Retardasi mental atau kita kenal dengan istilah keterbelakangan mental ini adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata dan kurangnya keterampilan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Klien yang mengalami keterbelakangan mental ini tetap bisa mempelajari keterampilan-keterampilan baru, tapi mereka akan mempelajarinya lebih lambat dari orang normal. Retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya gangguan keterampilan baik dalam berkomunikasi maupun skill selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensi yaitu kemampuan kognitif, verbal, motorik, maupun social, gangguan retardasi mental bias terjadi kapan saja bahkan sebelum lahir, tetapi manifestasinya terlihat pada usia perkembangan kisaran usia 18 tahun.
A. Klasifikasi Retardasi Mental
- Retardasi mental berat sekali IQ di bawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2% dari orang yang terkena retardasi mental
- Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40 Sebanyak 4% dari orang yang terkena retardasi mental
- Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55 Sekitar 10% dari orang yang terkena retardasi mental
- Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70 Sekitar 85% dari orang yang terkena retardasi mental
B. Faktor Penyebab Gangguan Retardasi Mental
- Faktor Keturunan
- Gangguan selama kehamilan akibat konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, kekurangan gizi, dan infeksi yang bias menyebabkan terganganggunya perkembangan otak janin
- Proses kelahiran yang belum cukup umur / premature
- Cedera kepala yang parah, hampir tenggelam, infeksi di otak, dan paparan zat beracun, seperti timah.
C. Ciri – Ciri Klien Mengalami Gangguan Retardasi Mental
Pada permasalahan ini untuk bias mengenali cirri/ tanda klien mengalami gangguan retardasi mental adalah tergantung dengan tingkat keparahan dan kondisi klien, adapun cirri – cirinya adalah sebagai berikut :
- IQ dibawah 70 - 75
- Mengalami kesulitan berbicara dan keterlambatan dalam proses bicara
- Sulit berkonsentrasi
- Tidak mampu menghubungkan antara tindakan dengan konsekuensi
- Perilaku kekanak-kanakan yang tidak sesuai dengan usia anak
- Kurangnya rasa ingin tahu
- Sulit menjalani kehidupan normal karena sulit berkomunikasi, mengurus diri sendiri, ataupun berinteraksi dengan orang lain
- Usia dewasa melakukan keterampilan sosial dan vokasional, diperbolehkan menikah tidak dianjurkan memiliki anak, kemampuan psikomotor tidak berpengaruh kecuali koordinasi.
D. Pengobatan Retardasi Mental
- Terapi okupasi, untuk mengajarkan pasien cara mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti makan, mandi, dan berpakaian
- Terapi wicara, untuk membantu pasien dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi
- Terapi perilaku, untuk mengubah perilaku pasien menjadi lebih positif
- Terapi fisik, untuk melatih pasien dalam meningkatkan fungsi gerak tubuh
Selain diberikanya tindakan terapi, pengobatan pada klien yang mengalami retardasi mental juga dapat dilakukan melalui pemberian dengan jenis obat-obatan ini diberikan pada klien yang mengalami gejala berat. Adapun obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat antikonvulsan untuk kejang-kejang dan obat pelemas otot untuk mengendalikan gerak tubuh..
Daftar Pustaka
Diakses Pada 20 September 2022, https://www.halodoc.com/artikel/kenali-gejala-munculnya-retardasi-mental
Diakses Pada 20 September 2022,, https://www.halodoc.com/artikel/retardasi-mental-ditandai-dengan-7-gejala-ini
Diakses Pada 20 September 2022,, https://www.alodokter.com/retardasi-mental