MENGENAL PENYEBAB GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSITIK

Klien yang mengalami gangguan kepribadian narsistik merupakan sebuah kondisi dimana klien yang mengalami gangguan kepribadian ini dapat mengakibatkan bagi klien tersebut akan menganggap dirinya sangat penting,berguna bagi semua orang dan harus dikagumi oleh orang banyak . Klien yang mengalami gangguan kepribadian narsitik ini hampir selalu merasa dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang lain dengan percaya diri yang cukup tinggi. Klien yang mengalami gangguan kepribadian narsistik akan selalu merasa bahagia atas  pencapaiannya, padahal hasil pencapaian yang mereka raih itu adalah hal yang biasa saja dan tidak sewajarnya untuk dilakukan hal yang berlebihan. 

Gangguan kepribadian narsistik sendiri memiliki latar belakang kisah yang berasal dari Yunani. Dikisahkan dari seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri ketika tidak sengaja melihat dirinya pada kolam air. Itulah mengapa klien yang mengalani gangguan kepribadian narsistik identik dengan kebiasaan terlalu membanggakan dan mencintai diri sendiri. Pada klien yang mengalami gangguan kepribadian narsistik memiliki tingkat empati yang cukup rendah kepada orang lain, dan menganggap dirinya memiliki kepentingan yang lebih tinggi dari pada orang lain. Klien yang mengalami gangguan kepribadian narsistik memiliki perasaan yang mudah tersinggung dan bahkan bagi klien yang mengalami gangguan kepribadian narsitik bisa menyebabkan klien tersebut bisa depresi ketika klien tersebut mendapatkan kritikan oleh orang lain, meskipun klien tersebut memiliki tingkat kepercayaan diri yang cukup tinggi.

A. Faktor Risiko Gangguan Kepribadian Narsistik

  1. Sikap orangtua yang meremehkan anaknya, mengejek rasa takut anak, serta kebutuhan anak
  2. Kurangnya pujian dan kasih sayang selama masa kanak-kanak
  3. Selalu memanjakan anak secara berlebihan
  4. Pola asuh atau pola didik orang tua yang tidak bisa diandalkan
  5. Mempelajari perilaku manipulatif dari orangtua

B. Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

  1. Faktor genetik, seperti riwayat narsistik dalam keluarga
  2. Faktor lingkungan diantaranya adalah terkait pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak atau pengalaman masa kecil, seperti penyiksaan yang mengakibatkan timbulnya trauma.
  3. Faktor neurobiology seperti adanya hubungan antara otak dengan pola pikir dan perilaku pada klien tersebut atau anak tersebut.

C. Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

  1. Memiliki tingkat percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain
  2. Melebih-lebihkan prestasi atau bakat yang dimiliki
  3. Percaya bahwa diri sendiri itu sangat berguna bagi orang lain dan berperilaku sebagai seseorang yang istimewa
  4. Gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain
  5. Mengharapkan orang lain agar dapat menyetujui ide dan rencananya yang telah klien buat
  6. Mengambil keuntungan dari orang lain
  7. Menjadi iri terhadap orang lain
  8. Percaya bahwa orang lain iri terhadap diri sendiri
  9. Kesulitan menjaga hubungan yang sehat
  10. Menetapkan tujuan yang tidak realistis
  11. Mudah terluka dan mengalami penolakan
  12. Memiliki harga diri yang rapuh
  13. Menampilkan diri sebagai orang yang keras kepala dan tidak emosional.

D. Pencegahan Gangguan Kepribadian Narsitik

  1. Segera berobat ke dokter bila mengalami gangguan kesehatan mental, terutama jika muncul pada masa kanak-kanak
  2. Menjalani terapi keluarga untuk mengetahui cara komunikasi yang sehat, atau untuk mengatasi konflik atau tekanan emosional yang dialami
  3. Mengikuti kelas parenting atau berkonsultasi dengan terapis mengenai pola asuh anak yang benar

E. Pengobatan Gangguan Kepribadian Narsistik

  1. Terapi bicara / psikoterapi, untuk membantu klien tersebut menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain, dan memahami apa penyebab  dari timbulnya gejala narsistik tersebut
  2. Terapi perilaku kognitif, diberikan kepada klien untuk membantu klien tersebut mengubah perilaku dan pemikiran yang merusak, guna mendapat gambaran diri yang realistis
  3. Antimania atau obat pengendali mood, seperti lithium, untuk meredakan gangguan suasana hati
  4. Antipsikotik, misalnya aripiprazole dan risperidone, untuk mengatasi gejala depresi atau gangguan kecemasan

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada 25 April 2023 Pukul 18.30 https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kepribadian-narsistik

Diakses Pada 25 April 2023Pukul 19.00 https://www.alodokter.com/narsistik

 

 

 

Penulis: 
Ns.Pamela K.Dewi., S.Kep
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori