GEJALA GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

Manusia diciptakan dengan adanya  perasaan yang bisa merasakan berbagai macam bentuk emosi. Seperti, dari rasa senang, semangat, kecewa, sedih, hingga murung. Masing-masing emosi ini bisa dirasakan kapan saja dengan melihat kondisi dikarenakan faktor apa yang menyebabkan emosi seseorang dapat  muncul. Manusia yang normal, tentu emosi ini dapat dibedakan dengan mudah dari emosi satu ke emosi yang lainnya. Namun beda dengan  klien yang mempunyai gangguan mental bipolar.

Klien  yang mengalami gangguan  bipolar , biasanya mempunyai suasana hati yang berubah-ubah. Dari kondisi perasaan gembira kemudian secara tiba-tiba bisa mengalami emosi marah yang tidak jelas penyebabnya. Klien yang mengalami gangguan mental ini tidak menyadari bahwa dirinya mengalami  gangguan bipolar. Gangguan Afektif Bipolar merupakan jenis  gangguan mental yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati yang luas, dengan periode depresi dan mania. Klien yang mengalami depresi atau mania mungkin mengalami perubahan suasana hati yang intens dan perubahan dalam pemikiran dan perilaku.

A. Penyebab Gangguan Afektif Bipolar

  1. Faktor Keturunan, Kembar identik klien dan kerabat langsung memiliki kesempatan lebih tinggi terkena penyakit ini.
  2. Perubahan hormone, Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan gangguan afektif bipolar.
  3. Faktor Psikologis, faktor psikologi atau psikososial juga ditemukan terlibat dalam penyebab gangguan bipolar. Secara spesifik, peristiwa dalam kehidupan yang penuh tekanan, dukungan sosial dan lingkungan yang buruk, dan faktor kepribadian tertentu telah diidentifikasikan sebagai faktor penyebab psikologis yang penting.

B. Gejala Gangguan Bipolar

Ada dua fase dalam gangguan bipolar, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun). Pada periode mania, pengidapnya jadi terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi, pengidapnya akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari. 

  1. Fase mania

Klien yang mengalami gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:

  1. Memiliki  semangat yang tinggi, senang, dan sensitif.
  2. Anxietas
  3. Perubahan pola tidur
  4. Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.

2.Fase depresi

Selain fase manik, ada juga  gejala gangguan bipolar pada fase depresi seperti :

a.Klien mempunyai perasaan sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.

b.Klien berbicara sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau sering  lupa.

c.Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

d.Mengalami penurunan melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).

e.Klien merasa  putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

A. Faktor Risiko Gangguan Bipolar

  1. Mengalami stres berat.
  2. Kejadian traumatis.
  3. Kecanduan akan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
  4. Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.

B. Cara Mengatasi Gangguan Afektif Bipolar

  1. Menjelajahi konseling, terapi, atau kelompok swadaya yang dapat mendukung
  2. Melakukan terapi alternative
  3. Menjaga pola hidup sehat
  4. Dukungan dari orang-orang yang pengertian
  5. Mengambil kesempatan untuk mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata dapat membantu meluapkan perasaan dan pikiran yang mengganggu.
  6. Bagi orang-orang terdekat, mendengarkan dan memahami dapat memberikan kenyamanan yang luar biasa bagi seseorang yang mengalami depresi.

C. Pengobatan Gangguan Bipolar

  1. Obat-obatan. Jenis obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar termasuk penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan.. 
  2. Psikoterapi. Terapi bicara atau psikoterapi sering menjadi bagian dari rencana perawatan pengidap bipolar.
  3. Electroconvulsive Therapy (ECT)ECT adalah prosedur stimulasi otak yang dapat membantu pengidap bipolar yang mengalami gejala cukup parah. Pengobatan ECT biasanya diperlukan untuk mengobati episode depresif dan mania yang parah dan ketika pengobatan lainnya tidak membantu. 
  4. Transcranial magnetic stimulation (TMS)/ TMS sebenarnya pengobatan baru untuk stimulasi otak dengan menggunakan gelombang magnetik. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Diakses Pada, 27 Septermber 2022 https://www.merdeka.com/jateng/gangguan-afektif-bipolar-adalah-jenis-maniak-depresi-ketahui-penyebab-dan-gejalanya-kln.html

Diakses Pada, 27 Septermber 2022 https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar

  •  

 

Penulis: 
Silahudin,S.Kep.,Ns.
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori