Dalam kehidupan sehari hari, kesehatan mental tidak kalah pentingnya kesehatan fisik seseorang. Menurut undang-undang kesehatan mental 2014, kesehatan jiwa adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat berkembang secara optimal baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mereka dapat menyadari kemampuan mereka sendiri, dapat mengatasinya tekanan, mampu bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi komunitas.
Dalam kondisi tidak nyaman jiwa manusia juga bersiap-siap membunuh manusia, membimbing manusia, dan mendekati kematian manusia. Karena sudah tidak sanggup lagi menahan guncangan, membawa kita ke putus asa untuk bertahan hidup di kehidupan. Banyak orang yang merasa tertekan setelahnya mendapatkan phonicsdokter bahwa dia menderita kanker ganas, dan usianya menghitung hari. Dari perhitungan medis mungkin benar, tapi bisa lebih cepat lagi jika semangat kita lemah. Perhatikan berita TV tentang seorang anak yang bunuh diri karena malu tidak bisa melanjutkan pendidikan, seorang ibu yang rela meracuni anaknya. Itulah gambaran pengaruh jiwa kita ke keadaan diri manusia. Tentu saja pengaruhnya tidak hanya selalu dengan efek berbahaya bagi manusia. Jiwa juga bisa berdampak baik untuk manusia. Sebaik dampak negatif, dalam proses jika jiwa kita menjadi dingin, ketenangan dan kebahagiaan juga berdampak pada kesehatan, psikologi, dan gairah hidup kita. Rumus mudahnya adalah jika jiwa makmur maka kita akan menjadi manusia yang sehat dan bahagia.
Jika jiwa kita seringkali tidak nyaman daripada kita menjadi manusia yang sakit, selalu tertekan dan menderita jiwa kita terguncang jika kita dihadapkan pada kondisi tersebut. Filsafat yang menjelaskan manusia dari sudut pandang keberadaannya menjelaskan hal-hal yang bisa membuat orang lebih menderita saat menghadapi ketidaknyamanan membenamkan diri dalam dunia pemikiran, bereaksi secara emosional dan marah. Semakin sering jiwa kita terguncang semakin banyak reaksi yang terjadi psikologi yang tercermin dalam perilaku kita. Misalnya, ada banyak orang yang menderita gangguan kejiwaan skizofrenia di sebabkan karena masa kecilnya sering digunakan sebagai tindakan kekerasan dari orang tuanya. Atau sebuah contoh yang lebih di sederhanakan lagi adalah orang yang memiliki kondisi tersebut tempramen akan bereaksi secara emosional dan tempramen saat menghadapinya kondisi yang tidak mendesak dan mengancamnya, mereka akan segera marah, mengamuk, untuk mengungkapkan kekesalannya. Jika selama ini kita hanya sadar bahwa rasa sakit itu berasal dari jiwa kita hanya kehilangan kesadaran, berhalusinasi dan mengalami delusi. Jadi yang perlu Anda ketahui adalah ternyata rasa sakit itu dari jiwa kita bukan hanya sebatas itu, namun juga dalam perilaku aneh kita membenamkan diri dalam lingkungan. Berikutnya adalah Anda akan menjadi korban dan Anda akan menjadi orang yang paling menderita karena selalu menjadi korban kekerasan. Bukan tidak mungkin kita juga akan melakukannya terpengaruh dan atau menjadi orang yang selalu tersiksa lahir dan batin. Masalah ini terjadi karena override berulang kita, sehingga pertahanan diri kita bangun, ketika kita bangkit dari kesedihan, peristiwa yang menyakitkan terjadi lagi dan semakin parah kondisi fisik dan mental kita.
Hal yang paling mengganggu dan berdampak negatif pada hidup kita sebenarnya berasal dari pandangan buruk terhadap diri sendiri. Terkadang kita terlalu keras untuk menghukum dan merendahkan diri kita dari hal buruk yang terjadi di diri kita sendiri atau orang lain.
Ada beberapa cara untuk mendapatkannya menghilangkan pikiran negatif, misalnya:
- Lebih sering memikirkan masa depan tanpa terlalu memikirkan masa lalu.
- Percaya bahwa setiap orang termasuk kita adalah orang yang kuat.
- Percaya pada kekuatan positif dan mampu berpikir positif.
- Perbaikan aktif diri sendiri.
- Menghadapi rasa takut.
- Berani mencoba hal baru.
- Mampu mengubah perspektif.