Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif adalah suatu kondisi kesehatan mental, ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Pengidap gangguan ini mengalami kepribadian yang berubah-ubah tanpa ia sadari.
Ciri gangguan ini berupa masalah memori, kesadaran, atau kepribadian.Semua kondisi tersebut muncul akibat stres atau kejadian traumatis yang pengidapnya alami pada masa kecilnya.
Bentuk trauma ini dapat berupa kekerasan fisik atau emosional yang terjadi secara berulang-ulang.
Kepribadian ganda atau dissociative identity disorder (DID) sering kali disamakan dengan skizofrenia, padahal sebenarnya kedua kondisi ini berbeda. Skizofrenia dapat menimbulkan gejala yang memengaruhi pemikiran, perilaku, dan perasaan penderitanya, tetapi tidak memiliki banyak kepribadian seperti pada penderita DID. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala kepribadian ganda.
Penyebab Kepribadian Ganda
Hingga saat ini penyebab pasti dari kepribadian ganda belum jelas.
Namun, ada beberapa kondisi yang diduga menjadi penyebabnya, yaitu:
1. Trauma berat
Pernah mengalami trauma fisik, seksual, atau emosional yang parah pada masa kanak-kanak atau
masa remaja bisa memicu kondisi ini.
Mereka yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengembangkan identitas yang berbeda sebagai mekanisme koping untuk melindungi diri dari ingatan dan rasa sakit tersebut.
2. Ketidakstabilan lingkungan
Lingkungan yang tidak stabil, disfungsional, atau berbahaya juga dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini.
Contohnya, seperti berada dalam keluarga yang terlibat dalam pelecehan, kekerasan, atau konflik kronis.
3. Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik mungkin memainkan peran dalam kerentanan seseorang terhadap gangguan kepribadian ini.
Namun, genetika bukan sebagai penyebab utama tetapi lebih sebagai faktor yang berkontribusi.
4. Tidak mampu menangani stres
Mereka yang tidak memiliki keterampilan atau dukungan yang cukup untuk mengatasi stres atau trauma mungkin lebih rentan terhadap perkembangan kepribadian ganda.
Faktor Risiko Kepribadian Ganda
Terdapat beberapa pengalaman traumatis yang bisa memicu kepribadian ganda, antara lain:
- Kecelakaan.
- Bencana alam.
- Pelecehan seksual.
- Tindak kekerasan.
Sebagai upaya untuk mengatasi peristiwa traumatis, secara tidak sadar, otak pengidap kepribadian ganda berusaha untuk memisahkan memori buruk tersebut dengan kehidupan normal sehari-hari.Dalam istilah medis kondisi tersebut disebut dengan disosiasi.
Mekanisme disosiasi ini yang menimbulkan gejala kepribadian ganda.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika ada pengabaian atau pelecehan emosional yang terus menerus, bahkan meskipun tidak ada pelecehan fisik atau seksual.
Gejala Kepribadian Ganda
Pengidap kepribadian ganda setidaknya memiliki duamacamkepribadian. Saat kepribadian yang satu sedang terjadi, pengidap tidak ingat bahwa ia memiliki kepribadian yang lain, begitu pula sebaliknya.
Penderita kepribadian ganda memiliki dua atau lebih kepribadian di dalam dirinya yang satu sama lain berbeda atau bahkan bisa bertolak belakang. Kepribadian lain ini dalam istilah psikologi dinamakan sebagai alter ego. Namun, perlu diingat seseorang dengan alter ego belum pasti mengalami kepribadian ganda.
Saat alter ego mengambil alih kesadaran, penderita akan menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin, bahkan sifat yang berbeda. Meski jarang terjadi, penderita kepribadian ganda juga bisa merasa jika dirinya adalah seekor hewan.
Selama kesadarannya diambil alih oleh alter ego, penderita kepribadian ganda juga akan mengalami perubahan perilaku. Mereka bisa melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaannya sehari-hari.
Sebagai contoh, penderita kepribadian ganda yang taat pada hukum, sopan, dan berperilaku sesuai norma yang ada di masyarakat, bisa saja melakukan pencurian, berlaku kasar, atau mudah memaki. Mereka juga bisa mengalami hysteria.
Saat penderita kepribadian ganda ditanya mengapa ia melakukan hal yang tidak biasa tersebut, ia akan memungkirinya, mengatakan bahwa ia tidak ingat pernah melakukannya, atau merujuk pada orang lain di dalam dirinya sebagai pelakunya.
Perlu diketahui bahwa kepribadian ganda tidak berkaitan dengan ritual budaya atau keagamaan.Kepribadian ganda juga bukan termasuk fenomena kesurupan, seperti anggapan sebagian orang pada budaya tertentu.
Kondisi ini juga tidak muncul karena pengaruh konsumsi alkohol dan obat-obatan, atau kelainan medis secara fisik, seperti amnesia pada cedera kepala, demensia, aura pada migrain, atau Alice in Wonderland syndrome.
Berikut beberapa gejala utama kepribadian ganda:
- Depersonalisasi, ini adalah perasaan terlepas dari tubuh dan pikirannya sendiri atau yang sering disebut sebagai pengalaman ‘keluar tubuh’.
- Derealisasi, perasaan bahwa dunia ini tidak nyata atau lingkungan sekitar tampak berkabut.
- Amnesia, kegagalan untuk mengingat informasi pribadi yang signifikan. Ada juga mikro-amnesia, yaitu ketika pengidap tidak mengingat percakapan yang pernah terjadi.
- Kebingungan identitas atau perubahan identitas. Pengidap merasa bingung tentang siapa dirinya seperti apa hobinya, cita-cita, agamanya, dan lain-lain. Selain itu, pengidap juga bisa mengalami distorsi dalam waktu, tempat, dan situasi.
Akibat gangguan kepribadian dan gangguan ingatan ini, pengidap kepribadian ganda sering kali mengalami gangguan relasi dengan orang di sekitarnya.
Selain itu, pengidap juga dapat mengalami beberapa gejala lainnya, seperti:
- Kecemasan, serangan panik, atau fobia.
- Depresi.
- Suasana hati yang berubah-ubah (misalnya saat ini sedang sangat senang, tetapi dalam 30 menit kemudian dapat meledak marah karena hal sepele).
- Gangguan tidur.
- Memiliki keinginan bunuh diri.
- Halusinasi (misalnya mendengar suara tertentu padahal tidak ada suara apapun).
- Penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
Diagnosis Kepribadian Ganda
Dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater akan mendiagnosis kepribadian ganda dengan melakukan wawancara medis lengkap, dan pemeriksaan fisik menyeluruh terlebih dahulu.
Selanjutnya, psikiater akan memastikan apakah gejala yang muncul akibat penyakit otak atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Untuk mengetahui hal ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan CT scan atau MRI, serta pemeriksaan darah.
Jika hasilnya tidak menunjukan penyakit apa pun, seorang psikiater akan melakukan wawancara dan melakukan observasi untuk memastikan adanya kondisi ini.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi kelima (DSM-5), berikut kriteria seseorang bisa didiagnosis mengalami gangguan kepribadian ganda:
- Terdapat dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda-beda.
- Gejala amnesia harus ada, yaitu kesenjangan dalam mengingat peristiwa sehari-hari, informasi pribadi yang penting, dan atau peristiwa traumatis.
- Gejala-gejala tersebut menyebabkan penderitaan yang signifikan pada pengidap, yang menyebabkan pengidap mengalami kesulitan berfungsi dalam satu atau lebih bidang utama kehidupan karena gangguan tersebut.
- Gangguan tersebut bukan termasuk dalam praktik budaya atau agama yang normal.
- Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya perilaku kacau karena alkohol) atau kondisi umum (seperti kejang parsial kompleks).
Pengobatan Kepribadian Ganda
Tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk menghubungkan kepribadian yang berbeda-beda menjadi satu jenis kepribadian saja.
Maka dari, pengidap bisa kembali menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pengobatan berfokus untuk menolong pengidap kepribadian ganda untuk menyadaristrespsikis.
Selanjutnya, berlatih menerima dan kemudian berupaya mengatasinya dengan bantuan psikiater.
Beberapa metode pengobatan yang bisa dokter lakukan, antara lain:
1. Terapi kognitif perilaku (cognitive behavior therapy)
Perawatan ini dengan cara diskusi antara psikiater dan pengidap kepribadian ganda, yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku.
2. Terapi keluarga (family therapy)
Dalam terapi ini, keluarga dilibatkan untuk memahami tanda-tanda pengidap akan berubah kepribadian, untuk membantu mengontrol dan menenangkan pengidap.
3. Hipnoterapi
Biasanya hipnoterapi dokter kombinasikan dengan psikoterapi.Hipnosis klinis bisa membantu pengidap mengakses ingatan yang ditekan, mengontrol perilaku bermasalah yang menyertai gangguan kepribadian, serta membantu mengintegrasikan kepribadian menjadi satu.
4. Terapi seni
Jenis perawatan ini dapat berupa melukis, menyanyi, bermusik, dan sebagainya, yang bertujuan untuk membantu pengidap dalam mengeksplorasi pikiran dan perasaannya.
5. Obat-obatan antidepresan
Konsumsi obat-obatan bisa membantu meringankan gejala yang pengidapnya alami, tetapi bukan sebagai terapi utama untuk mengatasi kepribadian ganda.
Biasanya terapi obat yang diberikan berupaantidepresan, antipsikotik, penenang, untuk mengatasi gejala gangguan mental lain yang dialami penderita kepribadian ganda.
Komplikasi Gangguan Kepribadian Ganda
Orang dengan gangguan ini berisiko tinggi mengalami komplikasi dan gangguan terkait berikut:
- Menyakiti diri sendiri.
- Berpikir dan mencoba bunuh diri.
- Disfungsi seksual.
- Mengalami gangguan depresi dan kecemasan.
- Mengalami gangguan tidur, termasuk mimpi buruk, insomnia dan berjalan dalam tidur.
- Gangguan makan.
- Kesulitan besar dalam hubungan pribadi dan di tempat kerja.
Pencegahan Kepribadian Ganda
Pencegahan kepribadian ganda yang paling utama yakni dengan menghindari faktor pencetusnya.
Upaya lain yang bisa kamu lakukan, yaitu:
- Mendapatkan edukasi kesehatan mental agar bisa memahami gejala-gejala gangguan mental.
- Mengatasi trauma sejak dini dengan meminta dukungan dan menjalani terapi atau konseling.
- Menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan stabil dalam keluarga.
- Melatih keterampilan pengelolaan stres. Caranya bisa dengan berlatih meditasi, yoga dan olahraga
- Menambah jaringan dukungan sosial yang kuat agar bisa menghadapi stres dan trauma dengan lebih baik. Keluarga, teman, atau kelompok dukungan bisa menjadi sumber dukungan yang penting.
- Hindari penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, karena penyalahgunaan zat dapat memperburuk gangguan kepribadian.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika terdapat anggota keluarga atau kerabat yang menunjukkan gejala-gejala di atas, atau tiba-tiba berperilaku yang tidak seperti biasanya, dapat segera berdiskusi atau memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog.
Referensi :
disadur dari https://www.halodoc.com>kesehatan>kepribadian-ganda oleh dr. Rizal Fadli
https://www.alodokter.com>kepribadian-ganda oleh dr. Pittara