Setiap tahun terdapat ribuan orang didunia yang mengalami jatuh. Semua orang bisa jatuh disebabkan oleh berbagai faktor. Tapi bagaimana bila orang yang beresiko jatuh itu adalah salah satu anggota kelurga kita. Apakah kita bisa mengatasinya? Bisakah kita cegah agar tidak ada keluarga yang jatuh? Lalu, sebagai anggota keluarga yang baik, tentunya kita akan berupaya melakukan banyak hal untuk mencegah terjadinya hal terebut.
Pencegahan jatuh dapat diartikan dengan segala upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjatuh pada satu orang atau lebih anggota keluarga di rumah. Adapun kelompok usia yang rentan jatuh adalah anak-anak dan lansia. Resiko jatuh dirumah dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain: faktor lingkungan (lantai yang licin), faktor kondisi fisik seseorang (pingsan), tidak dapat berdiri sendiri atau berjalan dengan normal, faktor usia (usia lanjut dan anak), serta pikun atau mudah lupa.
Bagaimana mencegah anggota keluarga yang beresiko tinggi jatuh? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Berikan edukasi/informasi kepada anggota keluarga yang lain bahwa ada anggota keluarga yang tinggal bersama dirumah tersebut pernah jatuh ataupun rentan jatuh. Infokan juga tentang kondisi kesehatannya.
2. Sarankan untuk menggunakan alas kaki/sandal yang tidak licin (alas karet)
3. Tempatkan barang-barang yang menjadi kebutuhan dekat dengan anggota keluarga tersebut, sehingga dapat dengan mudah dijangkau.
4. Pertahankan lingkungan yang bersih dan aman. Jaga lantai tetap kering dan tidak licin Segera keringkan lantai yang basah ataupun bila ada tumpahan air. Jangan ada benda-benda yang berserakan dilantai karena dapat meningkatkan resiko jatuh.
5. Buang dan jauhkan benda-benda yang berbahaya (barang pecah belah)
6. Posisikan tempat tidur rendah, serta pasang pengaman tempat tidur disisi tempat tidur.
7. Pastikan lampu penerangan didalam ruangan cukup (tidak gelap)
8. Tempatkan bel atau pluit di dekat tempat tidur pasien (alat komunikasi yang lain) didekat orang tersebut agar sewaktu-waktu bila perlu bantuan, maka dapat menekan bel/meniup pluit sebagai tanda “minta bantuan”
9. Memasang sidereal dikamar mandi atau WC untuk pegangan.
10. Bantu mobilisasi dengan menggunakan kursi roda apabila ada anggota keluarga yang rentan jatuh saat berjalan. Sebisa mungkin, damping keluarga anda saat melakukan aktivitas terbatas. Jangan biarkan anak bermain sendirian.
11. Lakukan latihan fisik yang terstruktur untuk meningkatkan kebugaran tubuh anggota keluaga.
Apabila upaya-upaya pencegahan diatas sudah dilakukan, maka diharpkan dapat menghindari kita dari jatuh serta dapat mencegah anggota keluarga kita agar terhindar dari jatuh. Lalu, apa yang dapat dilakukan bila melihat ada anggota keluarga atau orang terdekat kita jatuh? Cara berikut ini dapat membantu, antara lain :
1. Jangan langsung menarik ataupun membangunkan dari posisi jatuh
2. Cobalah untuk menenangkan diri anda dan orang yang anda tolong
3. Minta bantuan orang yang ada disekitar anda. Bisa juga memanggil bantuan dengan menggunakan handphone/telepon.
4. Periksa apakah ada cedera pada tubuh. Bila ada cedera biarkan pada posisi saat terjatuh dan berikan bantal agar orang tersebut merasa lebih nyaman.
5. Apabila mengalami cedera yang serius, segera bawa ke rumah sakit/pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Keluarga merupakan unit terkecil, karena itu keluarga memiliki peranan yang penting dalam pencegahan jatuh terhadap anggota keluarga yang lain. Semoga penjelasan diatas dapat diterapkan dan bermanfaat untuk semua keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Agency for Healthcare Research and Quality. A patient-centered fall prevention toolkit: tailoring interventions for patient safety. https://www.falltips.org/
Febriani, N., & Maulina, A. 2015. Pengetahuan Perawat Tentang Penerapan Pelaksanaan Pencegahan Insiden Pada Pasien Resiko Jatuh. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia.
Jajuk Kusumawaty. 2013. Pencegahan Dan Sikap Keluarga Dalam Pencegahan Resiko Jatuh Pada Lansia. https://online-journal.unja.ac.id/JNJ/article/view/6479
Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. In Yogyakarta: Nuha Medika.
Maha, N. 2019. Pelaksanaan Peningkatan Keselamatan Pasien Resiko Jatuh. Medicine and Health Sciences, Medical Administration.
Minannisa, C. 2020. Hubungan Pengetahuan Keluarga untuk Menjaga Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap.