MEMETAKAN POTENSI KECERDASAN ANAK

Setiap anak memiliki potensi yang beragam, ada yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik adapula yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan yang kuat. Keberagaman potensi kecerdasan tersebut menuntut pengkondisian yang berbeda-beda, menjadi hal penting bagi orang tua untuk bisa mengasah kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan potensi yang dimiliki. Selain dapat mendeteksi potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak, orang tua dapat mengetahui juga pola gaya belajar yang sesuai dengan karakteristik tipe kecerdasannya. Menurut Gardner, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan suatu karya pada suatu waktu dan kondisi tertentu. Lebih lanjut disebutkan bahwa kecerdasan bukan sekedar kemampuan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan tes IQ dalam ruang tertutup tetapi bagaimana seseorang mampu menyelesaikan suatu kendala atau masalah dalam kehidupanya dalam beragam kondisi (Sari Ratna. U,  2013). Dijelaskan lebih lanjut bahwa setidaknya ada 8 (Delapan) tipe potensi kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang, delapan kecerdasan tersebut terdapat pada setiap diri individu namun ada yang dominan berkembang dibandingkan dengan tipe kecerdasan yang lain. Dalam perkembangnya Gardner menambahkan tipe kecerdasan menjadi 9 (Sembilan), yaitu kecerdasan eksistensial.

Mengingat pentingnya mengasah potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak, maka mulai berkembang beragam penelitian seputar kecerdasan majemuk. Penelitian yang dilakukan oleh Kamila Siti (2015) menghasilkan formulasi tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh play group dan kindergarten pada anak usia dini. Adapun bentuk metode pembelajaran tersebut yaitu mengintegrasikan kecerdasan majemuk ke dalam materi pembelajaran sehingga dalam satu materi pembelajaran terdapat beberapa kecerdasan majemuk.  Pada penelitian Nainggolan Maharani (2013) menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan kecerdasan majemuk secara efektif dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X. Kemudian pada penelitian Firdaus Yogi, M (2016) menunjukkan bahwa model pembelajaran yang menggunakan pendekatan kecerdasan majemuk dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis pada siswa smp.

Adapun 8 (delapan) kecerdasan tersebut yaitu, pertama kecerdasan musikal, tipe kecerdasan ini yaitu mampu menikmati, mengamati, membuat dan mengekspresikan karya-karya yang berhubungan dengan musik. Disebutkan juga bahwa individu yang memiliki kecerdasan musikal mendorongnya untuk memiliki kecerdasan logika matematika dan linguistik. Sebagai contoh seorang pencipta lagu selain memiliki kecerdasan musikal ia juga memiliki kecerdasan linguistik yang mendukungnya untuk memilih lirik yang tepat dengan jenis musik yang telah ia ciptakan. Selain itu seorang pengarang lagu juga memiliki kepakaan untuk bisa mengatur ritme atau nada yang sesuai, hal tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan logis matematisnya terasah dengan cukup baik.  Tokoh-tokoh ternama yang memiliki kecerdasan musikal yaitu Bethoven, Muhammad Iqbal, dan Mozart. Kedua kecerdasan gerak tubuh (bodly-kinestetik), pada jenis kecerdasan ini yang menonjol yaitu kemampuan dalam melakukan olah tubuhnya. Individu dengan tipe kecerdasan ini memiliki kemudahan untuk mengerjakan hal-hal yang membutuhkan aktvitas gerak tubuh. Adapun jenis profesi yang berhubungan dengan tipe kecerdasan ini yaitu atlet, penari, dokter bedah, dan pengrajin. Ketiga kecerdasan logis-matematis, anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki kemampuan logika yang baik, sehingga ketika memberikan solusi dari suatu masalah menggunakan pendekatan yang runtut dan dapat diterima oleh akal. Ia menyukai aktivitas yang berhubungan dengan angka, kerunutan berfikir (berfikir deduktif-induktif), dan mudah menguraikan hubungan sebab akibat. Adapun jenis profesi yang sesuai dengan tipe kecerdasan ini yaitu ilmuwan, insinyur, ekonom, akuntan, ahli hukum, dan peneliti. Jenis kecerdasan yang keempat yaitu kecerdasan linguistik, merupakan kecakapan dalam menggunakan bahasa/kata-kata baik secara lisan maupun tertulis. Jenis profesi yang berkaitan dengan tipe kecerdasan ini yaitu editor, jurnalis, pengarang lagu, orator, dan penyair. Adapun tokoh yang memiliki kecerdasan linguistik yaitu Ir. Soekarno.  Kelima kecerdasan visual-spasial, kecerdasan tipe ini berhubungan dengan warna, garis, bentuk, ruang dan ukuran, sehingga anak dengan tipe kecerdasan spasial visual memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang bersifat gambar dan ruang atau tempat. Adapun jenis profesi yang berkesesuain dengan kecerdasan spasial-visual yaitu pemahat, pelukis, dan desain interior.

Adapun jenis kecerdasan yang keenam yaitu kecerdasan interpersonal, merupakan kemampuan seseorang untuk membina hubungan dengan orang lain, ingin mengetahui perasaan, motivasi, keadaan, watak dan temperamen orang lain. Ketujuh kecerdasan intrapersonal, anak dengan model cerdas diri ini memiliki tujuan hidup yang jelas, ia mampu mendisiplinkan dirinya tanpa membutuhkan dorongan dari orang lain. Selain itu, ia memiliki kemampuan untuk mendeteksi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya, ia pun memiliki kepercayaan diri terhadap gagasan yang dimiliki yang mendukungnya untuk meyakini keputusan yang diambilnya. Adapun profesi yag berhubungan dengan profesi ini yaitu agamawan, filusuf, dan pemimpin. Adapun kecerdasan yang terakhir yaitu kecerdasan naturalis, merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kepekaan terhadap alam seperti mengenali jenis-jenis tumbuhan atau hewan tertentu. Jenis profesi yang sesuai dengan kecerdasan ini yaitu sebagai pencinta alam, pemburu, dan petani. 

Setiap anak terlahir dengan membawa potensinya masing-masing, ada anak yang mahir dalam berhitung dan adapula anak yang lihai bermain alat musik. Sehingga menjadi penting bagi orang tua dan lembaga pendidikan untuk mengetahui potensi kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak. Dengan memahami pentingnya pemetaan potensi kecerdasaan yang dimiliki oleh setiap anak maka dapat menyesuaikan pola pembelajaran sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak.

 

Penulis: 
Rahmawati,S.Psi,M.Psi
Sumber: 
Humas RSJ Babel

Artikel

25/03/2024 | Dwi Nopri Sakti,S.Kep.,Ns
25/03/2024 | SARI ANGGUN F.R, S.Kep, Ners
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori