MENGENAL ISTILAH THE POSITIVE AND NEGATIVE SYNDROME SCALE (PANSS) PADA PENDERITA SKIZOFRENIA

THE POSITIVE AND NEGATIVE SYNDROME SCALE (PANSS)

Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan psikotik, pemikiran konkret dan kesulitan dalam memperoleh informasi, hubungan interpersonal serta memecahkan masalah. Untuk mengukur gejala positif dan negatif pada penderita skizofrenia digunakan Instrumen PANSS. Kelebihan Instrumen ini antara lain, metode operasionalnya lebih jelas, penilaian gejalanya lebih menyeluruh, penentuan skornya lebih terstandarisasi serta sudah divalidasi di Indonesia. Pengukuran PANSS berdasarkan hasil wawancara klinis terdapat 4 tahap, ditambah informasi perilaku pasien yang didapatkan dari laporan keluarga atau perawat.

Skala terdiri dari 7 angka untuk menilai 30 butir gejala dengan derajat beratnya masing-masing skala penilaian diberikan definisi yang jelas dan terperinci.

Skala 1= Tidak ada gejala

Skala 2= Gejala minimal

Skala 3= Gejala ringan

Skala 4= Gejala sedang

Skala 5= Gejala agak berat

Skala 6= gejala berat

Skala 7= Gejala sangat berat.

Instrumen PANSS dapat digunakan untuk mengukur respon terapi yang diberikan terhadap penderita skizofrenia yang ditandai dengan menurunnya nilai total skor PANSS. Skala PANSS terdiri dari skala Positif, Negatif dan Psikopatologi Umum

SKALA POSITIF (P):

P1. Waham

Keyakinan yang tidak mempunyai dasar, tidak realistik dan aneh (idiosinkratik).

Dasar penilaian: isi pikir yang diekspresikan dalam wawancara dan pengaruhnya terhadap realisasi sosial dan perilaku.

P2. Kekacauan Proses Pikir (Conceptual Disorganization)

Kekacauan proses pikir ditandai oleh putusnya tahapan penyampaian maksud, misalnya sirkumstansial, asosiasi longgar, tidak berurutan, ketidaklogisan yang parah, atau putusnya arus pikir.

Dasar penilaian: proses pikir kognitif verbal yang diamati selama wawancara.

P3. Perilaku Halusinasi

Laporan secara verbal atau perilaku yang menunjukkan persepsi yang tidak dirangsang oleh stimuli luar.Dapat terjadi halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, atau somatik.

Dasar penilaian: laporan verbal dan manifestasi fisik selama wawancara dan juga perilaku yang dilaporkan oleh perawat atau keluarga.

P4. Gaduh Gelisah (Exicitement)

Hiperaktivitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan perilaku motorik, peningkatan respons terhadap stimuli, waspada berlebihan (hipervigilence) atau labilitas alam perasaan (mood) yang berlebihan.

Dasar penilaian: manifestasi perilaku selama wawancara dan juga laporan perawat atau keluarga tentang perilaku.

P5. Waham kebesaran

Pendapat tentang diri sendiri yang berlebihan dan keyakinan tentang superioritas yang tidak realistik, termasuk waham tentang kemampuan diri yang luar biasa, kekayaan, pengetahuan, kemasyuran, kekuasaan dan kebajikan moral.

Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara dan pengaruhnya terhadap perilaku.

P6. Kecurigaan atau Kejaran

Ide-ide kejaran yang tidak realistik atau berlebihan, yang tercermin dalam sikap berjaga-jaga, sikap tidak percaya, kewaspadaan yang berlebihan berdasarkan kecurigaan atau waham jelas bahwa orang lain berniat mencelakakan.

Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan dalam wawancara dan pengaruhnya terhadap perilaku.

P7. Permusuhan

Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan kebencian, termasuk sarkasme, perilaku pasif agresif, caci maki dan penyerangan.

Dasar penilaian: perilaku interpersonal yang diamati selama wawancara dan laporan oleh perawat atau keluarga.

SKALA NEGATIF (N):

N1. Afek Tumpul

Berkurangnya respon emosional yang ditandai oleh berkurangnya ekspresi wajah, gelombang (modulation) perasaan dan gerak-gerik komunikatif.

Dasar penilaian: observasi manifestasi fisik, suasana afek dan respons emosional selama wawancara.

N2. Penarikan Emosional (Emotional Withdrawal)

Berkurangnya minat dan keterlibatan serta curahan perasaan terhadap peristiwa kehidupan.

Dasar penilaian: laporan-laporan tentang fungsi dari perawat atau keluarga dan observasi perilaku interpersonal selama wawancara.

N3. Kemiskinan Rapport

Berkurang empati interpersonal, kurangnya keterbukaan dalam percakapan dan rasa keakraban, minat atau keterlibatan dengan pewawancara.Ini ditandai oleh adanya jarak interpersonal dan berkurangnya komunikasi verbal dan nonverbal.

Dasar penilaian: perilaku interpersonal selama wawancara.

N4. Penarikan Diri dari Hubungan Sosial Secara Pasif atau Apatis

Berkurangnya minat dan inisiatif dalam interaksi sosial, yang disebabkan oleh pasivitas, apatis, anergi atau tidak ada dorongan kehendak.Hal ini mengarah pada berkurangnya keterlibatan interpersonal dan mengabaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Dasar penilaian: laporan perilaku sosial penderita dari perawat atau keluarga.

N5. Kesulitan dalam Pemikiran Abstrak

Hendaya dalam penggunaan cara berpikir abstrak atau simbolik, yang dibuktikan dalam kesulitan mengklasifikasikan, membentuk generalisasi dan berpikir secara konkrit atau egosentrik dalam memecahkan masalah.

Dasar penilaian: respons terhadap pertanyaan mengenai interpretasi persamaan dan peribahasa, dan penggunanan cara berpikir konkrit dengan abstrak selama wawancara.

N6. Kurangnya Spontanitas dan Arus Percakapan

Berkurangnya arus normal percakapan yang disertai dengan apatis, avolisi (tidak ada dorongan kehendak), defensif atau defisit kognitif. Ini dimanifestasikan oleh berkurangnya kelancaran dan produktivitas dalam proses interaksi verbal.

Dasar penilaian: proses kognitif verbal yang dapat diiobservasi selama wawancara.

N7. Pemikiran Stereotipik

Berkurangnya kelancaran, spontanitas dan fleksibilitas proses pikir yang terbukti dari kekakuan, pengulangan atau isi pikir yang miskin.

Dasar penilaian: proses kognitif verbal yang diobservasi selama wawancara.

SKALA PSIKOPATOLOGI UMUM (G):

G1. Kekhawatiran somatik

Keluhan-keluhan fisik atau keyakinan tentang penyakit atau malfungsi tubuh. Ini mungkin berkisar dari rasa yang samar tentang perasaan tidak sehat sampai pada waham yang jelas tentang penyakit fisik yang parah.

Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan dalam wawancara.

G2. Anxietas

Pengalaman subyektif tentang kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan (apprehension), atau ketidaktenangan yang berkisar dari kekhawatiran yang berlebihan tentang masa kini atau masa depan sampai perasaan panik.

Dasar penilaian: laporan lisan selama wawancara dan manifesatsi fisik yang terkait.

G3.Rasa Bersalah

Rasa penyesalan yang mendalam atau menyalahkan diri sendiri terhadap perbuatan salah atau bayangan kelakuan buruk pada masa lampau.

Dasar penilaian: laporan lisan mengenai perasaan bersalah selama wawancara dan pengaruhnya terhadap sikap dan pikiran.

G4. Ketegangan

Manifestasi fisik yang jelas tentang ketakutan, anxietas dan agitasi, seperti kekakuan, tremor, keringat berlebihan, dan ketidaktenangan.

Dasar penilaian: laporan lisan membuktikan adanya anxietas dan karenanya derajat keparahan manifestasi fisik ketegangan dapat dilihat selama wawancara.

G5. Mannerisme dan Sikap Tubuh

Gerakan atau sikap yang tidak wajar seperti yang ditandai oleh kejanggalan, kaku, disorganisasi atau penampilan yang bizar.

Dasar penilaian: observasi tentang manifestasi fisik selama wawancara dan juga laporan dari perawat atau keluarga.

G6. Depresi

Perasaan sedih, putus asa, rasa tidak berdaya, dan pesimisme.

Dasar penilaian: laporan lisan tentang alam perasaan depresi selama wawancara dan yang teramati pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku.

G7. Retardasi Motorik

Penurunan aktivitas seperti tampak dalam perlambatan atau kurangnya gerakan dan pembicaraan, penurunan respons terhadap stimuli dan pengurangan tonus tubuh.

Dasar penilaian: manifestasi selama wawancara dan juga laporan oleh perawat atau keluarga.

G8. Ketidakkooperatifan

Aktivitas menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh bermakna termasuk pewawancara, staf rumah sakit, atau keluarga, yang mungkin disertai dengan rasa tidak percaya, defensif, keras kepala, negativistik, penolakan terhadap otoritas, hostilitas, atau suka membangkang.

Dasar penilaian: perilaku interpersonal yang diobservasi selama wawancara, dan juga dilaporkan oleh perawat dan keluarga.

G9. Isi Pikiran Yang Tidak Biasa

Proses pikir ditandai oleh ide-ide yang asing, fantastik atau bizar berkisar dari yang ringan atau atipikal sampai distorsi tidak logis dan sangat tidak masuk akal.

Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara.

G10. Disorientasi

Kurang menyadari (awareness) hubungan seseorang dengan ligkungan, termasuk orang, tempat, dan waktu, yang mungkin disebabkan oleh kekacauan atau penarikan diri.

Dasar penilaian: respons terhadap pertanyaan tentang orientasi.

G11. Perhatian Buruk

Gagal dalam memusatkan perhatian yang ditandai oleh konsentrasi buruk, perhatian mudah teralih oleh stimuli eksternal dan internal dan kesulitan dalam mengendalikan (hamessing), mempertahankan atau mengalihkan (shifting) fokus pada stimuli baru.

Dasar penilaian: manifestasi-manifestasi selama wawancara.

G12. Kurangnya Daya Nilai dan Tilikan

Hendaya kesadaran (awareness) atau pemahaman atas kondisi psikiatrik dan situasi kehidupan dirinya.Dibuktikan oleh kegagalan untuk mengenali penyakit atau gejala-gejala psikiatrik yang lalu atau sekarang, menolak perlunya perawatan atau pengobatan psikiatrik, keputusan ditandai oleh buruknya antisipasi terhadap konsekuensi, serta rencana jangka pendek dan jangka panjang yang tidak realistik.

Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara.

G13. Gangguan Dorongan Kehendak

Gangguan dalam dorongan kehendak, makan dan minum, dan pengendalian pikiran, perilaku, gerakan-gerakan, serta pembicaraan.

Dasar penilaian: isi pikiran dan perilaku yang dimanifestasikan selama wawancara.

G14. Pengendalian Impuls yang Buruk

Gangguan pengaturan&pengendalian impuls yang mengakibatkan pelepasan ketegangan&emosi yang tiba-tiba, tidak teratur, sewenang-wenang tanpa merisaukan konsekuensinya.

Dasar penilaian: perilaku selama wawancara dan yang dilaporkan oleh perawat/keluarga.

G15. Preokupasi

Terpaku pada pikiran dan perasaan yang timbul dari dalam diri dan disertai pengalaman autistik sedemikian rupa sehingga terjadi gangguan orientasi realita dan perilaku adaptif.

Dasar penilaian: perilaku interpersonal yang tampak selama wawancara.

G16. Penghindaran Sosial Secara Aktif

Penurunan keterlibatan sosial yang disertai adanya ketakutan yang tidak beralasan, permusuhan atau ketidak percayaan.

Dasar penilaian: laporan fungsi sosial oleh perawat atau keluarga.

Sumber: Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa. 2016. Banjarmasin.

Departemen Kedokteran Republik Indonesia, 1993: Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa-III. Depkes/Direktorat Kedokteran Jiwa.

Maramis WF, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press.

Penulis: 
Ns. Sutrisno, S. Kep
Sumber: 
Perawat RSJD dr. Samsi Jacobalis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori