Pada dasarnya setiap individu memiliki perbedaan ciri khas masing masing, perbedaan ciri khas ini tidak selalu dalam aspek fisik, namun juga dari aspek kepribadian. Dua kata yang tidak asing di dengar yaitu kepribadian ekstrovert dan introvert. Kepribadian ekstrovert ialah kepribadian yang terbuka serta dapat dengan mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. sedangkan untuk kepribadian introvert kebalikan dan ekstrovert yakni kepribadian yang cenderung pendiam, pemalu dan sulit untuk bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar (Sakinah, 2018).
Remaja merupakan fase yang penuh tantangan, dan perbedaan kepribadian menjadi salah satu kunci dalam memahami kompleksitas perkembangan mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan esensial antara kepribadian remaja introvert dan ekstrovert, serta memberikan wawasan mendalam mengenai cara menghadapi remaja dengan perbedaan kepribadian ini.
Remaja Introvert VS Remaja Ekstrovert dalam berbagai aspek.
- Pilihan Sosial :
- Remaja Introvert : Cenderung memilih lingkungan sosial yang lebih kecil dan intim. Merek merasa nyaman dengan teman teman terdekat dan mungkin memilih waktu sendiri sebagai cara untuk meresapi pengalaman hidup.
- Remaja Ekstrovert : Merasa senang dalam kerumunan, remaja ekstrovert mencari interaksi sosial yang berlimpah. Pertemuan social yang besar dan aktif memberikan mereka energi positif.
- Gaya Komunikasi :
- Remaja Introvert : dapat dijadikan pendengar yang baik, lebih unggul dalam mengalisis reaksi seseorang serta lebih berhati hati dalam mengungkapkan sesuatu. Memiliki kelemahan yaitu sulit dalam memulai pembicaraan, tertutup serta sulit untuk bergaul.
- Remaja Ekstrovert : memiliki keunggulan dalam hal memulai pembicaraan, mudah mengungkapkan perasaan melalui kata kata, namun memiliki kelemahan kurang bisa menjadi pendengar yang baik, bicara tidak terkontrol, dan kurang dalam menganalisis reaksi seseorang.
- Pengelolaan Emosi :
- Remaja Introvert : Cenderung mengelola emosi mereka secara internal, seperti mengekspresikan diri melalui seni, menulis atau aktivitas pribadi lainnya.
- Remaja Ekstrovert : lebih terbuka dalam mengekspresikan emosi secara verbal dan mungkin mencari dukungan social ketika mengahadapi tantangan emosional.
Dari perbedaan di atas tentunya kita juga perlu membedakan cara menghadapi 2 kepribadian itu. Berikut cara menghadapi remaja dengan kepribadian Introvert dan Ekstrovert:
- Menghadapi Remaja Introvert
- Berikan ruang bagi remaja introvert untuk waktu sendiri. Pahami bahwa mereka dapat meresapi energi dan memproses pikiran mereka melalui kesendirian.
- Hindari situasi yang terlalu ramai atau berlebihan. Ciptakan tempat tempat yang tenang di rumah atau di sekolah di mana remaja introvert dapat merasa nyaman.
- Kenali bahwa introvert mungkin lebih suka mengekspresikan diri secara tertulis daripada lisan. Memberikan kesempatan untuk berkomunikasi melalui pesan teks atau catatan bisa membuat mereka lebih nyaman.
- Setelah situasi social yang intens, berikan waktu bagi remaja introvert untuk merenung dan mengumpulkan energi mereka. Jangan terlalu mendesak mereka untuk segera terlibat dalam interaksi berikutnya.
- Dukung remaja introvert untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka. Ajak mereka berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai dengan minat mereka dan berikan pujian atas pencapaian kecil.
- Menghadapi Remaja Ekstrovert
- Berikan kesempatan kepada remaja ekstrovert untuk berinteraksi dengan teman teman mereka. Aktivitas social dan kelompok bisa menjadi wadah yang baik bagi mereka.
- Sediakan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan berkelompok atau proyek Bersama. Remaja ekstrovert merasa energik dan senang ketika terlibat dalam aktivitas bersama.
- Ajak remaja ekstrovert untuk berbicara dan berbagi ide. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanggapi dengan positif agar mereka merasa dihargai.
- Dorong remaja ekstrovert untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan ketrampilan kepemimpinan. Mereka biasanya suka menjadi pusat perhatian dan memiliki peran aktif dalam suatu kegiatan.
- Bantu mereka menemukan kelompok atau komunitas yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini dapat membantu mereka hubungan dan merasa terhubung dengan orang lain.
Perbedaan antara remaja introvert dan ekstrovert menciptakan keunikan dalam perjalanan perkembangan mereka. Penting untuk memahami dan menghormati preferensi kepribadian ini, menciptakan lingkungan yang mendukung dan memahami kebutuhan individual masing masing remaja. Dengan demikian, kita dapat membangun Masyarakat yang inklusif dan mendukung untuk masa remaja yang sehat dan berkelanjutan.
Sumber:
Sakinah, Ainun (2018). Konseling Kelompok Emotional Intelegence Pada Tipe Kepribadian Introvert, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Melinda, G R (2017). Kontrol Emosi Pada Mahasiswa yang Memiliki Tipe Kepribadiaan Introvert, Universitas Negerei Yogyakarta.