GANGGUAN PSIKOSOMATIS

Psikosomatis berasal dari kata “psyche” yang bemakna fisik dan “soma” yang bermakna tubuh. Psikosomatis atau gangguan psikosomatik merupakan sebuah  istilah yang mengacu pada keluhan gejala fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan seseorang. Hal ini menyebabkan bagi klien yang  tidak segera memeriksakan diri ke dokter dan terlambat mendapatkan pertolongan atau pengobatan secara langsung. Padahal kenyatannya, gejala fisik yang dirasakan memang nyata dan memerlukan pengobatan seperti halnya penyakit lain.

Gangguan psikosomatis bisa berasal atau diperburuk oleh stres dan rasa cemas. Sebagai contoh, pada klien yang mengalami depresi dapat merasakan gejala psikosomatik, terutama saat sistem kekebalan tubuhnya sudah tidak optimal karena ia tidak bisa mengelola stres dan rasa cemasnya dengan baik. Psikosomatis merupakan sebuah hubungan antara pemikiran atau psikis yang bisa mempengaruhi kondisi tubuh atau sebaliknya, sebagai contoh ketika kita sedanga mengalami sakit lambung atau maag jika sudah melakukan pemeriksaan tapi ternyata hasilnya normal disitulah adanya interelasi antara psikis dengan soma atau tubuh.

A. Gejala Mengalami Gangguan Psikosomatis

  1. Muncul sensasi “kupu-kupu beterbangan” di perut.
  2. Jantung berdebar lebih kencang dari biasanya.
  3. Telapak tangan berkeringat.
  4. Otot-otot tubuh menegang yang menyebabkan nyeri otot.
  5. Pola tidur tidak teratur
  6. Nafsu makan menurun

B. Penyebab Gangguan Psikosomatis

  1. Mungkin banyak dianatara kita belum mengetahui apa penyebab terjadinya gangguan psiomatis dan  bagaimana bisa kondisi mental memengaruhi kondisi fisik seseorang. Pertama yang perlu kita ingat adalah saat seseorang merasa cemas atau takut maka fisiknya akan merespon hal tersebut dengan memunculkan tanda-tanda seperti Muncul sensasi “kupu-kupu beterbangan” di perut, antung berdebar lebih kencang dari biasanya, telapak tangan berkeringat, otot-otot tubuh menegang yang menyebabkan nyeri otot, pola tidur tidak teratur, nafsu makan menurun Dengan adanya gejala fisik tersebut yang muncul karena meningkatnya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh, sehingga pelepasan hormon adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah bisa menyebabkan gejala fisik di atas.

C. Cara Mengatasi Tanda Gejala Gangguan Psikosomatis

1. Aktif Melakukan Aktivitas

Aktif melakukan aktivitas yang dilakukan setiap hari atau rutin menjalani olahraga dapat mengurangi stres dan kecemasan karena merangsang pelepasan hormon endorfin. kita bisa memilih berbagai jenis olahraga yang disukai, mulai dari jogging, yoga, bersepeda, hingga jalan santai. Namun, pilih jenis olahraga sesuaikan denga kemampuan yang dimiliki oleh tubuh jangan sampai memperburuk gejala apabila olahraga yang tidak mampu dilakukan tapi dilakukan secara paksa.

2. Menerapkan Pola Hidup dan Makanan Sehat

Dengan menerapakan pola hidup sehat maka kita juga memperbaiki pola makan juga bisa membantu mengurangi stres pada klien yang mengalami gangguan psikosomatis. Alasannya, karena selain memberikan nutrisi yang sehat untuk meningkatkan sistem imun, makanan yang sehat juga bisa mencegah terjadinya gejala gangguan pencernaan dan menurunkan tekanan darah. Misalnya dengan cara mengkonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan bijian-bijian dan hindari alkohol maupun rokok. Pastikan porsi dan jam makan juga tepat agar tidak menimbulkan masalah nantinya.

3. Pola Tidur Tercukupi

Di samping aktif bergerak, kita juga perlu menyeimbangkannya dengan cukup istirahat. Pasalnya, kurang tidur bisa membuat suasana hati jadi lebih buruk dan rentan stres. Maka buatlah pola tidur yang lebih efektif seperti tidur lebih awal dan bangun pagi setiap hari. Supaya lebih nyaman, atur suhu dan pencahayaan kamar yang cukup. Pastikan juga posisi bantal sesuai dengan kenyamanan dan kebersihan kamar selalu terjaga.

  1. Ketika menghadapi permasalahan untuk bersikap dengan mengubah pola-pola pikir negatif menjadi pola pikir positif, baik dalam segi agama maupun masyarakat atau sosial
  2. Psikoterapi

Psikoterapi yang dilakukan untuk mengatasi gangguan psikosomatis adalah terapi perilaku kognitif. Tujuannya adalah untuk melatih kekuatan respons mental klien. Terapi ini bermanfaat untuk meredakan keluhan fisik pada klien yang timbul setiap kali berhadapan dengan masalah.

4. Hipnoterapi

Hipnoterapi biasanya dilakukan bersamaan dengan psikoterapi agar lebih efektif dalam mengatasi stres dan rasa cemas. Hipnoterapi akan memudahkan klien yang gangguan psikosomatis dalam mengekspresikan perasaan, pikiran, serta ingatan traumatis yang tersembunyi di pikiran bawah sadarnya. Dengan demikian, psikiater dapat membantu klien dalam mengelola dan merespons luka traumatis tersebut sehingga tidak lagi menjadi penyebab gangguan psikosomatis.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada Tanggal 09 April 2024 Pukul 15.00 https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/apa-itu-gangguan-psikosomatis/

Diakses Pada Tanggal 09 April 2024 Pukul 15.30 https://www.halodoc.com/artikel/8-tanda-kamu-mengalami-gangguan-psikosomatis

Diakses Pada Tanggal 11 April 2024 Pukul 10.00 https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-psikoso...

 

 

 

Penulis: 
Ns.Mahmudah,AMK.S.Kep.
Sumber: 
PERAWAT RSJD dr. SAMSI JACOBALIS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori