Bunuh diri merupakan salah satu sebuah masalah yang kompleks karena tidak hanya diakibatkan oleh 1 faktor penyebab saja melainkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologis, genetik, psikologik, budaya dan lingkungan. Kesehatan mental merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena bisa menyebabkan kejadian bunuh diri. Bunuh diri adalah merupakan tindakan agresif, melukai diri sendiri, merusak dirinya dan selanjutnya mengakhiri kehidupannya. Terjadinya bunuh diri yang terjadi bukan karena adanya pengalaman buruk atau kesalahan dari individunya, banyak dari kondisi mental itu ada unsur genetik. Oleh karena itu jika seseorang mengalami gangguan psikologis, cara pendekatan yang tepat adalah dengan menolongnya dengan penuh kasih.
A. Penyebab Percobaan Bunuh Diri
- Faktor keturunan merupakan faktor genetik/ keturunan. Umumnya terjadi pada kondisi kembar monozygot dibandingkan pada kondisi kembar dizygot. Adanya penurunan serotonin yang dapat menyebabkan individu mengalami depresi dan memunculkan resiko bunuh diri.
- Faktor psikologis, merupakan penyebab individu melakukan percobaan bunuh diri diantaranya adalah karena depresi, stress, serta kecemasan yang dialaminya
- Faktor biologis, dimana pada faktor ini menunjukkan terdapat penurunan serotonin yang dapat menyebabkan individu mengalami depresi dan memunculkan resiko bunuh diri
- Faktor sosial dan lingkungan
B. Manifestasi Resiko Bunuh Diri
- Mengungkapkan ide atau kata-kata yang mengindikasikan niat bunuh diri, seperti ‘saya ingin mati’ atau ‘lebih baik saya tidak pernah lahir’
- Terlihat cemas atau gelisah
- Mengalami penurunan performa yang drastis di sekolah atau pekerjaan
- Mengalami perubahan pada kebiasaan makan atau tidur
- Menunjukkan perubahan suasana hati yang drastis, misalnya merasa senang atau sangat tenang, sesaat setelah merasa sangat sedih
C. Tahapan Perilaku Bunuh Diri
1. Suicidal ideation
Merupakan suatu proses kontemplasi bunuh diri atau sebuah cara yang digunakan dengan tidak melakukan sebuah aksi/ tindakan mencederai diri. Individu dalam tahap ini jarang untuk mengungkapkan idenya tersebut.
- Suicidal intent, yaitu tahap dimana individu sudah mulai berpikir dan melakukan suatu perencanaan dalam tindakan mencederai diri sendiri.
- Suicidal threat, yaitu tahap pada saat individu sudah mulai mengekspresikan keinginan atau hasratnya untuk mengakhiri hidup.
- Suicidal gesture, merupakan tahapan saat ia menunjukkan perilaku destruktif atau menyakiti diri sendiri. Tujuannya untuk membahayakan diri tetapi pada umumnya tidak mematikan. Contohnya individu tersebut meminum beberapa pil, menyayat lengannya dan tindakan-tindakan membahayakan lainnya. Ia melakukan tindakan tersebut dengan maksud ingin diselamatkan dan masih ingin untuk hidup. Tahap suicidal gesture ini sering juga disebut “crying for help” karena hal tersebut merupakan caranya untuk mengungkan stress yang tidak mampu diselesaikan.
- Tahap kelima adalah suicidal attempt, yaitu tahap dimana individu melakukan perilaku destruktif yang mengindikasikan bahwa ia ingin mati dan tidak ingin diselamatkan. Contohnya dengan meminum obat yang mematikan
D. Langkah-Langkah Pencegahan Bunuh Diri
1. Ajak klien berdiskusi dan jadilah pendengar yang baik
Ketika klien yang mempunyai keinginan untuk bunuh diri biasanya klien tersebut sedang mengalami masalah berat. Oleh karena itu, peran anda sangat penting dalam membuka percakapan hangat, agar ia mau berbagi cerita terkait apa yang sedang dirasakannya.pada saat klien sedang bercerita jangan sekali-kali langsung menawarkan solusi apalagi menasihatinya.
2. Bantu selesaikan masalahnya
Klien yang memiliki keinginan untuk bunuh diri sangat menderita secara emosional. Bunuh diri dianggap sebagai jalan keluar bagi mereka yang tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri.
3. Jangan biarkan klien kesepian
Proses bunuh diri sering kali dilakukan secara diam-diam, sebisa mungkin jangan biarkan klien sendirian. Temani ia setiap waktu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Disamping itu apabila klien emang mempunyai keinginanan untuk bunuh diri maka singkirkan semua barang-barang yang dianggap berbahaya, seperti senjata api, senjata tajam, atau obat-obatan yang berada di sekitarnya. Dengan begitu, maka menurunkan keinginannya untuk bunuh diri.
4. Ajak klien untuk menemui psikolog atau psikiater
Apabila Tindakan yang sudah kita berikan tidak teratasi dan belum merubah niat atau sikapnya untuk melakukan bunuh diri,maka bawalah klien tersebut ke psikiater atau psikolog. Nantinya, psikiater atau psikolog akan melakukan penanganan tergantung pada penyebab yang mendasari pikiran dan perilakunya untuk bunuh diri. Pada dasarnya, pencegahan bunuh diri pada seseorang bisa teratasi dengan baik selama keluarga dan temannya ikut peduli untuk membantu dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi orang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35769/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
Diakses Pada 02 November 2022, https://www.alodokter.com/percobaan-bunuh-diri
Diakses Pada 03 November 2022, https://www.alodokter.com/pertolongan-pertama-mencegah-bunuh-diri