada sekala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh,panas dingin,gemetaran,mual dsb.juga mereka yang takut dengan cara Detoksifikasi lain atau menghendakinya.
D.O.C.A mempunyai syarat medis tertentu. yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat.yaitu termasuk sedang tidak hamil,tidak menderita hepotitis akut,tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis),atau tidak sakit parah lainnya yang beresiko dengan anestesia seperti infeksi jantung, infeksi paru-paru,atau gagal ginjal.