Mahasiswa merupakan individu yang menjalani pendidikan di Perguruan Tinggi selama kurun waktu tertentu. Berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia No 12/2012 pasal 13 ayat (1) yaitu mahasiswa sebagai anggota Sivitas Akademika merupakan orang dewasa yang memiliki kesadaran atas diri sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuan, praktisi, dan professional (Bertens, 2005). Menurut Wahyudi (2019) mahasiswa akan menempuh 4 fase perkuliahan, fase pertama mahasiswa berada pada semester 1 dan 2, dimana mahasiswa akan lebih aktif dalam mencari teman dan mulai beradaptasi dengan dunia perkuliahan. Fase yang kedua, mahasiswa mulai masuk kedalam perkuliahan yang serius, dimana mahasiswa tidak hanya mengerjakan tugas tetapi juga akan melakukan praktik, dan pada fase ini juga mahasiswa mulai mengatur waktunya untuk belajar, bermain, dan juga untuk berorganisasi. Fase yang ketiga, mahasiswa memasuki semester lanjut dan semakin serius hal ini disebabkan karena semakin banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen dan fase terakhir ialah semester 7 dan 8, dimana mahasiswa mulai memasuki proses magang dan setelah magang mahasiswa mulai menyusun skripsi.
Skripsi merupakan salah satu momok sekaligus hal penting bagi mahasiswa ketika menyelesaikan tugas akhir dalam dunia perkuliahan. Biasanya, mahasiswa mulai mengerjakan penulisan skripsi pada semester 6 hingga semester 8, dalam proses pengerjaan penulisan skripsi Sebagian besar mahasiswa beranggapan penulisan skripsi ini adalah pekerjaan yang berat. Selain itu, beberapa mahasiswa juga mengalami kebimbangan dan hambatan, sehingga beberapa bahkan banyak mahasiswa yang memilih untuk menunda bahkan berhenti mengerjakan skripsinya. Tidak hanya itu, adapun pertanyaan keluarga dan orang sekitar mengenai “SKRIPSINYA SUDAH SAMPAI MANA?”, “KAPAN WISUDA?” menjadi tekanan bagi mahasiswa dan tekanan ini dapat berpengaruh terhadap psikologi mahasiswa seperti stress, panik, takut, depresi, bingung, dan juga frustasi (Susilo dan Eldawaty, 2021).
Menurut Livana et al. (2018) 51,5% mahasiswa mengalami ansietas berat ketika menghadapi ujian skripsi. Ansietas ini sendiri merupakan gangguan Kesehatan jiwa ringan, ditandai dengan perasaan perasaan subjektif, seperti khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, gangguan pola tidur dan lain lain. Kondisi ansietas pada mahasiswa ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Kesulitan dalam pencarian judul skripsi
- Susahnya mendapatkan bahan bacaan
- Kesulitan mahasiswa dalam menuangkan ide ide dalam bentuk tulisan
- Terkendala ekonomi
- Sulitnya berkomunikasi dengan dosen pembimbing
Selain 5 hal diatas adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi ansietas yaitu usia dan jenis kelamin. Dimana jenis kelamin perempuan lebih rentan terhadap ansietas daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan cenderung mudah tersinggung, sangat peka, serta sangat menonjolkan perasaannya, sedangkan laki-laki mempunyai karakteristik yang cenderung dominan maskulin, aktif, lebih rasional, serta tidak terlalu menonjolkan perasaan
Dari kasus diatas, mahasiswa yang mendapatkan tekanan ketika mengerjakan skripsi dapat mempengaruhi Kesehatan jiwa mahasiswa, Utami (29 Januari, 20membagikan beberapa tips kepada mahasiswa yang Kesehatan jiwanya sedikit terganggu (stres).
- Buat jadwal untuk mengatur durasi mengerjakan skripsi dan istirahat
- Atur goals yang lebih spesifik
- Niatkan mulai mengerjakan dulu skripsi untuk menambah progress
- Ambil jeda istirahat dan lakukanlah kegiatan yang mahasiswa sukai
- Jangan lupa selalu menyiapkan cadangan data
- Cari dan buatlah tempat yang nyaman ketika mengerjakan skripsi
- Selalu memiliki pikiran positif ketika mengerjakan skripsi.
Selain 7 tips diatas, peran orang tua untuk mendampingi dan tidak terlalu menuntut mahasiswa ketika mengerjakan skripsi dapat meringankan tekanan bagi mahasiswa. Itulah penjelasan singkat mengenai pengaruh penulisan skripsi terhadap kejiwaan mahasiswa, semoga para mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi diberikan kelancaran dan dapat wisuda tepat waktu sesuai target yang ditentukan.
Sumber:
Berlens, K (2005). “Metode Belajar Untuk Mahasiswa”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Livana, P.H., Susanti, Yulia dan Arisanti, Dewi. (2018) “Tingkat Ansietas Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi”, Community of Publishing in Nurshing, 6(2), pp. 113-118
Susilo, T.E.P., Eldawaty. (2021) “Tingkat Kecemasan Mahasiswa Dalam Penyusunan Skripsi Di Prodi Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang”, Consilia Journal Ilmiah BK, 4(2), pp. 105-113.
Wahyudi, A. (2019). Buzz. Retrieved from Kumparan.com. Mei 2023 https://kumparan.com/4-fase-mahasiswa-dari-tingkat-awal-hingga-akhir.
7 Tips Hindari Stres Saat Skripsi, Utami, Restu Lestari Wulan. Retrieved from Edukasi.okezone.com. 29 januari 2022. 2 mei 2023.