PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik kesehatan, rumah sakit umum seringkali menangani pasien dengan dengan kegawatdauratan, kegawatdaruratan yang sering terjadi diantaranya; kegawatdaruratan traumatic dan kegawatdaruratan non traumatic. Tapi tidak menutup kemungkinan akan menangani kegawatdaruratan psikatri. Psikiatri Kegawatdaruratan (Psychiatric Emergency) adalah cabang psikiatri yang mempelajari tindakan segera dalam rangka upaya penyelamatan nyawa maupun upaya pertolongan segera untuk mencegah terjadinya gangguan berlanjut atau yang bertambah buruk. Kegawatdaruratan psikiatrik adalah suatu keadaan gangguan dan/atau perubahan tingkah laku, alam pikiran, atau alam perasaan yang dapat dicegah (preventable) atau dapat diatasi (treatable) yang membuat pasien sendiri, teman, keluarga, lingkungan, atau masyarakat merasa perlu meminta pertolongan medik psikiatrik segera, cepat dan tepat karena kondisi itu dapat mengancam integritas fisik pasien, integritas fisik orang lain, integritas psikologik pasien, integritas psikologik keluarga atau lingkungan sosialnya.
Pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik meliputi pengkajian, terapi jangka pendek yang efektif, cepat dan tepat, evaluasi dari berbagai problem psikiatrik yang diahadapi. Dalam waktu yang relatif singkat, harus dapat dikaji masalah dan kebutuhan pasien, menentukan diagnosis dan mengambil tindakan yang sebaik-baiknya. Untuk itu harus dilakukan pemeriksaan kepada pasien, mulai dari mendapatkan informasi tentang pasien, penilainan ketika kontak langsung dengan pasien, wawancara dan pemeriksaan psikiatrik.
Penanganan kegawatdaruratan psikiatri memerlukan penilaian yang akurat, jaminan keamanan, perhatian segera kepada klien dan penilaian risiko kekerasan, kehilangan kendali, agresi, menyakiti diri sendiri, bunuh diri atau pembunuhan. Dalam keadaan darurat psikiatri, pengobatan biasanya berfokus pada manajemen perilaku dan gejala. Proses treatment dilakukan bersamaan dengan proses assessment (bila treatment memungkinkan). Konsultasi pertama tidak hanya untuk mendapatkan informasi diagnostik yang penting, tetapi juga untuk terapi. Kegawatdaruratan psikiatri memerlukan penanganan khusus, namun kondisi yang sering dijumpai caregiver pada pasien kegawatdaruratan psikiatri adalah pengekangan atau pengekangan dan pemberian obat. Metode terapi dalam keadaan darurat psikiatri meliputi: Farmakoterapi, kesendirian (isolasi) dan pengekangan (physical restraint) dan psikoterapi (Knox dan Holloman, 2011; Riba et al., 2010; Sadock dan Kaplan, 2019).
Pemberian obat di antara tim medis. Sedasi lengkap dulunya merupakan tujuan utama dalam merawat pasien dengan krisis psikiatri, tetapi hal ini terbukti sulit untuk membangun aliansi terapeutik, membuat diagnosis, dan memantau kondisi pasien. Penggunaan obat-obatan saat ini bertujuan untuk lebih menenangkan pasien dan mengurangi agresivitas pasien, tetapi masih memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan tes yang diperlukan.
Pengekangan adalah tindakan yang terkadang digunakan di ruang gawat darurat psikiatri untuk menahan seseorang secara fisik atau lainnya (Hadi, termeh, et al., 2015). Moderasi adalah salah satu kewenangan tim medis untuk diterapkan dan akan disesuaikan dengan prosedur yang ada di rumah sakit jiwa (Mental Health Act, 2018). Fiksasi mekanik atau fiksasi fisik dilakukan
untuk membatasi mobilitas fisik pasien dengan mengikat pasien dengan kain perban untuk mencegah pasien melukai dirinya sendiri atau orang lain. Penempelan atau fiksasi ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai pasien (Gariga et al. 2016: Mantovani et al., 2010) Kondisi pasien dalam situasi darurat biasanya dinilai di ruang gawat darurat. Peran ruang gawat darurat adalah memberikan perawatan dan pengobatan dalam situasi darurat yang membutuhkan tindakan segera atau bantuan untuk menyelamatkan nyawa (Rankin et al., 2313, Laoh & Konny, 2014).
Penatalaksanaan kagawatdaruratan psikiatri Penanganan utama yang dilakukan adalah dengan menggunakan terapi farmakologi setelah dilakukan deeskalasi verbal kemudian mengkaji secara cepat kondisi yang terjadi pada pasien. Sedasi total dulunya merupakan tujuan utama dalam penanganan pasien gaduh gelisah atau yang mengalami kegawatdaruratan psikiatri, tetapi hal ini ternyata menyulitkan membangun therapeutik alliance, penentuan diagnosis dan observasi kondisi pasien. Penggunaan obat saat ini lebih bertujuan untuk menenangkan pasien dan mengurangi agresivitas, tetapi pemeriksa masih memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan yang diperlukan (Afif, 2018).
Tatalaksana kegawatdaruratan psikiatri ada empat point penting yaitu manipulasi lingkungan, verbal deescalation, fiksasi mekanik dan intervensi farmakologi ( Gariga et. All. 2016). Manipulasi lingkungan dalam penanganan kegawatdaruratan psikiatri adalah memastikan keselamatan pasien dan orang – orang yang ada disekitar pasien, sedangkan tehnik verbal de-esvalation adalah suatu tehnik untuk menenangkan pasien yang terbukti dapat mengurangi kondisi gaduh gelisah pasien dan potensi terjadinya tindak kekerasan. Tehnik yang ketiga yaitu fiksasi mekanik (Restraint) Fiksasi dilakukan untuk membatasi mobilitas fisik pasien, dengan cara mengikat pasien menggunakan cloth band agar pasien tidak mencederai dirinya sendiri maupun orang lain. Fiksasi harus dilakukan secara hati – hati agar tidak mencederai pasien. Komplikasi yang dapat terjadi akibat fiksasi mekanik adalah trauma psikologis pasien, dehidrasi, fraktur ekstremitas, depresi napas bahkan kematian mendadak, oleh karena itu pasien juga harus di monitoring secara ketat selama difiksasi (Gariga et al., 2016). Pengikatan ini digunakan tidak pada semua pasien yang mengalami kegawatdaruratan. Pengikatan digunakan jika pasien sangat berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain karena memiliki ancaman yang sangat parah yang tidak dapat dikendalikan dengan cara lain. Di IGD pasien dapat diikat sementara waktu untuk mendapatkan medikasi atau untuk periode yang lama jika medikasi tidak digunakan. Paling sering, pasien yang diikat menjadi tenang setelah beberapa waktu, pada tingkat psikodinamika, pasien tersebut mungkin menerima pengendalian impuls yang diberikan oleh pengikatan (Maramis, 2009)

Sumber:
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Pedoman Pelayanan Kegawat Daruratan Psikiatrik, Jakarta : Kemenkes RI, 2011
Keliat Budi Anna,1992,Kedaruratan Pada Gangguan Alam Perasaan, Penerbit Arcan, Jakarta
http://ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.co.id/
Azizah, et. All (2016). Buku ajar Kesehatan keperawatan jiwa.teori dan aplikasi klinik.
Yogyakarta. Indomedia Pustaka.

Agustin, I.K. et al (2021). Optimalisasi Aspek pengetahuan keluarga dan kader Kesehatan jiwa
tentang penatalaksanaan pertolongan pertema kegawatdaruratan psikiatri di masyarakat pada ODGJ. Jurnal peduli masyarakat. Volume 3. No. 3 September 2021. e-ISSN 2721- 9747; p-ISSN 2715-6524. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM

Budiawa. P.A.M, Ratep, I.Y, Westa, I.W (2020) Karakteristik dan masalah psikososial yang
mendasari pasien percobaan bunuh diri di instalasi ruang darurat. Repositori Universitas Udayana

Garriga, M., Pacchiarott i, I., Kasper, S. et al. 2016. Assesment and Management of Agitation
in Psychiatry: Expert Consensus. The World Journal of Biological Psychiatry, vol. 17, no. 2, pp. 86–128.

Knox D.K dan Holloman G.H., 2011, Use and Voidance of Seclusion and Restraint : Cinsensus
Statement of the Amaerican Association for Emergency Psychiatry Project BETA Seclusion and Restrain Workgroup, west J Emerg Med Vol 13 Issue 1.

Laoh & Konny. (2014). Gambaran Pengetahuan Perawat Pelaksana dalam Penanganan pasien Gawat Darurat di Ruangan IGDM BLU RSUP. Prof. Dr.R.D Kandou Manado. JUIPERDO, VOL 3. No.2. di akses dari id. portalgaruda.org/index.php?ref=browse&med=viewjournal&journal=685

Maramis, W.F. dan Maramis, A.A. 2012. Catatan ilmu kedokteran jiwa Ed. 4. Surabaya : Airangga University Press.

Penulis: 
Enser Rovindo, S.Kep.Ners
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

17/03/2025 | Bulaweng, AMK
17/03/2025 | Imam Try Syahputra, A.Md.Kep
10/03/2025 | ENI, AMK
10/03/2025 | Enser Rovindo, S.Kep.Ners
27/02/2025 | ADE HERFITRIYANTI
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori