Depresi yang terjadi pada usia lanjut adalah hal yang sering terjadi, hal ini biasanya pada usia di atas 70an dimana lansia akan jauh lebih sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya, seperti hal yang berkaitan dengan suasana hati, misalnya merasa diabaikan dan juga dibuang merupakan salah satu menajadi penyebab yang biasanya terjadi pada usia lanjut dan akan berpotensi terkena depresi. Lansia dengan depresi ini memang tidak hanya bisa terjadi pada anak muda saja, akan tetapi cukup sering terjadi pada usia lanjut usia, oleh sebab itu peran serta dukungan dari keluarga mejadi hal yang sangat dibutuhkan dalam masalah ini, agar nantinya bisa membantu para lansia ini menjadi lebih berfikir positif lagi, sehingga dapat mencegah terjadinya depresi pada lansia. Gejala depresi yang ditimbulkan juga bisa sangat berbahaya bagi kesehatan lansia, oleh karena itu akan mempengaruhi nafsu makan, berat badan yang semakin berkurang dan juga kurangnya minat untuk melakukan aktivtas baik yang disukai maupun aktivitas yang tidak disukai oleh lansia tersebut.
A. Penyebab Terjadinya Depresi Pada Lansia
1. Perimenopause dan menopause
Merupakan sebuah kondisi dimana akan terjadinya turun naiknya hormon dan perubahan hidup pada wanita selama perimenopause atau menopause, hal ini akan dapat membuat suasana hati bagi lansia merasa anjlok. Apabila lansia mengalami kesulitan dalam tidur, dan memiliki riwayat depresi, atau gangguan anxietas, maka perubahan suasana hati akan semakin memburuk pada masa perimenopause dan menopause.
- Gangguan Pola Tidur
- biasanya termasuk salah satu gejala depresi. Namun, studi terbaru juga menunjukkan bahwa insomnia adalah merupakan faktor penyebab awal depresi dan depresi yang berulang pada lansia.
- Rendahnya kadar neurotransmitter
Rendahnya kadar neurotransmitterdi dalam otak seperti serotoni dan noripinefrin juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor depresi pada lansia
2. Trauma
Bagi lansia yang mengalami trauma, entah itu akibat tindakan kekerasan maupun ditinggal oleh orang yang disayangi, maka menjadi faktor penyebab lansia mengalami stres dan depresi. Dengan timbulnya hal ini maka perlu untuk membawa lansia ke dokter spesialis kejiwaan untuk menjalani konseling dan terapi psikologis lainnya
3. Kesepian dan isolasi.
Beberapa faktor seperti hidup sendiri, lingkungan sosial yang berkurang karena kematian atau relokasi, penurunan mobilitas karena sakit, atau kehilangan hak dan tugas peran bisa memicu depresi.
B. Gejala Depresi yang Ditimbulkan Pada Lansia
- Anxietas
- Mudah gelisah
- Mempunyai keinginan untuk bunuh diri
- Kurangnya konsesntrasi pada lansia
- Perubahan nafsu makan
C. Pengobatan Depresi Pada Lansia
1. Memberikan Obat Antidepresan
Pemberian obat-obatan jenis antidepresan bisa membantu kasus depresi pada lansia. Meski pemberiannya harus mempertimbangkan beberapa efek samping obat, misalnya penurunan tekanan darah yang berpotensi menyebabkan jatuh dan retak tulang. Misalnya jenis obat : Bupropion (Wellbutrin), Dailyduloxetine (Cymbalta), Dailyescitalopram (Lexapro), tetapi apabila jenis obata ini tidak tersedia di instasi tempat berkerja maka konsulkan dengan dokter untuk masalah penggunaan terapi yang digunakan.
2. Psikoterapi
Penyembuhan depresi pada lansia umumnya berhasil jika ada dukungan dari keluarga, teman,maupun petugas yang memeperhatikan lansia tersebut untuk sembuh. Psikoterapi sangat efektif, terutama untuk mereka yang pernah mengalami peristiwa hidup yang penuh stres dan tidak ingin menggunakan obat-obatan (karena khawatir efek samping), serta gejala depresi tergolong ringan. Akan tetapi biasanya dokter juga akan menganjurkan penggunaan obat-obatan sebagai kombinasi untuk psikoterapi. Supaya pengobatan depresi pada lansia bisa berproses dengan baik.
3. Mengajak Lansia Untuk Hidup Aktif
Cara mengatasi depresi pada lansia yang juga tidak boleh petugas lewatkan adalah, ajaklah lansia untuk tetap hidup aktif dengan melakukan berbagai kegiatan lansia, seperti: berolahraga, jalan santai , bermain music atau mendengarkan music.
4. Cognitive-Behavior Therapy
Tehnik pengobatan jenis CBT ini mengajarkan bagi lansia untuk membedakan antara pikiran dan perasaan mereka dengan melibatkan asumsi serta keyakinan yang dimilikinya. Pengobatan ini dilakukan dalam dengan cara dibentuknya kelompok atau grup. Kelompok yang dibentuk, diharapkan mampu untuk saling mendukung satu sama lain agar mampu menghadapi masalah yang ada secara bersama-sama. Klien sering didorong untuk menyelesaikan tugas untuk melakukan aktivitas seperti merapikan tempata tidur guna mengembangkan keterampilan baru dan membangun kepercayaan diri dalam situasi stres. Dengan memodifikasi pola pikir dan perilaku yang dapat memberikan manfaat positif dari sisi emosi dan perilaku penderita.
5. Interpersonal Therapy
Terapi interpersonal therapi ini berfokus untuk memperbaiki bagi lansia yang mengalami depresi dari sisi fungsi sosial. Lansia cenderung mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan merespon situasi sosial disekelilingnya. Diharapkan dengan mengikuti jenis terapi ini, lansia mampu mengembangkan dan meningkatkan keterampilan interpersonal guna mencegah perkembangan episode depresi, terapis akan membantu menentukan strategi pengobatan yang cocok guna mengatasi masalah serta menawarkan terapi tambahan untuk mencegah munculnya episode depresi di masa depan.
Daftar Pustaka
Diakses Pada 10 Juni 2023 https://ciputrahospital.com/pengobatan-depresi-pada-lansia/
Diakses Pada 10 Juni 2023 https://www.sehatq.com/artikel/memahami-depresi-pada-lansia
Diakses Pada 10 Juni 2023 https://doktersehat.com/penyakit-a-z/depresi-pada-lansia/