PENANGANAN NYERI

Semua orang didunia ini pasti pernah mengalami rasa sakit. Rasa sakit atau yang disebut juga nyeri dapat dirasakan oleh siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa ataupun lansia. Tiap orang mengungkapkan nyeri dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang mengekspresikannya dengan diam, menangis, merintih, mengeluh berteriak ataupun mengumpat. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan bagi seseorang yang dipicu dari suatu stimulasi atau rangsangan pada ujung saraf sensoris.

Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan lamanya waktu dirasakannya nyeri. Berdasarkan ha; tersebut, nyeri dikategorikan menjadi nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang terjadi kurang dari 3 bulan. Sedangkan nyeri kronis disebut apabila nyeri bertahan lebih dari 3 bulan sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. Nyeri akut bila tidak ditangani dengan baik, maka dapat berkembang menjadi nyeri kronik yang lebih sulit untuk ditatasi. Karena itu bila sudah merasakan nyeri, maka perlu segera dicari tau bagian tubuh yang sakit, apa yang menyebabkan timbulnya rasa sakit serta darimana  rasa sakit itu berasal. Bila terasa sangat mengganggu, maka langsung ambil tindakan untuk menanganinya agar tidak tidak berlanjut menjadi nyeri kronis.  

Nyeri yang dirasakan oleh seseorang, perlu diukur dengan menggunakan skala tertentu untuk mendapatkan persepsi yang sama, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat. Cara pengukuran tersebut dikenal dengan nama skala nyeri .Skala Nyeri yang sering digunakan untuk mengukur tingkat nyeri adalah skala Numerik. Skala ini merupakan skala nyeri sederhana yang menilai tingkat nyeri yaitu < 

Nilai 0 : Tidak nyeri

Nilai 1-3 : Nyeri Ringan

Nilai 4-6 : Nyeri Sedang

Nilai 7-9 : Nyeri yang dirasakan parah (sangat nyeri)

Nilai 10 : Nyeri hebat (Nyeri Terburuk yang Mungkin Terjadi).Rasa sakit ini hanya bisa diatasi dengan obat-obatan

Pengukuran skala nyeri diatas merupakan pemahaman keterampilan angka dasar dan direkomendasikan untuk pasien berusia di atas sembilan tahun.Bagi anak kecil pengukuran skala nyeri dapat menggunakan ekspresi wajah saat merasakan nyeri (Skala Wong Baker)

Bila seseorang merasakan sakit (nyeri), maka orang tersebut perlu memberikan informasi tentang nyeri yang dirasakan kepada petugas. Ada beberapa hal yang dapat diinformasikan yaitu :lokasi nyeri, berat ringannya nyeri terutama saat bernafas dalam, batuk ataupun bahkan saat melakukan aktivitas, efektifitas dan lamanya pengobatan nyeri yang  saat ini didapat untuk mengurangi rasa nyerinya. Selama seseorang mengkonsumsi obat untuk mengurangi rasa nyeri, maka ada kemungkinan telah terjadi efek samping obat yang dikonsumsi seperti gatal-gatal, mual, muntah, sembelit atau susah buang air besar 

Lalu, bagaimana cara mengatasi bila kita merasa nyeri? Ada beberapa cara mengatasinya, antara lain dengan: 

1. Non farmakologi (tanpa obat)

Untuk rasa sakit yang ringan, dapat diatasi secara non farmakologis (tanpa obat) yaitu dengan cara pendekatan, edukasi serta pemahaman mengenai nyeri atau suatu penyakit, yang sedang dialami oleh orang tersebut. Adapun caranya bisa dengan massage, kompres panas atau dingin, imobilisai (pembatasan gerak pada daerah yang nyeri), pemberian posisi tidur yang nyaman dengan meletakkan bantal pada tempat yang dirasakan nyaman, tehnik relaksasi, guided imagery teknik distraksi (pengalihan perhatian terhadap rasa nyeri). Selain itu dapat juga dengan pemberian aroma terapi, seperti aroma yang memberikan rasa relaks dan nyaman sehingga dapat mengurangi rasa sakit.. 

2. Farmakologi (dengan obat-obatan) 

Cara ini digunakan untuk mengatasi nyeri dengan skala nyeri tingkat sedang dan tinggi. Untuk nyeri tingkat sedang dapat dikurangi dengan menggabungkan terapi obat-obatan dengan terapi non farmakologi. Sedangkan nyeri tingkat tinggi harus ditangani dengan obat. Karena bila tidak diatasi segera, maka dapat mengancam nyawa. Seperti rasa nyeri pasca jatuh, nyeri kepala setelah kecelakaan, nyeri dada yang menjalar ketangan dan nyeri yang lain. Jadi sangat penting untuk menginformasikan rasa nyeri yang dirasakan, riwayat nyeri yang sama sebelumnya, disertai  dengan pengobatan nyeri  sebelumnya. Sebaiknya berobat ke rumah sakit, puskesmas ataupun ke dokter terdekat bila nyeri sudah tidak tertahankan lagi. Jangan diatasi sendiri dengan minum jamu-jamuan untuk membuat bada segar dan kuat. Jangan juga mengkonsumsi obat tanpa resep dokter. Hati-hatilah. Perlu anda diperhatikan, sebelum  mengkonsumsi obat anti nyeri, terlebih dahulu ketahui tentang informasi nama obat, dosis obat serta aturan pakainya. 

Penanganan nyeri dapat dimulai dari diri sendiri. Jangan menganggap remeh nyeri yang anda rasakan.Nyeri ringan yang dirasakan atau rasa sakit yang muncul hilang timbul bisa jadi akan semakin berat bila dibiarkan saja dan tidak diatngani dengan tepat. Jangan menunggu dan jangan menunda. Semakin cepat penanganannya, maka diharapkan akan semakin cepat pula pemulihannya. Peduli terhadap tubuh anda. Responi keluhan anda agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. (2017). Manajemen Nyeri Pada Lansia Dengan Pendekatan Non Farmakologi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 

Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. (R. KR, Ed.). Jogjakarta: 

Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (M. Ester, Ed.). Jakarta: EGC. 

Mayasari, C. D. (2016). Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non Farmakologi bagi Seorang Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan,

Ningsih, N., & Lukman. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. (M. Ester, D. Yulianti, & I. Parulian, Eds.) (4th ed.). Jakarta: EGC.

Syapitri, H. (2018). Kompres Jahe Berkhasiat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Penderita Rheumatoid Arthritis. Jurnal Mutiara Ners,

Penulis: 
Nurhayati, S.Kep, Ners.
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

07/02/2025 | David Anugrah, A.md.Kep
31/12/2024 | Yuliandi, A.md. Kep
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori