Metode terapi lingkungan pada rumah sakit jiwa dengan tindakan penyembuhan pasien, yang menerapkan desain yang dapat memanipulasi dan memodifikasi unsur – unsur yang ada pada ruang lingkup dan berpengaruh positif terhadap fisik dan psikis individu serta mendukung proses penyembuhan (Kusumawati & Hartono, 2011). Hasil akhir metode terapi lingkungan adalah membantu individu dalam mengembangkan rasa harga diri, kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dan membantu belajar mempercayai orang lain serta mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat. Dengan penerapan tatanan ruang pada beberapa area rawat inap dan area ruang medik seperti area eksterior, area lobi, area entertain dan area fasilitas pendukung penyembuhan pasien.
Karakteristik yang diperlukan untuk mendorong proses terjadinya penyembuhan adalah sebagai berikut:
1. Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkan.
2. Pasien merasa nyaman dan senang atau tidak merasa takut dengan lingkungan.
3. Kebutuhan – kebutuhan fisik pasien terpenuhi.
4. Lingkungan rumah sakit yang bersih.
5. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dari terjadinya luka.
6. Menciptakan lingkungan, staff dan perawat yang menghargai pasien sebagai
individu yang memiliki hak, dan kebutuhan serta menerima perilaku pasien
sebagai respons adanya stress.
7. Lingkungan yang dapat mengurangi larangan dan memberikan kesempatan pada
pasien menentukan pilihan dan membentuk perilaku baru.
Pengaplikasian keamanan dalam perancangan sebagai berikut :
1. Memperhatikan ergonomi setiap furniture dan human dimension pada rancangan rumah sakit jiwa
2. Menggunakan furniture yang tidak memiliki sudut tajam dan menggunakan bantalan sudut
3. Menggunakan material yang tidak memiliki aksen keras sejenis batu
4. Memasang kamera pengawas di setiap sudut ruang
5. Menggunakan material yang tahan api dan mudah perawatan seperti vinyl dan tanaman sintetis pada dinding.
6. Menggunakan bantalan dinding di beberapa ruang yang diperkirakan tidak aman
7. Tidak menggunakan teralis pada rawat inap untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
8. Tidak mengguankan furniture plastic sehingga tidak dapat dibanting.
9. Menggunakan akrilik dan kaca Tempered safety glass :mempunyai daya tahan lendutan dan benturan keras 3-5 kali lebih kuat dibandingkan kaca biasa. Pecahan kaca akan berbentuk kecil, tumpul, dan aman (tidak runcing, tajam dan berbahaya.
10. Merancang plafon dengan tinggi 2.7 m – 3.0 m sehingga tidak dapat dijangkau pasien.
11. Merancang pencahayaan hidden lamp dan downlight sehingga pasien tidak dapat memecahkan kaca lampu.
Perancangan konsep terapi lingkungkan di rumah sakit jiwa ini merancang taman untuk pasien dapat berinteraksi oleh alam yang dapat membantu meningkatkan proses kesembuhan pasien dengan menggunakan tanaman yang membuat pasien rileks dan fasilitas kesehatan alami lainnya seperti :
1. Refleksi kaki dengan batu – batuan kecil yang di susun.
2. Menggunakan jenis tanaman antara lain :
a. lidah buaya, Lidah buaya dapat membantu membersihkan udara dari polutan yang ditemukan dalam produk pembersih kimia.
b. English Ivy, tanaman yang paling efektif untuk menyerap formaldehida (senyawa kimia formalin).
c. Rubber tree,
d. Lily dan Snake Plant.
Therapeutic Milieu terbentuk dengan didasarkan pada 7 asumsi dasar;
1.Kesehatan yang dimilikioleh individu itu adalah sebuah keadaan yang harus disadari dan didorong untuk mencapai keadaan maksimalnya.
2.Setiap interaksi yang terjadi pada pasien adalah kesempatan untuk sembuh.
3.Pasien memilikidan membangun lingkungannya sendiri.
4.Setiap pasien juga memiliki tingkah lakunya sendiri.
5.Dorongan dan tekanan yang diberikan oleh kelompok adalah alat dan juga bentuk energi yang sangat baik untuk mengusahakan perubahan.
6.Perilaku yang tidak baik, yang menyimpang tidak bisa hanya dibiarkan saja, tapi harus dihadapi dan diperbaiki pada saat perilaku itu muncul.
7.Pembatasan fisik / emosional dan hukuman adalah dua hal yang harus diabaikan, dihilangkan dan tidak sering digunakan.
Prinsip – prinsip dari terapi Milieu;
1. Perawat dan para petugas kesehatan lainnya bekerja secara bersama-sama dan bersinergi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama.
2. Perawat tidak dapat bekerja sendiri, tapi secara bersama – sama dengan pasien secara sukarela.
3. Pasien sendiri harus secara sadar menyadari masalah yang terjadi padanya, dan bergerak secara sukarela untuk menyelesaikan masalah tersebut.
4. Demokrasi pasien dan perawat serta pertugas kesehatan lainnya berkedudukan sama dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama pula.
5. Komunikasi yang bersifat terbuka. Pasien harus secara bebas dan terbuka menyampaikan apa yang menurut mereka penting dan memang ingin mereka sampaikan.
6. Mereka juga bebas dari tekanan dalam bentuk apapun untuk mengekspresikan dirinya.
Jenis – Jenis terapi lingkungan / terapi milleu;
1. Terapi rekreasi
2. Terapi kereasi seni
3. Pettherapy
4. Planttherapy
Dalam dunia klinis sering kita jumpai yang namanya treatmen. Dalam treatmen terdapat beberapa bentuk treatmen yang dibedakan sesuai dengan klien yang dihadapi.
Metode (modality) atau bentuk psikoterapi yang diberikan merupakan komponen krusial pada rencana treatmen. Dalam pelaksanaan psikoterapi indivisual (individual psychotherapy), terapis melakukan terapi dengan klien dengan prinsip dari orag satu ke orang lain. Pada pelaksanaannya terapis dan klien bertemu dalam jadwal reguler pada umumnya atauwaktu-waktu pada umumnya terapis berada dalam waktu kerja, terapi dilakukan sekali dalam seminggu dengan batas waktu sekilas sekitar satu jam. Pada terapi pasangan, kedua partner ikut berpartisipasi dan dalam terapi keluarga (family therapy), beberapa atau seluruh anggota keluarga terlibat dalam treatmen. Dalam terapi keluarga, seseorang dapat diindentifikasi oleh anggota keluarga lainnya sebagai “pasien”. Akan tetapi, terapis memandang keseluruhan sistem keluarga sebagai target treatmen. Terapi kelompok (group therapy) menyediakan sebuah bentuk ketika orang-orang yang bermasalah dapat berbagi secaa terbuka mengenai masalah-masalah, mengembangkan kepercayaan, dan meningkatkan keterampilan yang dimiliki dalam interpersonal.
Terapi milieu (milieu therapy) yang diutamakan untuk menolong klien dirumah sakit, didasarkan pada terapi milieu adalah komponen penting dalam treatmen. Kondisi yang baru yang ditangani oleh sebuah tim yang terdiri atas para profesional yang bekerja dengan klien untuk mengembangkan kesehatan mental klien, didasarkan pada peningkatan yang lebih baik daripada dirumah dan lingkungan kerja klien yang menurunkan stres pada klien. Idenya, milieu dibentuk dalam beberapa cara ketika klien akan menerima semua interaksi dan konteks sebagai penanganan dan kontruktif. Sebagai tambahan pada psikoterapi tradisional, usaha penanganan dibuat melalui konseling kelompok atau teman sebaya, terapi pekerjaan dan terapi rekreasi.
Keputusan klinis untuk merekomendasikan sebuah langkah khusus teatmen, lagi-lagi didasarkan pada kesesuaian antara kebutuhan khusus klien dan potensi yang dimiliki treatmen untuk memenuhi kebutuhan tersebut. sebagai depresi, seorang dengan percobaan bunuh diri, gangguan tidur,gangguan dalam hubungan,gangguan dalam pekerjaan ,gangguan dalam pola makan, perilaku perilaku merusak, dapat diberikan terapi milleu atau yang disebut terapi lingkungan.
Mengutif Dr. brene Brown dalam buku terlaris menurut new York time mengajak kita untuk menerima diri apa adanya, tidak terlalu mencemaskan ‘‘apa yang orang lain pikirkan’’tentang diri kita sehingga kita lebih mencintai diri sendiri.tidak apa – apa bila kita tidak sempurna, seperti yang lainnya. Dia mengajari cara untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati, dengan merangkul kerapuhan dan kerentanan kita, serta menumbuhkan keberanian, belas kasih dan keterhubungan. Jadi filosopy itu bisa kita sampai kepada para rehabilitan sebagai salah satu pilar pijakan pondasi dalam masa peningkatan pengembangan diri agar kedepannya lebih sehat, lebih Bahagia dan lebih bersyukur.
Dalam terapy rehabilitan pecandu narkoba menggunakan terapi ini salah satu pilar yang akan dijalankan,banyak jalan untuk menumbuhkan dan mengurai residu penggunaan narkoba seperti dalam sebuah keheningan( masa rehabilitasi)tentang menciptakan suatu ruang. Pembukaan suatu ruang yang bebas dari kesesakan problem,emosional dan perbolehkan diri untuk menerima, merasa, berpikir, bermimpi, berkarya, bertanya serta mempunyai visi dan misi hidup yang lebih baik setelah masa rehabilitan.
Referensi;
PPNI DPD SIKI Pokja Tim 2018,Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi:1:Jakarta:DPP PPNI
Copel,Linda Carman,2007,Kesehatan Jiwa dan psikiatri,Edisi 2,EGC,Jakarta
Kusumawati,Farida dan Hartono yadi ,2011,Buku Ajar keperawatan Jiwa,Jakarta ,Salemba Medika
Brene brown, 2010, the gifts of imperfection, pt Gramedia Pustaka utama

