HARGA DIRI RENDAH

Harga diri rendah adalah merupakan suatu kondisi dimana bagi klien yang mengalami masalah ini akan menilai dirinya dan kemampuan dirinya secara negatif seperti klien tersebut beranggapan bahwa dirinya merupakan seseorang yang sudah  tidak berharga lagi dan tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang terjadi dimasa kehidupanya. Adapaun penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering di salahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilanya, saat individu mencapai masa remaja keberadaan nya kurang di hargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima, saat klien tersbut memasuki usia dewasa awal sering mengalami kegagalan disekolah, pekerjaan, atau pergaulan, harga diri rendah tersbut muncul saat berada dilingkungan cenderung mengucilkan dan menuntun lebih dari kemampuan yang dimilki oleh klien tersebut.

A. Jenis Harga Diri Rendah

  1. Harga diri rendah situsional merupakan sebuah keadaan dimana klien yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perubahan sehingga muncul masalah perasaan negatif mengenai dalam berespon terhadap suatu kejadian seperti kehilangan dan  perubahan.
  2. Harga diri rendah kronik merupakan sebuah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri, atau kemampuan diri

B. Faktor Prediposisi dan Presipitasi

  1. Faktor Prediposisi Terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua, harapan orangtua yang tidak realistik, orangtua yang tidak percaya, tekanan teman sebaya dan kultur sosial yang berubah.
  1. Faktor biologis , faktor ini berasal dari biologis dan dapat dilihat sebagai  keadaan atau faktor resiko yang dapat mempengaruhi peran manusia dalam menghadapi sebuah  stressor.
  2. Faktor psikologis dalam factor ini sangat berhubungan dengan pola asuh dan kemampuan klien dalam  menjalankan peran dan fungsi. Penilaian pada diri klien  sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peranya.
  3. Faktor sosial dan kultural Secara sosial status ekonomi sangat mempengaruhi proses terjadinya harga diri rendah. Dimana dalam kehidupan sehari hari anak tumbuh kembang di tiga tempat, yaitu dirumah, disekolah, dilingkungan
  1. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi yang menyebabkan terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian anggota tubuh, kehilangan orang yang di cintai terjadinya perubahan dalam penampilan atau bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien tersebut mempunyai cara berfikir yang negative, kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap klien. Kondisi tersebut dapat menyebabkan respon yang maladaptive pada klien tersebut.

C. Tanda dan Gejala

  1. Mengkritik diri sendiri  atau . Rasa bersalah terhadap kepada dirinya sendiri
  2. Menarik diri dari hubungan sosial
  3. Pandangan hidup yang pesimis
  4. Perasaan lemah dan takut
  5. Ketidakmampuan menentukan tujuan i
  6. Menunjukan tanda depresi (sukar tidur dan sukar marah) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
  7.  Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya.

D. Penatalaksanaan

1. Psikofarmaka

Ada beberapa jenis obat psikofarmaka yang dijual dan beredar dipasaran, obat tersebut hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter, obat tersebut diantaranya adalah : Chlorpromazine, HCLHaloperidol, Risperidone, olazapin , Quentiapine, Aripiprazole.

2. Psikoterapi

Pada psikoterapi ini dimaa bentuk dari terapi kerja ini baik sekali diberikan kepada klien yang mengalami harga diri rendah untuk mendorong klien agar dapat bergaul lagi dengan orang lain,perawat dan dokter. Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik.

3. Terapi kejang listrik Electro convulsive therapy / EKG

Adalah merupakan sebuah jenis terapi pengobatan yang menggunakan kejang listrik, terapi ini berguna untuk menimbulkan kejang granmall secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang satu atau dua temples. Therapi kejang listrik diberikan pada klien yang mengalami gangguan skizofrenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi yang diberikan pada terapi kejang listrik ini adalah 4-5 joule/detik

4. Terapi Modalitas

Terapi modalitas atau perilaku merupakan jenis terapi yang diberikan pada klien yang sedang menjalani pengobatan untuk skizofrenia yang ditujukan pada kemampuan dan kekurangan pasien. Teknik perilaku menggunakan latihan keterampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial. Kemampuan memenuhi diri sendiri dan latihan praktis dalam komunikasi interpersonal baik dilakukan secara individual maupun berkelompok.

 

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada 19 Mei2023 Pukul 14.00 http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/51/3/3.%20BAB%202%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

Diakses Pada 019 Mei2023 Pukul 14.30https://eprints.umbjm.ac.id/232/3/BAB%202.pdf

Diakses Pada 19 Mei2023 Pukul 15.30 printslib.ummgl.ac.id/2384/1/17.0601.0037_BAB%20I_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
 

 

Penulis: 
Etriyuna,S.Kep.,Ns.
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori