Gangguan Psychasthenia

Gangguan kejiwaan adalah sejumlah kelainan yang terjadi bukan karena jasmani, anggota tubuh atau kerusakan pada sistem otak.  Kelainan tersebut mengambil beberapa bentuk diantaranya: merasa tidak bersemangat dan tidak mampu mencapai tujuan, takut-takut, pikiran gelap yang meliputi individu dalam kesadarannya, sehingga pikirannya bercabang-cabang dan dalam tidur ia tidak dapat lelap.

Ada perbedaan gangguan kejiwaan (psycho neurosis) dengan sakit jiwa (psychosis) walaupun beberapa ahli berpendapat keduanya tidak berberbeda hanya berbeda tingkatannya saja, yang berarti gangguan kejiwaan adalah keadaan yang lebih ringan dari sakit jiwa. Gangguan kejiwaan sebenarnya diketahui atau disadari oleh penderitanya berbeda dengan orang yang sakit jiwa.

Psychasthenia adalah gangguan jiwa yang  bersifat paksaan, yang berarti kurangnya kemampuan jiwa untuk tetap dalam keadaan integrasi yang normal. Gejala penyakit ini terdiri dari :

1.Phobia

Phobia adalah rasa takut yang tidak masuk akal, atau yang ditakuti tidak seimbang dengan ketakutan, penderita tidak tahu mengapa takut dan tidak dapat menghindari rasa takut itu. Kadang-kadang rasa takut yang tidak masuk akal itu menyebabkan tertawaan orang, sehingga ia semakin merasa cemas. Diantara Phobia yang terkenal ialah takut berada di tempat yang tertutup, tinggi, luas, ditengah orang ramai, melihat darah, binatang kecil, kotoran dan sebagainya.

2.Obsesi

Yaitu gejala gangguan jiwa, dimana penderita dikuasai oleh suatu pikiran yang tidak bisa dihindarinya.

3.Kompulsi

Kompulsi adalah gangguan jiwa, yang menyebabkan melakukan sesuatu, baik masuk akal ataupun tindakan itu tidak dilakukannya, maka penderita akan merasa gelisah dan cemas, kegelisahan atau kecemasan itu baru hilang apabila tindakan itu dilakukan, gejalanya banyak seperti ;

a. Repetitive compulsive

Orang yang terpaksa mengulang-ngulang pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua pengulangan  dianggap sebagai gangguan jiwa. Pengulangan yang termasuk gangguan jiwa ialah apabila kelakuan itu mempengaruhi hubungan sosialnya, dalam mencapai suatu  kebutuhan atau keinginannya. Disamping itu ia terpaksa pula mengeluarkan tenaga lebih banyak dari kebutuhan pekerjaannya, karena untuk setiap pekerjaan yang dilakukannya, ia terpaksa mengulang-ulanginya kembali.

Banyak juga orang yang dapat menahan perasaan ingin mengulang-ngulang itu, dan menyalurkan keinginannya itu ke arah yang bermanfaat dan sesuai dengan alam sekitarnya.Akan tetapi bila keadaannya terganggu, maka kecemasannya bertambah dan keinginannya untuk mengulang-ulang itu bertambah kuat.

b.Serial Compulsive

Dalam hal ini, penderita terpaksa melakukan suatu urutan-urutan  tertentu dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya dalam berpakaian, harus dimulai dengan pakai sepatu, kain, baju dan seterusnya. Jika ia merubah urutan-urutan itu, ia akan merasa cemas sekali., ia tidak akan merasa tenang, sebelum mengulang kembali dari semula. Demikian pula halnya dengan membuka pakaian.

c. Compulsive Ordelinenese

Dalam hal ini seorang terpaksa harus mengikuti suatu aturan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang akan  merasa terganggu bila buku-buku dalam almarinya diubah susunan atau salah penempatannya. Jika terjadi perubahan, ia akan merasa gelisah.

d. Compulsive magic

Orang yang dihinggapi gangguan ini, terpaksa membaca kalimat-kalimat tertentu sebelum melakukan suatu pekerjaan. Seandainya ia terlanjur malakukan suatu pekerjaan tanpa membaca kalimat-kalimat itu, ia akan merasa cemas dan gelisah. Untuk menghilangkannya ia terpaksa mengulangi pekerjaannya itu dengan terlebih dahulu membaca kalimat-kalimat tersebut.

e.Kleptomania

Penderita terpaksa mencuri barang orang lain. Sebenarnya ia merasa gelisah dengan kelakuan mencuri itu, akan tetapi ia tidak dapat menghindari dirinya dari tindakan itu. Yang banyak menderita gejala ini adalah anak-anak karena orang tuanya terlalu keras, terlalu disiplin, atau kurang memperhatikan anak-anaknya.

f. Fetishism

Pada gejala ini orang terpaksa mengumpulkan dan menyimpan barang-barang kepunyaan orang lain dari seks yan berlainan. Misalnya  orang laki-laki yang suka menyimpan sapu tangan, sepatu atau rambut wanita, yang baginya mempunyai arti atau nilai/sensasi seksual dalam perasaannya.

g.Compulsive yang berhubungan dengan seksual

Gejala ini ada dua macam yaitu pertama, ingin tahu tentang kelamin dari orang yang berlainan seks, dan kedua ingin memamerkan kelamin sendiri. Dalam hal yang pertama, seseorang akan berusaha untuk melihat atau memperhatikan bentuk tubuh dan kelamin orang lain dengan berbagai cara, atau juga memegang-megangnya. Dalam hal kedua orang yang merasa terdorong untuk memamerkan tubuh dan kelaminnya tanpa merasa malu.

Pada umumnya gejala tersebut diakibatkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan waktu kecil, atau mungkin pula sebagai ungkapan dari keinginan yang tertahan pelaksanaannya dan merasa takut kalau keinginannya itu terasa kembali.

Penulis: 
dr. H. Heru Effendi Sp.KJ

Artikel

18/11/2025 | Sulaini, S.Kep.,Ns
17/11/2025 | Sieftia Lianty, S.Kep, Ners
07/11/2025 | Mewa Susnita, S.Kep, Ners
07/11/2025 | Mardiah S.Kep
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori