Penggunaan obat bebas secara tidak tepat, tanpa informasi yang akurat dan memadai dapat menyebabkkan masalah kesehatan baru. Informasi obat yang tercantum pada kemasan obat harus kita perhatikan dan pahami dengan baik.
Menurut Undang-Undang no. 36 tahun 2019 tentang kesehatan, obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
Obat luar adalah obat yang digunakan dengan cara tidak ditelan atau diaplikasikan pada bagian luar tubuh. Ada berbagai jenis obat luar tersedia yang bisa kita dapatkan. Contohnya: salep kulit, salep mata, injeksi, suppositoria, ovula, obat tetes mata, obat tetes telinga.
Ketika mendapatkan obat harus dibaca kembali bagaimana cara penggunaannya agar terhindar dari penggunaan obat dalam untuk bagian luar badan atau sebaliknya, obat luar jangan ditelan karena di dalam obat menggunakan zat-zat tambahan yang disesuaikan dengan organ tubuh yang akan dilalui oleh obat. Adapun cara penggunaan obat luar berdasarkan bentuk sediaannya sebagai berikut :
1. Salep/gel/krim
- Bersihkan bagian kulit yang sakit
- Oles tpis pada bagan kulit yang sakit
- Hindari terkena air
2. Tetes mata
- Cuci tangan dengan air dan sabun.
- Pastikan kondisi ujung botol tidak rusak dan berkerak.
- Tengadahkan kepala ke belakang, tarik kelopak bawah mata menggunakan jari telunjuk sehingga kelopak mata membentuk kantung.
- Pegang botol tetes dengan posisi tegak lurus sedekat mungkin dengan kelopak mata yang dekat pangkal hidung tanpa menyentuh bulu mata atau kulit.
- Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes yang diperlukan.
- Tutup mata selama 1-2 detik. g. Jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes agar tidak terkontaminasi dan tetap steril.
- Cuci tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
- Setelah dibuka, tetes mata hanya boleh digunakan selama 1 bulan. Tetes mata minidose hanya boleh untuk sekali pakai, hanya bisa digunakan maksimal 3 x 24 jam sejak kemasan dibuka.
- Tetes telinga
- Cuci tangan dengan air dan sabun.
- Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak.
- Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab dengan hati-hati, kemudian keringkan.
- Genggam botol obat tetes telinga dengan tangan selama 1-2 menit, untuk menghangatkan.
- Kocok perlahan.
- Miringkan kepala sehingga telinga yang sakit menghadap ke atas.
- Untuk anak >3 tahun dan dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga.
- Untuk anak < 3 tahun : tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga
- Teteskan obat sesuai dengan dosis pada lubang telinga
- Tekan secara lembut anak telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit.
- Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.
- Cuci tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
- Jika perlu, minta bantuan orang lain untuk meneteskan tetes telinga.
1. Tetes hidung
- Bersihkan hidung yang sakit.
- Duduk dan tengadah, atau berbaring dengan meletakkan bantal di bawah punggung, kepala tegak ke atas.
- Masukkan ujung penetes obat ke dalam lubang hidung.
- Teteskan obat sesuai dosis yang disarankan dokter.
- Tekuk kepala ke depan ke arah lutut dan gerakan dengan pelan ke kiri dan ke kanan. Tetaplah dalam posisi ini selama 1 menit.
- Setelah beberapa detik, duduklah tegak kembali, obat akan mengalir turun ke dalam saluran nafas.
- Bilas penetes obat dengan air hangat. Segera tutup botol obat tetes.
- Cuci tangan sampai bersih.
2, Supositoria
Adalah obat yang digunakan melalui anus, bentuk peluru, mudah meleleh pada suhu tubuh.
- Cuci tangan sampai bersih dengan sabun.
- Jika supositoria melunak, taruh di dalam air dingin atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit agar mengeras kembali.
- Keluarkan supositoria dari kemasan dan basahi sedikit dengan air bersih.
- Atur posisi tubuh berbaring menyamping dengan kaki bagian bawah diluruskan, sementara kaki bagian atas ditekuk ke arah perut.
- Angkat bagian atas pantat untuk menjangkau daerah anus.
- Masukan supositoria, ditekan dan ditahan dengan jari telunjuk sampai betul-betul masuk ke bagian dalam anus (sekitar 2 cm dari lubang anus) sampai supositoria tidak terdorong keluar lagi.
- Tahan posisi tubuh agar tetap berbaring menyamping dengan kedua kaki menutup selama kurang lebih 5 menit.
Selain kelima jenis sediaan obat luar diatas masih banyak lagi obat luar yang tersedia. Ketika anda mendapatkan obat, ayo cerdas dengan Tanya Lima O kepada apoteker kesayangan anda. Tanya Obat Tanya Apoteker.
Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Cara Cerdas Gunakan Obat.