MENGONTROL EMOSI DENGAN AFIRMASI POSITIF

Ada satu hal yang sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari dan kita pun merasakannya, apa hal tersebut? Hal tersebut adalah emosi, apakah emosi itu sesuatu yang lumrah atau malah tidak seharusnya ada? Ya, emosi adalah hal yang wajar yang bisa dirasakan atau dialami oleh siapapun.

Emosi adalah respon psikologis sebagai bentuk dari luapan perasaan yang berkembang yang biasanya akan reda dalam waktu yang singkat,emosi bisa berupa rasa marah,sedih, rasa takut,cinta, malu maupun jengkel. Emosi dibedakan menjadi emosi negatif dan positif. 

Apa yang dimaksud dengan emosi positif dan negatif? Emosi positif adalah berupa perasaan positif atau baik yang dirasakan oleh seseorang, ada beberapa emosi positif yaitu : cinta,keyakinan, hasrat, harapan, romansa dan antusias. Sedangkan emosi negatif adalah perasaan yang tidak menyenangkan atau negatif, adapun contoh dari emosi negatif sebagai berikut : cemas, sedih, kecewa, marah perasaan jijik, curiga dan emosi negatif lainnya.

Selain itu ternyata emosi memiliki fungsi dalam kehidupan, emosi adalah penggelora energi yang dapat menambah gairah dalam hidup individu,  emosi sebagai penghantar dari informasi, bagian dari komunikasi interpersonal dan intrapersonal,  pertahanan diri, menunjang dalam penguatan suatu informasi, dan sebagai penyeimbang. 

Secara singkatnya emosi adalah respon ketika seseorang menghadapi situasi atau keadaan tertentu, respon masing-masing individu pun berbeda, ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dibantu dalam mengatasi respon tersebut, terutama emosi negatif, emosi negatif seperti marah-marah yang berlebihan tidak mengenal tempat maupun situasi, merusak barang, melukai diri sendiri maupun orang lain. Sehingga diperlukan penanganan ataupun pencegahan.

Ada beberapa cara untuk mengontrol emosi yang berlebihan terutama emosi negatif yaitu bisa dengan distraksi atau pengalihan, seperti melakukan kegiatan untuk mengalihkan emosi negatifnya, bisa dengan olahraga, melakukan pekerjaan rumah, menyanyi, maupun kegiatan spiritual. Selain itu juga dapat diatasi atau dikontrol dengan afirmasi positif.

Afirmasi positif adalah bentuk kalimat berupa kata-kata positif yang ditanamkan kedalam pikiran bawah sadar, diharapkan dapat mempengaruhi pikiran. Tujuannya adalah untuk memberikan penguatan terhadap diri sendiri, mengubah pikiran negatif menjadi positif,sehingga afirmasi positif tersebut dapat membantu dalam bereaksi terhadap ancaman. bahwasanya, individu mampu menangkap informasi palsu atau yang mengancam dan menerapkannya dalam mengganti sikap dan perilaku ke arah yang positif, selain itu juga mampu memberikan respon dengan beradaptasi apabila ada suatu ancaman.

Terapi afirmasi positif bisa menghadirkan perubahan yang baik secara fisik maupun psikologis berupa rasa tenang, damai, dan  berfikiran positif dikarenakan adanya hormon anti stres, oleh karena itu dapat menciptakan perasaan rileks.

Bagaimana harus memulai afirmasi positif ? berikut ini adalah tahapan dalam afirmasi positif yang dapat dilakukan sendiri :

  1. Fokus dengan apa yang diinginkan atau dicapai, seperti contoh kalimat “saya hebat, saya mampu mengontrol emosi saya, saya mampu untuk bersabar”
  2. Menggunakan kata-kata atau kalimat positif. Selain itu juga afirmasi positif dibentuk dengan kalimat yang tersusun dalam bentuk pernyataan positif,hindari kata negatif, contoh “saya tidak marah” “saya tidak kesal”. Kata tersebut mengandung kata negatif yang mana dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar. Kata “tidak” akan diambil oleh pikiran bawah sadar. Maka gunakanlah kalimat positif seperti “saya mampu mengontrol emosi saya” “saya bahagia” ,
  3. Lakukan berulang kali secara konsisten, seperti sesudah bangun tidur, senelum beraktivitas, maupun sebelum tidur.

Berarti setelah disimpulkan afirmasi positif terhadap diri sendiri adalah dengan menggunakan kalimat positif, fokus dengan yang ingin dicapai dan dilakukan secara konsisten. Setelah tahu caranya mengontrol emosi dengan afirmasi positif secara mandiri,tidak ada salahnya untuk mencoba bukan?.

 

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Ike Mardiati Agustin & Handayani Sri. (2017). Case Report: Afirmasi Positif Pada Harga Diri Rendah Situasional Pasien Fraktur Femur. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Diakses pada https://www.researchgate.net/publication/334424242_CASE_REPORT_AFIRMASI_POSITIF_PADA_HARGA_DIRI_RENDAH_SITUASIONAL_PASIEN_FRAKTUR_FEMUR pada tanggal 25 November 2024.

Cohen, A.N. (2008). The family Forum: Directions for Implementation of Family Psychoeducation for Severe Illness. Psychiatric Service Arlington.

Coleman J.C. dan C.L. Hammen. (1974). Contemporary Psychologi and Effective Behavior, dikutip tidak langsung oleh Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Glenview:

Scott, Foresman and Co.

Goleman, D. (2018). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia.

Hurlock, E.B. 1994. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Kusumastuti I, Iftayani I, Noviyanti E (2017).  Efektivitas Afirmasi positif dan stabilisasi dzikir vibrasi sebagai media terapi psikologis untuk mengatasi kecemasan pada komunitas pasien hemodialisa. Jurnal Tarbiyatuna.

Mayliyan, A. K., & Budiarto, E. (2022). Pengaruh afirmasi positif terhadap depresi, ansietas, dan stres warga binaan di rutan pada kasus penyalahgunaan NAPZA. Keperawatan Jiwa (Jkj): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 10(4), 683–691.

Rakhmat, Jalaludin.(2007). Psikologi Komunikasi, Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Zainiyah. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi terhadap Stres Mahasiswa yang Menempuh Skripsi di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember, Pustaka Kesehatan, 6 (Vol 6 No 2 (2018)), pp. 319–322. Available at: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/7781(Diakses pada 25 November 2024).

Zulaikhah, Siti. (2015). Hubungan Kematangan Emosi dan Kemampuan Bekerjasama Pada Mahasiswa Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Alternatif Tahap II UNNES 2015. Under Graduate Thesis. Universitas Negeri Semarang. Available at https://lib.unnes.ac.id/23049/ (Diakses pada tanggal 25 November 2024).

Penulis: 
Ulfa Undari, S.Kep., Ners
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis Provinsi

Artikel

ArtikelPer Kategori