Seseorang yang mengalami gangguan kontrol impuls biasanya identic dengan tidak bisanya menahan dorongan yang ada dari dalam dirinya, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma sosial. Bagi klien yang menderita gangguan tersebut akan melakukan perilaku impulsif terus-menerus, tanpa memikirkan dampak apa yang akan ditimbulkan. Tidak jarang, orang tersebut tak merasa menyesal sedikitpun telah melakukan tindakan-tindakan tersebut. Tindakan agresif yang tidak terkendali bisa jadi adalah tanda gangguan kontrol impuls, Jika diartikan secara medis, gangguan kontrol impuls merupakan sebuah jenis gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan adanya sulitnya menahan dorongan untuk bertindak agresif. Seseorang yang memiliki gangguan kontrol impuls biasanya tidak mampu untuk mengendalikan emosi dan perilaku, sehingga akan memberikan dampak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, klien yang mengalami gangguan ini juga termasuk dalam gangguan antisosial, karena dapat memberikan dampak pada lingkungan tempat tinggal sekitarnya.
Bentuk perilaku agresif yang tak terkontrol bisa jadi adalah tanda gangguan kontrol impuls. Jika diartikan secara medis, gangguan kontrol impuls merupakan sebuah jenis gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan sulitnya menahan dorongan untuk bertindak agresif.
A. Penyebab Gangguan Impulsif
1. Adanya Faktor Genetik
Faktor keturunan ini merupakan salah satu penyebab anak impulsif yang sering terjadi. Dimana anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit seperti gangguan mood atau gangguan mental lainnya cenderung lebih beresiko untuk menimbulkan gejala gangguan kontrol impuls.
2. Pengaruh dari Kondisi Fisik
Dengan adanya ketidakseimbangan pada struktur otak yang berkaitandengan emosi, perencanaan, dan memori sehingga dapat menimbulkan gejala perilaku kontrol impuls yang terus berkembang.
3. Pengaruh Faktor Lingkungan
Penyebab seseorang mengalami gangguan impulsif yang sangat perlu diperhatikan adalah yang berkaitan dengan faktor lingkungan dimana ia tinggal dan hidup.
4. Memiliki Faktor Risiko Lain
Penyebab seseorang impulsif juga dapat dikaitkan dengan faktor risiko lain seperti berjenis kelamin laki-laki, berusia lebih muda dan sering meniru yang lebih tua, adanya paparan kronis terhadap kekerasan dan perilaku agresif di lingkungan tempat ia tinggal.
B. Jenis Gangguan Kontrol Impuls
1. Kleptomania
Kleptomania adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan untuk mencuri. Seseorang yang menderita kleptomania biasanya mengambil barang-barang milik orang lain.
2. Pyromania
Pyromania merupakan sebuah tindakan menggunakan api yang dapat membahayakan diri maupun orang lain. Klien yang mengalami pyromania dengan sengaja akan membakar sesuatu benda karena adanya dorongan dan ketegangan sebelum melakukannya.
Gangguan Explosive Intermittent
Pada jenis gangguan ini ditandai dengan adanya sikap amarah dan kekerasan yang berlebih sebagai respons pada hal yang sepele. Klien yang mengalami jenis gangguan ini akan bersikap agresif dan penuh dengan kemarahan atas kekecewaan pada hal-hal yang biasa terjadi sehari-hari.
- Gangguan perilaku
Gangguan ini biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun yang sering melanggar norma-norma sosial dan hak-hak orang lain. Tindakan ini berakibat pada proses terganggunya prestasi akademik, pekerjaan, dan kehidupan sosialnya.
- Oposisi Defiant Disorder
- Pada jenis gangguan ini biasanya terjadi pada remaja di bawah usia 18 tahun dengan ditandai adanya bentuk tindakan pembangkangan, mudah marah, agresif, dan mudah menyimpan dendam. Bagi klien yang mengalami gangguan Oposisi Defiant Disorder
akan selalu menentang dan menolak untuk memenuhi permintaan orang dewasa, dan juga sering sengaja mengganggu orang lain
C.Mengenal Ciri Gangguan Kontrol Impuls
- Mempunyai perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Selalu menghindar dari tanggungjawab dengan alasan yang tidak jelas.
- Cedera pada fisik karena perilaku sendiri.
- Seringkali banyak yang mengganggu pikiran.
- Sulit berkonsentrasi
- Cemas berlebihan
- Dihantui perasaan bersalah dan penyesalan.
- Menghindari dari kehidupan sosial
D. Cara Mengatasi Gangguan Kontrol Impulsif
- Berlatih Menahan Diri
- (CBT) ini adalah terapi yang biasa digunakan untuk individu merubah kepribadiannya dari pola pikir. Bentuk tindaknya seperti memodifikasi perilaku mengarah ke yang lebih positif.
- Terapi dialektik Dialectical behavior therapy (DBT), Tujuannya agar individu bisa berfikir sebelum bertindak, hal ini bisa membantunya mempertimbangkan hal baik dan buruk yang akan dilakukannya.
- Manajemen kontingensi (Rewarding) Setiap orang sangat senang jika dirinya mendapatkan sebuah penghargaan. Bentuk menejemen kontingensi atau rewarding bisa diberikan kepada individu jika melakukan kegiatan yang positif dan tidak merugikan orang lain.
Daftar Pustaka
Diakses Pada 26 Maret 2023.https://www.urbanasia.com/guide/mengenal-gangguan-kontrol-impuls-yang-bi...
Diakses Pada 26 Maret 2023. https://ashefagriyapusaka.co.id/berita-rehabilitasi-narkoba/gangguan-kontrol-impuls-dan-cara-mengatasinya/