MANAJEMEN KONFLIK

Konflik dalam suatu organisasi atau dalam hubungan antar kelompok adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindarkan. Konflik merupakan kondisi yang muncul karena adanya perbedaan ide, nilai, perasaan antara dua orang atau lebih. Nilai yang berbeda, komunikasi yang memadai, saling ketergantungan disertai dengan perubahan telah menjadi beberapa sumber utama konflik. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Konflik dapat terjadi pada keluarga, organisasi dan suatu institusi, salah satunya adalah institusi kesehatan yang didalamnya ada beberapa tenaga medis dengan pasien dan juga dengan keluarga pasien, dalam hal ini di dunia keperawatan antara perawat, dokter, pasien, dan keluarga pasien.

Konflilk dapat berdampak secara positif yaitu dapat meningkatkan kedisplinan jam dinas, hasil kerja meningkat, dan meningkatkan hubungan kerjasama antar teman sejawat lebih produktif. Dampak secara negative dapat meningkatkan jumlah absensi perawat dan seringnya seorang perawat yang mangkir pada jam kerja dengan alasan yang kurang jelas. Banyak perawat yang mengeluh karena kurang adil dalam pembagian tugas dan tanggung jawabnya serta dapat menyebabkan seorang perawat yang keluar masuk. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi. Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi. Mengingat adanya berbagai macam perkembangan dan perubahan dalam bidang manajemen, maka adalah rasional untuk menduga akan timbulnya perbedaan perbedaan pendapat, keyakinan-keyakinan serta ide-ide.

Konflik dalam pengertian yang sangat luas dapat dikatakan sebagai segala macam bentuk antar hubungan antar manusia yang bersifat berlawanan (antagonistik). Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan baik dari segi pemikiran atau kebijakan.

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

  1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
  2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan ).
  3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.
  5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan antar organisasi.

Strategi Penyelesaian Konflik

1. Menghindar

Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2. Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya  apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan  pada mereka untuk  membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3. Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

4. Kompromi atau Negosiasi

Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan  kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi  

Pemecahan sama-sama menang  dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.

6. Pemecahan persoalan                        

Dalam strategi pemecahan persoalan, diambil asumsi dasar semua pihak mempunyai keinginan menangualngi konflik yang terjadi dan karenanya perlu dicarikan ukuran-ukuran yang dapat memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Atas dasar asumsi tersebut maka dalam strategi pemecahan persoalan harus selalu dilalui dua tahap penting, yaitu proses penemuan gagasan dan proses pematangannya.

8. Musyawarah

Dalam strategi ini terlebih dahulu harus ditentukan secara jelas apa sebenarnya yang menjadi persoalan. Berdasarkan jelasnya persoalan itulah kemudian kedua belah pihak yang sedang dalam pertikaian mengadakan pembahasan untuk mendapatkan titik pertemuan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmulengkap.xyz/2016/12/makalah-manajemen-konflik-keperawatan.html.  Di akses pada tanggal 8 juni 2022

https://www.slideshare.net/FransiskaOktafiani/. Di akses pada tanggal 8 juni 2022

 

Penulis: 
Sieftia Lianti, S.Kep, Ners
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

24/04/2024 | Efa Zulli Nursekha, AMK
23/04/2024 | Rosmala Dewi,AMK
23/04/2024 | Rosmala Dewi,AMK
19/04/2024 | RISKI MELINDA, AMK
19/04/2024 | Rosmala Dewi,AMK
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori