PENCEGAHAN DEMENSIA DENGAN MELAKUKAN SENAM OTAK

Demensia merupakan sebuah sindrom akibat adanya  penyakit otak, biasanya bersifat kronik atau progresif serta terdapat adanya gangguan fungsi luhur. Tipe Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi, termasuk daya ingat, daya pemahaman, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya kemampuan dalam menilai. Bentuk pencegahan untuk mencegah terjadinya demensia yaitu dengan cara  melatih otak dengan melakukan  senam otak (brain gym). Senam otak adalah merupakan sebuah gerakan sederhana yang bertujuan untuk menghubungkan pikiran dan tubuh yang mengintegrasikan semua area yang berhubungan dalam proses belajar sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan pada pasien tersebut. Hasil penelitian sesudah diberikan senam otak pada lansia yang mengalami perubahan daya ingat (fungsi kognitif). Senam otak (Brain Gym) mempunyai manfaat untuk menurunkan tingkat demensia pada lansia, didukung oleh peneltian Abdillah dan Octaviani, dari 25 responden didapatkan hasil sebelum diberikan intervensi senam otak dengan kategori demensia ringan 9 (36 %), sedang 11 (44%) dan kategori berat 5 (20%). Sedangkan setelah diberikan intervensi senam otak didapatkan hasil dengan kategori ringan 14 (56 %), sedang 7 (28%) dan kategori berat 4 orang (16%). Dengan nilai P value 0,011 yang artinya terdapat pengaruh senam otak terhadap tingkat demensia pada lansia. Senam otak (Brain Gym) merupakan gerakan senam yang ringan dan mudah untuk diaplikasikan oleh berbagai kalangan dan usia, termasuk pada lanjut usia. Gerakan senam otak ini dirancang dengan sistem menyilang yaitu untuk mengaktifkan keharmonisan dan optimaliasasi kinerja otak kanan dan otak kiri (Suryatika & Pramono, 2019). Durasi waktu senam otak 10-15 menit sebanyak 5 kali seminggu dalam 2 minggu dapat menurunkan tingkat demensia pada lansia dengan demensia (Abdillah & Octaviani, 2019).

 

A. Manfaat Senam Otak

Manfaat dari latihan senam otak adalah mengurangi stress emosional, kecemasan dan pikiran dapat lebih jernih, memberikan efek relaksasi pada hubungan antar manusia dan suasana kerja atau belajar, meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya ingat, meningkatkan semangat dan kreatifitas.

 

B. Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena demensia

1. Usia (perlu diketahui bahwa usia yang lebih sering terjadi pada usia 65 tahun atau lebih)

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

3. Minum terlalu banyak alcohol

4. Menjadi tidak aktif secara fisik

5. Terisolasi secara sosial

6. Depresi.

 

C. Aktivitas Mampu Mencegah Demensia

1. Olahraga secara rutin

2. Permainan otak atau senam otak

3. Meditasi 

4. Tidur cukup

 

D. Macam Gerakan Senam Otak

 

1. Cross crawl (gerak diagonal)

a. Tekuk tangan kanan ke depan, sembari tekuk dan angkat lutut kiri secara menyilang hingga bersentuhan dengan siku kanan. Setelahnya, kembali ke posisi awal

b. Lakukan gerakan serupa dengan tangan kiri dan kaki kanan. Pastikan untuk selalu melihat ke depan saat melakukannya

c. Lakukan cross crawl sebanyak delapan kali repetisi dalam tiga set

 

2. Neck Circles

a. Berdiri atau duduk di kursi dengan postur tubuh yang tegak

b. Tarik kepala ke belakang

c. Putar leher dari kanan ke depan, lalu ke sisi kiri, lanjut ke belakang. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali

d. Lakukan gerakan serupa dari sisi kiri.

 

3. The thinking cap (pijat kuping)

a. Duduklah dengan nyaman di kursi. 

b. Letakkan jari telunjuk dan ibu jari di telinga.

c. Pijat bagian atas telinga dan secara bertahap turun ke daun telinga.

d. Kemudian pijat dari belakang hingga atas telinga.

e. Lakukan ini secara perlahan sebanyak 15 kali.

 

4. Belly breathing (pernapasan perut)

a. Berdiri atau duduk, kemudian Letakkan tangan kanan di perut dan tangan kiri di dada.

b. Tarik napas perlahan dan biarkan perut mengembang.

c. Kerucutkan bibir dan hembuskan napas.

d. Lakukan ini sebanyak 30 kali.

 

5. Hook Ups

a. Berdiri atau duduk. Silangkan kaki kanan ke kiri di bagian pergelangan kaki.

b. Ambil pergelangan tangan kanan dan silangkan ke pergelangan tangan kiri dan satukan jari-jari sehingga pergelangan tangan kanan berada di atas.

c. Tekuk siku ke luar dan putar perlahan jari ke arah tubuh hingga bertumpu pada tulang dada (tulang dada) di tengah dada. Tetap di posisi ini.

d. Jaga agar pergelangan kaki tetap menyilang dan pergelangan tangan menyilang, lalu bernapaslah secara merata dalam posisi ini selama beberapa menit. Kamu akan merasa lebih tenang setelah melakukannya.

 

6. Double doodle (menggambar dua tangan)

a. Siapkan selembar kertas dan beberapa pensil atau spidol berwarna lalu letakkan di depanmu.

b. Dengan tangan kiri, mulailah menggambar pola lingkaran, garis-garis, atau bentuk-bentuk lainnya di bagian kertas. Usahakan untuk melakukannya dengan tenang dan cermat.

c. Selanjutnya, dengan tangan kanan, gambarlah pola atau bentuk yang sama atau serupa dengan yang telah digambar dengan tangan kiri di sisi sebelah kanan kertas. 

d. Latihan ini menciptakan gerakan yang mengintegrasikan tangan kiri dan tangan kanan dalam melakukan tugas yang serupa. Ini membantu dalam menghubungkan otak kiri dan kanan, yang bisa meningkatkan koordinasi dan pemahaman spasial.

 

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada Tanggal 05 November 2024 Pukul 15.00. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1006/senam-otak-sebagai-salah-s...

Diakses Pada Tanggal 05 November 2024 Pukul 15.15. repository.akperykyjogja.ac.id/109/1/Modul%20Senam%20Otak%20Lansia.pdf

Diakses Pada Tanggal 05 November 2024 Pukul 19.00. https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-4-aktivitas-yang-bisa-mencegah demensia?srsltid=AfmBOoo1N3t4Tk3jPdBDx8tmRRXVDoveSoVFFfTH6xJFpE2N77OEsrUB

Diakses Pada Tanggal 06 November 20024 Pukul 19.30. https://www.halodoc.com/artikel/ini-7-gerakan-senam-otak-untuk-tingkatka...

Penulis: 
Ns,Sapri Rahman, AMK, S.Kep
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

ArtikelPer Kategori