PENGARUH TERAPI REMIDIASI KOGINITIF TERHADAP PASIEN ZKIZOFRENIA

Penderita  gangguan jiwa yang dialami masyarakat pada saat ini jumlah mulai bertambah banyak dan sedang menjadi pusat perhatian bersama karena sesungguhnya kesehatan mental masyarakat kini tengah berada dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Sebuah pertanda bahwa masyarakat kita sedang mengalami kelelahan dan kecemasan hidup yang sangat hebat sehingga mengalami gangguan jiwa atau skizofrenia ini meningkat . Skizofrenia merupakan  sebuah gangguan psikologis otak yang mengganggu fungsi memori, perhatian, keterampilan gerak, fungsi kinerja dan intelijen yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada kasus skizophrenia ini lebih dari 75% kasus terjadi pada orang dewasa dan mengalami gangguan perhatian dan memori. Klien dengan diagnosis skizofrenia, umumnya bisa disembuhkan dengan berbagai macam bentuk tindakan medis baik dengan menggunakan terapi obat-obatan, aktivitas program mengurangi gejala, mempromosikan/melibatkan individu kedalam aktivitas dan interaksi sosial. Bentuk kegiatan terapi juga tidak hanya untuk dilakukan pada saat si klien menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa saja melainkan bentuk kegiatan pengobatan terapi bisa dilakukan pada saat di rumah dengan pengawasan keluarga. Sehingga mereka dapat membangun peran sosial atau keterampilan khusus di masyarakat. Remediasi kognitif merupakan sebuah rencana tindakan  yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan neurokognitif pasien. Terapi remediasi kognitif pertama kali muncul dan dikenalkan di Australia oleh Ann Delahunty pada tahun 1993 dan dilengkapi kembali oleh Til Wykes pada tahun 2008 dari Inggris. Pada awalnya program ini diberikan secara individual kepada pasien skizofrenia dengan menyelesaikan tugas sesuai instruksi menggunakan pensil dan kertas. Tugas yang diberikan dirancang agar dapat mengaktifkan sistem frontalis dan temporalis, program ini terdiri dari 3 tugas utama yaitu fleksibilitas kognitif, memori kerja dan perencanaan. Ada beberapa jenis pendekatan teknik remediasi kognitif ini. Masing-masing kegiatan ini  menekankan  sebuah aktivitas, intensitas intervensi dan model terapeutik yang berbeda. Tujuan dilakukanya remediasi kognitif ini meliputi bebarapa kemampuan si klien dalam memori verbal, kemampuan memecahkan sebuah masalah, fungsi eksekutif, atensi, persepsi sosial dan kinerja. Bentuk latihan remidiasi kognitif ini cukup bervariasi, yakni dengan menggunakan program komputer (computerized) dan latihan tanpa menggunakan komputer (non-computerized) antara lain dengan latihan yang menggunakan produk edukasi komersial, latihan dengan menggunakan kertas dan pensil untuk mengerjakan tes neurokognitif, diskusi kelompok kecil dan latihan kognitif sosial secara naturalistik. Semuanya dapat diberikan secara individual maupun  kelompok.

Bentuk terapi latihan remidiasi kogintif sangat banyak jenisnya seperti, pembuatan gerabah, pembuatan telur asin, pembuatan boneka dari bahan kaiN fanel dan bermain model bentuk bangunan. Biasanya jenis terapi remidiasi kognitif didapatkan dan dilatih pada saat si klien sedang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa dan biasanya dilakukan di ruang rehabilitasi mental

  1. Hal – hal yang diperhatikan dalam program teknik remediasi kognitif  :
  1. Teknik remediasi kognitif ini bukan solusi yang cepat, terapi remediasi berlangsung lambat, intensif, dan hasilnya tergantung pada masalah
    kognitif, tingkat kognisi sebelumnya, dan berbagai faktor yang memperlambat perubahan, misalnya penggunaan alkohol atau narkotika dan zat adiktif
    lainnya.
  2. Remediasi tidak hanya berfokus pada tugas kognitif saja. Sebagian besar
    remediasi merupakan proses kolaborasi, di mana profesional membimbing
    individu, memantau perkembangan, dan terlibat dalam penilaian perubahan
    kognitif yang berlangsung terus dan dinamis.
  3. Teknik remediasi berfokus pada ketrampilan dan bukan pada gejala. Upaya
    remediasi kognitif harus memperhatikan bagaimana status kognisi
    berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Remediasi yang baik memahami
    bahwa perbaikan kognisi pada tugas tertentu harus dapat digeneralisasikan
    dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik remediasi umumnya diberikan sedikitnya 10 sesi hingga lebih dari 25
sesi. Lama latihan berkisar 5 minggu hingga 5 bulan, dengan multipel sesi tiap
minggu

  1. Upaya Remediasi Kognitif

Bentuk upaya remediasi kognitif terbagi menjadi 2 bentuk yaitu :

1. Pendekatan farmakologi

Pengaruh anti psikotik konvensional terhadap fungsi kognitif pasien skizofrenia bersifat kompleks. Pengaruh anti psikotik ini ada sisi positif da nada juga sisi negatifnya. Efek samping diantaranya adalah sedasi dapat mempengaruhi perhatian dan motivasi, efek samping ekstra piramidal dapat memperburuk kinerja pada tugas motorik halus dan kecepatan motorik.

2. Pendekatan non farmakologi

a. Praktek langsung terhadap fungsi kognitif

Tujuan dari teknik remediasi adalah merubah keadaan individu dengan memperbaiki ketrampilan kognitif ,bentuk kegiatan dalam teknik remediasi adalah :

  1. Melakukan latihan terus menerus / sesuai jadwal kegiatan
  2. Modifikasi instruksional
  3. Memberikan bentuk arahan lebih rinci agar bisa  mendapatkan umpan balik segera terhadap klien pada kegiatan remidiasi kognitif tersebut

b. Latihan adaptasi kognitif

Apabila hasil dari teknik remediasi tidak memungkinkan atau tidak memuaskan, maka pendekatan adaptif adalah cara lain yang bisa dilakukan . Tujuan pendekatan adaptif adalah mengubah lingkungan bukan pasien. Pendekatan ini menggunakan strategi berbasis rumah, agar pasien dapat menjalankan fungsi hariannya dengan baik. .

B. Jenis latihan Remidiasi Kognitif

  1. Bermain Peran
  2. Kegiatan pelatihan membuat grabah dari tanah liat
  3. Kegiatan menentukab bentuk bangunan
  4. Terapi aktivitas kelompok
  5. Kegiatan melukis dan menggambar
  6. Latihan ketrampilan sosial

 

 

Daftar pustaka

Bark N., et al, 2003. The Impact of Cognitive Remediation on Psychiatric Symptoms

of Schizophrenia, Schizophrenia Res, 63 (3), p : 229-35.

Bell M.D., Bryson G., 2001. Work Rehabilitation in Schizophrenia : Does Cognitive Impairment Limit Improvement?, Schizophrenia Bulletin, 27 (2), p : 269-79.

Herdaetha A.,2009. Keefektifan Terapi Remediasi Kognitif Dengan Bantuan Komputer Terhadap Disfungsi Kognitif Pasien Skizofrenia Kronis Di Panti Rehabilitasi Budi Makarti Boyolali. Universitas Sebelas Maret Surakarta.Tesis

 

Penulis: 
Ns.Dwi Afilia,AMK.,S.Kep
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori