Pada hakikatnya yang dikmaksud dengan perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan. Namun pada perkembangannya, pengertian perawat semakin meluas. Pada saat ini, pengertian perawat merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menjelaskan tentang perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Ada pengertian lain dari mengenai perawat yaitu: perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.
Dari beberapa definisi yang ada maka dapat disimpulkan bahwa perawat adalah tenaga profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan dan memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan.
Fungsi Perawat
Fungsi dari perawat yang utama ialah membantu pasien atau klien dalam kondisi sakit maupun sehat, untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui layanan keperawatan. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya fungsi fungsi independen perawat, dependen perawat dan fungsi interdependen perawat.
Fungsi Independen Perawat
Fungsi independen perawat yaitu fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Fungsi Dependen Perawat
Fungsi dependen perawat yaitu fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas atau instruksi dari perawat lain.
Fungsi Interdependen Perawat
Fungsi Interdependen perawat yaitu fungsi yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang lain.
Dalam menjalankan fungsinya perawat akan mengalami beberapa hambatan dan rintangan, sehingga perawat akan berusaha keras dalam menghadapinya, sehingga fungsi perawat tersebut berjalan sebagai mestinya. Keberhasilan yang perawat capai akan memberikan kepuasan tersendiri. Kepuasan dalam bekerja yang di capai perawat akan memberikan dampak positif dalam kelangsungan pekerjaan perawat.
Kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk hasil perilaku karyawan dalam organisasi. Selanjutnya kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti motivasi dan semangat kerja, produktivitas atau prestasi kerja, dan bentuk perilaku kerja lainnya. Siklus respon-stimulus-respon perilaku karyawan ini selalu terjadi berulang-ulang dan terus berkembang.
Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan kepuasan kerja. Menurut Schemerhorn et al. (dalam Darmawan, 2013) kepuasan kerja diartikan sebagai suatu kondisi tentang sajauh mana karyawan merasakan secara positif atau negatif berbagai ragam dimensi dari tugas-tugas yang terkait dengan pekerjaannya.
Menurut Handoko (dalam Darmawan, 2013), kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan ketika karyawan memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Tiffin (dalam Moch. As’ad, 2004), mengungkap bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya, situasi kerja, dan kerja sama antara pimpinan dengan karyawan.
Dari beberapa definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu tanggapan secara kognisi dan afeksi dari seorang karyawan terhadap segala hasil pekerjaan atau kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan dengan pekerjaan, seperti gaji, lingkungan kerja, rekan kerja, dan atasan.
Terdapat beberapa ciri karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi antara lain: timbul pada diri karyawan adanya kepercayaan bahwa organisasi akan memuaskan dirinya dalam jangka waktu yang lama, karyawan akan memperhatikan kualitas kerjanya untuk tetap memberikan yang terbaik, karyawan akan lebih mempunyai komitmen terhadap organisasi, karyawan akan lebih produktif.
Namun tidak mudah untuk mendapatkan kepausan dalam beberja, dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain:
1. Faktor gaji.
Hal ini berhubungan dengan jumlah untuk seseorang sebagai hasil pelaksana kerja. Faktor ini akan ditinjau karyawan apakah sesuai pekerjaan yang telah dilakukannya.
2. Faktor aplikasi pekerjaan.
Faktor ini mengarah kepada isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang dapat memuaskannya sehingga dapat menyebabkan kenyamanan bekerja.
3. Faktor rekan kerja
Semua yang mengarah kepada teman-teman atau kepada siapa saja seseorang yang berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan tentu saja hal ini dapat berpengaruh terhadap terbentuknya kepuasan kerja.
1. Faktor pimpinan.
Faktor ini berhubungan dengan gaya kepemimpinan seorang pimpinan yang memiliki karakter tertentu saat memberi perintah atau petunjuk dalam melaksanakan kerja. Cara-cara atasan dapat menyenangkan seseorang atau tidak, dan hal ini dapat memengaruhi kepuasan kerja.
2. Faktor promosi atau pengembangan karier.
Sesorang dapat mengembangkan kariernya melalui kenaikan jabatan. Pengembangan karier yang dapat membentuk kepuasan kerja didasarkan pada azas prestasi kerja dan harus bersifat berbuka dan jelas. Faktor ini jelas memengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang.
3. Faktor lingkungan kerja.
Faktor ini mencakup lingkungan fisik dan psikologis.
4. Faktor produk organisasi.
Faktor ini mengarah kepada merek dari produk-produk yang dihasilkan organisasi yang dapat berbentuk jasa maupun barang.
Dari rangkaian yang ada dapat disimpulkan bahwa seorang perawat yang menjalankan tugasnya akan dihadapkan dengan berbagai masalah, terkadang masalah yang menghampiri dapat diselesaikan dengan baik namun terkadang tidak. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Hal ini juga yang akan mempengaruhi kepuasan perawat dalam menjalankan tugasnya. Bila tugas yang diberikan dapat perawat kerjakan dengan baik serta mendapat dukungan dari sekitarnya, maka perawat akan merasa puas dengan pencapaian kerjanya. Kepuasan yang muncul akan memberikan motivasi bagi perawat dalam menjalani tugas-tugas yang lain. Sehingga perawat akan memulai pekerjaanya barunya dengan semangat yang baik, dan dengan motivasi tinggi.
Bila hal ini berlangsung secara terus menerus tidak menuntut kemungkinan pelayanan keperawatan yang diberikan pada masyarakat merupakan pelayanan prima. Masyarakan penerima layanan pun akan merasakan dampak positif dari pencapaian yang perawat peroleh. Pihak tempat perawat bekerja pun akan mendapatkan dampak positif juga, sehingga pengguna pelayanan keperawat akan semakin meningkat dan tentunya pendapatannya pun meningkat. Maka penting untuk memperhatikan kepuasan perawat dalam bekerja karena dampaknya berketerkai satu sama lain.
Sumber:
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa. 2016. Banjarmasin.
Darmawan, D. 2013. Perinsip-prinsip PerilakuOrganisasi. Surabaya.
Prabowo, Eko. 2017. Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: Universitas Diponegoro.