Kadang kita berpikir sehat itu adalah badan yang sehat,tidak ada keluhan sakit fisik misalnya demam, sakit kepala dan lain lain, padahal sehat itu adalah sehat badan/raga/fisik dan sehat jiwa, kadang berpikir hanya kesehatan fisik saja yang penting tanpa memperdulikan kesehatan jiwa. Banyak orang yang ketika mendengar kata-kata KESEHATAN JIWA (Mental Health) yang terpikir adalah PENYAKIT JIWA (Mental Illness). Padahal Kesehatan jiwa adalah lebih luas dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit jiwa!
Kesehatan jiwa adalah sesuatu yang diinginkan oleh semua orang, sadar atau tidak. Ketika kita berbicara tentang kebahagiaan, kedamaian pikiran, kenikmatan atau kepuasan, kita biasanya bicara soal kesehatan jiwa.
Kesehatan jiwa berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dari setiap orang. Kesehatan jiwa adalah keseluruhan dari cara-cara orang berhubungan dengan keluarganya, di sekolah, di lingkungan pekerjaan, pada saat bermain, dengan teman sebaya di masyarakat. Kesehatan jiwa melibatkan cara-cara seseorang menyelaraskan keinginan, ambisi, kemampuan, cita-cita, perasaan, dan kesadaran dalam rangka memenuhi tuntutan hidup
(Sumber: Inu Wicaksana (psikiater, penulis buku dan pembicara dalam seminar-seminar) dalam bukunya berjudul “Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa”.
Dalam sidang WHO pada Tahun 1959 di Geneva telah berhasil merumuskan kriteria jiwa yang sehat.Seseorang dikatakan mempunyai jiwa sehat menurut WHO apabila yang bersangkutan itu:
- Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk baginya.
- Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
- Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
- Secara relatif bebas dari rasa tegang (stress), cemas dan depresi.
- Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.
Dalam kaitannya dengan definisi jiwa sehat menurut WHO, maka pada tahun 1984 Organisasi Kesehatan se Dunia (World Health Organization) telah menambahkan dimensi agama sebagai salah satu dari 4 pilar sehatan; yaitu kesehatan manusia seutuhnya meliputi: sehat secara jasmani/ fisik (biologik); sehat secara kejiwaan (psikiatrik/ psikologik); sehat secara sosial; dan sehat secara spiritual (kerohanian/ agama).
Manusia yang sehat seutuhnya adalah manusia yang beragama, dan hal ini sesuai dengan fitrah manusia. Keempat dimensi sehat tersebut di atas diadopsi oleh the American Psychiatric Association dengan paradigma pendekatan biopsycho-socio-spiritual.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka dalam perkembangan kepribadian seseorang mempunyai 4 dimensi holistik, yaitu agama, organobiologik, psiko-edukatif dan sosial budaya.
(Dadang Hawari, Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2002).
Tidak hanya fisik saja yang harus dijaga kesehatanya, namun mental juga perlu dirawat. Kamu harus tahu bahwa kesehatan mental memiliki pengaruh signifikan terhadap sebuah kesusesan.Adanya tekanan dan berbagai masalah hidup yang datang silih berganti kerapkali membuat mental menjdai down. Sehingga berefek pada munculnya perasaan cemas, stress dan depresi.apabila kondisi tersebut dibiarkan maka bisa membahayakan stabilitas psikologis seseorang.yang mana akan berpengaruh terhadap terganggunya pola piker dan perilkau, serta gangguan mood.Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari serta memicu timbulnya bermacam-macam gangguan jiwa.
Nah, mengingat betapa bahaya efek tersebut, maka wajib nih untuk memperhatikan kesehatan jiwa semenjak dini.Beberapa caranya seperti dibawah ini
Beberapa Cara menjaga tubuh kita tetap sehat
- Selalu berpikir positif
- Makan makanan sehat secara teratur
- Menjaga kebersihan
- Selalu berdoa
- Bangun hubungan yang baik
- Lakukan aktifitas positif
- Mempelajari hal baru
- Sering berbagi
- Menikmati hidup apa adanya
- Olahraga teratur
- Menerapkan pola makan sehat
- Berdoa
- Ingat tujuan hidup
- Memotivasi diri
- Menikmati kehidupan saat ini
- Mengatur waktu dengan baik
- Cukup tidur
- Mengembangkan kemampuan bersosialisasi
- Bersenang-senanglah
- Meminta bantuan kepada orang yang dipercaya
- Jalan-jalan keluar
- Bermeditasi
- Berbicara jujur
- Tersenyum
- Berkonsultasi dengan ahli terapi
- Bersyukur
Hal terpenting untuk menjaga kewehatan jiwa adalah ikhlas menerima diri apa adanya, tidak menerima diri apa adanya, tidak menuntut diri untuk menjadi seperti orang lian dan jalani hidup dengan pikiran yang tenang.Penerimaan diri dengan kondisi yang ada pada saat ini akan membuat pikiran lebih tenang, tidak tertekan dengan tuntutan hidup yang serba modern dan lebih bijak dalam menyikpai hidup sehingga jiwa selalu sehat.
Bila perlu, konsumsilah makanan sehat untuk kesehatan jiwa agar tubuh dan pikiran tidak teracuni dengan hal-hal yang buruk.Jadi, jangan sepele dengan kesehatan jiwamu dan lakukan salah satu atau semua cara diatas untuk menjadi pribadi yang sehat jiwa dan raganya
Ayo kita hidup sehat dengan moto “ jiwa sehat,pikiran sehat dan badan sehat”
Sumber:
(Dadang Hawari, Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2002).